Wina Septa sudah menjadi kekasih rahasia Jihan Lionel selama lima tahun.Wina berpikir bahwa dia bisa meluluhkan hati Jihan selama menuruti semua permintaan Jihan. Akan tetapi, Wina tidak menyangka pada akhirnya Jihan meninggalkan dirinya.Wina selalu bersikap lembut. Dia pergi begitu saja dari kehidupan Jihan tanpa membuat keributan dan tanpa meminta uang sepeser pun.Namun, ketika Wina hendak menikah dengan pria lain, Jihan tiba-tiba mendorong Wina ke dinding dan menciumnya seperti orang gila.Perbuatan Jihan itu membuat Wina sedikit kebingungan.
View MoreSetelah Wina dituntun ke area sofa oleh Jihan dan duduk, dia pun berbisik di telinga Jihan, "Sayang, besok warna rambutmu dibalikin kayak semula saja."Meskipun dia sangat menyukai warna rambut ini, dia tidak ingin melihat Jihan diejek oleh teman-temannya. Wina tahu mereka tidak bermaksud jahat, tetapi tetap saja dia merasa tidak enak hati.Jihan mengambil sebotol anggur merah dari tangan pelayan dan melirik Wina. "Apa kalau gitu kesepakatan kita masih berlaku?"Tidak peduli apa warna rambutnya. Jihan tidak rela "membatalkan" kebahagiaannya karena bisa melakukannya dengan Wina sebanyak dua kali berturut-turut di malam hari.Wina meletakkan satu tangannya di lutut dan memegang dagunya. Setelah berpikir sejenak, dia menunjuk ke arah meja permainan dan bertanya, "Kamu bisa main?"Sorot tatapan Jihan dengan jelas mengatakan bahwa "suamimu tahu segalanya", tetapi dia menggelengkan kepalanya. "Nggak."Wina langsung tersenyum cerah dan berkata, "Kalau gitu, kesepakatan awal masih berlaku. Sel
Deretan mobil mewah kelas atas terparkir di pintu masuk kasino termewah di kota yang tak pernah tidur itu.Para pengawal segera keluar dari mobil dan membuka pintu mobil Cayenne hitam yang berada di paling depan.Seorang pria berkacamata berbingkai emas keluar dari mobil sambil menuntun seorang wanita bergaun perak.Begitu melihat pasangan yang tampak memukau itu, si penjaga pintu yang berjaga di pintu masuk kasino langsung terlihat berbinar.Dia sudah lama bekerja di sini dan ini pertama kalinya dia melihat orang yang begitu menarik perhatian. Dia langsung tahu pakaian kedua sejoli itu adalah barang bermerek.Ditambah lagi, pria dengan tampilan "bajingan yang manis" itu membawa serombongan pengawal. Sederet mobil mewah yang mengiringi kedatangan mereka juga tampak memukau.Si penjaga pintu segera membungkuk dan melangkah maju untuk menyambut pasangan itu. Dia ingin mengucapkan beberapa kata sanjungan agar mendapatkan tip yang lebih besar, tetapi dia melihat si bos kasino berjalan kelu
Begitu terpikirkan akan hal itu, Wina mengambil majalah mode di sebelahnya dan menyodorkannya kepada Jihan sambil menunjuk gaya salah seorang selebriti pria di majalah tersebut."Sayang, gimana kalau model rambutmu diubah jadi kayak gini?"Begitu melihat rambut selebriti pria yang dicat abu-abu keperakan itu, Jihan yang sedang mengetik dengan ekspresi dingin itu langsung ketakutan. Jari-jemarinya bahkan sampai gemetar.Namun ... apa bisa dia menolak?"Kenapa, Sayang? Nggak suka?"Jihan menengadah menatap Wina. Sorot tatapannya terlihat sangat tidak senang, tetapi ekspresinya tampak datar dan biasa saja."Suka kok.""Kalau gitu, kita ganti modelnya sekarang, yuk!"Rasanya jantung Jihan seolah berhenti selama sepersekian detik. Namun, Jihan memutar otaknya dengan cepat dan langsung membuat alasan."Sayang, nanti 'kan kita mau ke kasino? Tampilan kayak gitu nggak cocok."Ada beberapa teman-teman kaya Jihan lainnya yang juga sedang berlibur di Laminos.Setelah melihatnya unggahan Jihan di
Sementara itu, Jefri sedang duduk di bar sambil minum-minum. Setelah membaca pesan dari Daris, dia pun menjawab, "Aku nggak mau ikut."Jefri masih marah sekali dengan Sara, jadi dia tidak mau menemui Sara dan melihat wajah wanita itu!Setelah mengirimkan pesan balasannya, Jefri meletakkan ponselnya. Dia mengambil gelas berisikan wiski merek Macallan Blue Diamond, lalu langsung menenggaknya sampai habis."Satu gelas lagi."Dia mengetuk meja bar dengan jarinya. Si bartender segera mencampur minuman yang Jefri pesan dan menyerahkannya kepada Jefri.Jefri mengambil gelas itu, lalu menyesap isinya dengan anggun. Tiba-tiba, ponsel yang berada di sebelahnya pun bergetar lagi ....Jefri mengira Daris mengirimkan pesan untuk memintanya ke klub, jadi Jefri mengambil ponselnya dan memeriksanya."Bajunya baru beli."Ternyata yang mengirimkan pesan WhatsApp adalah Jihan. Pria itu mengirim sebuah foto yang disertai dengan keterangan.Jefri pun mengklik foto itu, lalu memperbesar tampilannya di layar
Lama sekali Daris hanya tertegun sampai Dokter Dinda di sebelahnya berkata, "Oh, ternyata Tuan Daris sudah punya pacar."Barulah saat itu Daris tersadar kembali dari lamunannya. "Eh, bukan, bukan dia bukan pacarku! Dia itu ....""Nggak masalah kok, aku nggak akan kasih tahu Direktur. Aku akan menjaga rahasia ini," sela Dokter Dinda sambil tersenyum dan mengibaskan tangannya.Setelah itu, Dokter Dinda pun berbalik dan berjalan pergi tanpa memberi kesempatan pada Daris untuk menjelaskan.Ekspresi Daris langsung berubah menjadi marah, sementara si pembuat onar malah tertawa terbahak-bahak."Ahahaha! Ternyata memang nggak ada kata terlambat buat balas dendam! Akhirnya kesempatan bagus ini datang juga!""Bagus apanya, sialan!"Daris balas memaki dengan marah, lalu menendang Sam hingga terjatuh ke atas lantai.Dia ingin menghajar Sam habis-habisan, tetapi tangannya sulit digerakkan karena diborgol."Di mana kuncinya?""Sudah kubuang ke toilet!"Wah, sialan!Daris marah sekali, dia hendak men
Jefri berjalan pergi dengan marah.Daris menatap Jefri yang tampak keras kepala itu sambil menghela napas tak berdaya.Tuan Muda Jefri memang selalu mencampakkan orang lain, tetapi tidak ada yang berani mencampakkannya.Semua orang di Kota Aster mengatakan bahwa Tuan Muda Jefri dari Keluarga Lionel lebih dingin dan tidak berperasaan dibandingkan dengan tuan muda keduanya.Jefri memang tidak pernah memperlakukan wanita dengan tulus. Dia tidak pernah menjalin hubungan yang serius. Baginya, wanita itu bisa digonta-ganti selayaknya pakaian.Menurut Daris, Tuan Muda Jefri sering berganti wanita karena tidak ada yang benar-benar bisa menyentuh hatinya.Jefri memiliki uang, waktu luang, bakat dan ketampanan. Jika dia melakukan kesalahan, Keluarga Lionel tetap akan membelanya.Tentu saja basis finansial sekuat itu membuat Jefri merasa dia berhak bersenang-senang.Jika suatu saat nanti dia bertemu dengan orang yang benar-benar dia sukai, dia pasti akan menemui jalan buntu.Hidup itu bagaikan ro
Jadi ... tidak suka lagi.Betapa ringannya kalimat itu.Namun, beberapa kata saja sudah membuat Jefri merasa patah hati sampai sulit bernapas.Dia memang takut ditertawakan teman-temannya saat itu, tetapi dalam hati, dia tidak pernah mencela Sara karena hal ini.Meski tidak menjadi yang pertama, tidak masalah, dia tetap ingin Sara menjadi pacarnya.Namun, bagaimana Sara bisa begitu mudah membencinya hanya karena hal-hal ini?Jefri tidak terima, jadi dia menggenggam wajah mungil Sara."Kak Sara, izinkan aku mengatakan sekali lagi, aku nggak masalah kamu janda.""Kalau aku bohong, aku berani disambar petir!"Dia bersumpah dengan tegas, tetapi Sara tidak tahu harus berkata apa.Dia seperti mengucapkan semua ini untuk mendapatkan Sara kembali.Akan tetapi, Jefri punya banyak pasangan, untuk apa Jefri ingin dia kembali?Sara yakin Jefri melakukan ini bukan karena dia menyukainya.Mungkin ada sedikit rasa suka. Sara tidak bodoh, dia bisa merasakan dari sikapnya.Namun, rasa sukanya sangat ke
Sara memikirkannya. Jefri sudah berganti pasangan beberapa kali setelah mereka putus. Sara tidak mempermasalahkannya sama sekali.Sekarang, dia baru sekali ini pergi kencan buta, tetapi Jefri bersikap seolah-olah dia telah melakukan kesalahan.Apa yang Jefri inginkah? Hanya karena dia pernah bersama dengannya, dia tidak boleh pacaran lagi dengan orang lain?Aturan macam apa itu? Dia juga ingin pacaran!Sara merentangkan jarinya dan menyilangkan jari dengan Sandy, lalu mengangkat kepalanya dan menatap Jefri."Ya, aku menerimanya. Mulai sekarang, Dokter Sandy dan aku resmi berpacaran."Jefri tertawa marah."Haha, kalian baru kenal sehari, kamu sudah buru-buru mau jadi pacarnya? Kamu wanita gampangan, ya.""Siapa bilang kami baru kenal sehari?"Sara berpaling dari Jefri dan menatap Sandy yang selalu menatapnya."Dia kakak kelasku di SMA. Kami sudah saling kenal sejak lama. Kami bertemu lagi dan merasa cocok, jadi kami mulai berkencan. Apa itu disebut gampangan?"Hati Jefri tercekat menden
Sara memang sudah lama tidak berdansa. Dia menginjak kaki Sandy beberapa kali, bahkan yang terakhir agak keras, sampai alis Sandy mengernyit kesakitan."Maaf, sudah ya berhenti saja? Ayo kutuntun ke sana, istirahat."Sandy berkata tidak apa-apa, tetapi Sara tidak ingin berdansa lagi. Bisa-bisa kaki Sandy terluka parah kalau terinjak sepatu hak tingginya beberapa kali lagi.Dia membantu Sandy meninggalkan lantai dansa. Sebelum mereka sampai ke sofa, dia diadang sesosok pria ramping dan tinggi.Jefri mengenakan setelan jas yang pas tubuh. Auranya berwibawa, tampan dan tinggi, serta memancarkan temperamen tenang khas pria kelas atas.Matanya hitam pekat, tetapi juga bersinar seperti bintang yang dingin dan tajam seperti pisau, menatap tangan Sara yang memegang Sandy."Nona Sara, bagaimana kencan butanya?"Sara terlalu malas untuk meladeninya bicara. Dia menggandeng Sandy dan mencoba memutari Jefri ke area sofa, tetapi pria itu menghentikan mereka dengan tangannya."Dokter Sandy, tahukah k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.