"Kamu harus jadi istri saya, Asma." -Basuki "Asma nggak mau nikah sama orang yang nggak bener-bener suka sama Asma." -Asmaranti Kisah ini bermula saat Basuki kembali menjadi seorang duda untuk kedua kalinya. Istri keduanya meninggal dunia setahun setelah melahirkan putra pertama mereka. Sama-sama menikah untuk yang kedua kalinya, mendiang istrinya memilik seorang putri yang sudah beranjak dewasa. Dia Asmaranti, seorang gadis muda berparas cantik yang dengan baik hati mau merawat Dika setelah kepergian Ranti. Singkat cerita, karena telah terbiasa hidup bersama, membuat benih-benih cinta mulai tumbuh di antara keduanya. Namun Asma berusaha menepis perasaan itu karena takut jika Basuki hanya mencintai dirinya karena masih belum bisa melupakan bayang-bayang ibunya. Lalu bagaimana Basuki meyakinkan Asma jika perasaannya ini adalah nyata?
View MoreDi siang hari yang terik, Asma baru saja selesai mencuci pakaian kotor yang menumpuk karena dua hari tidak dicuci. Kini gadis itu tengah menjemur pakaiannya di belakang rumah.Angin yang berhembus sepoi-sepoi tak membuat Asma merasa kepanasan di bawah terik matahari. Sehingga membuat dirinya merasa senang-senang saja untuk menyelesaikan pekerjaannya.Baru saja Asma menjemur setengah jemurannya, tiba-tiba saja Basuki datang dengan bertelanjang dada. Pria itu baru pulang dari sawah dan langsung mandi.Asma bersemu melihat tubuh atletis bapak sambungnya yang menawan. Apalagi didukung dengan wajahnya yang tampan. Kulit Basuki memang sedikit gelap dibanding dirinya karena pria itu sering berada di bawah terik matahari. Tapi hal itu justru membuat penampilan Basuki semakin sexy."Bapak udah makan siang?" tanya Asma sembari menjemur baju milik Basuki. Gadis itu berusaha bersikap tenang saat pria itu mendekatinya."Nanti saja, selesai bantu kamu
Asma mengerang di dalam tidurnya saat mendengar suara gaduh yang berasal dari luar kamarnya. Gadis itu mendengus, dirinya baru saja tertidur dua jam yang lalu karena Dika yang rewel. Semalam adik tirinya itu tidak kunjung tidur. Padahal dia sudah menyusuinya cukup lama.Dengan setengah hati Asma bangun dari tidurnya. Mencepol rambut panjangnya asal dan merapikan dasternya yang berantakan karena baru selesai menyusui. Kedua matanya masih terasa lengket untuk dibuka. Tapi Asma memaksakan diri untuk bangun dan melihat apa yang terjadi di luar kamarnya.Asma lalu keluar dari kamarnya dengan langkah gontai. Tujuannya saat ini adalah dapur, tempat dimana suara gaduh itu berasal.Sampai di sana, gadis itu melihat sosok bapak sambungnya yang tengah sibuk di depan kompor. Entah apa yang tengah dimasak oleh pria itu. Karena pandangan Asma terhalangi oleh punggung lebar Basuki."Bapak.. " panggil Asma pelan yang kemudian berjalan mendekati pria itu. Suaranya
Asma mencibir melihat tingkah percaya diri Basuki yang setingkat dewa. Tapi kalau boleh jujur, pria itu memang terlihat semakin tampan dengan jambang-jambang halusnya yang mulai tumbuh lebat.Asma jadi panas dingin melihat brewok Basuki saat ini. Mengingatkan dirinya akan kebiasaan pria itu yang sering menggesekkan jambangnya di antara dua bakpaonya. Rasanya memang geli, tapi selalu membuat dirinya merasa ketagihan."Ihh.. Bapak apaan sih." dengus Asma pura-pura. Sebenarnya saat ini dia merasa malu karena pertanyaan Basuki barusan.Basuki terkekeh karena berhasil membuat Asma tersipu. Tingkah malu-malu gadis itu membuatnya merasa gemas.Beberapa detik kemudian, suasana di antara mereka mulai berubah serius. Beberapa kali Asma menggigit bibir bawahnya saat melihat Basuki menatapnya dengan begitu intens."Tentang ucapan kamu tadi, apa itu serius?" tanya Basuki mulai bersuara.Asma menggigit bibir bawahnya dengan wajah resah. Kedua
"Bapak.. " pekik Asma terkejut saat melihat Basuki terjengkang setelah mendengar ucapannya.Di sisi lain, Basuki tampak meringis merasakan pantatnya yang tanpa sengaja mencium lantai dengan cukup keras. Rasanya benar-benar sakit sampai membuat encoknya hampir kambuh. Namun selain itu dia juga merasa sangat malu. Sakitnya memang tidak seberapa, tapi malunya itu loh.. ck.. ck..Sembari membantu Basuki duduk di kursi, Asma tak dapat menahan tawanya yang sedari tadi coba dia tahan. Reaksi dari Basuki benar-benar di luar dugaan. Saking terkejutnya sampai membuat pria itu terjengkang.Melihat Asma yang tak berhenti menertawainya, membuat Basuki jadi memberengut. Wajahnya merah dengan bibir mengerucut. Dia benar-benar malu karena bertingkah konyol di depan gadis pujaannya."Bapak kenapa bisa sampai jatuh sih." kikik Asma sembari menutupi bibirnya dengan punggung tangan. Rasanya dia tidak bisa berhenti jika mengingat apa yang terjadi pada Basuki tadi.
"Senangnya dalam hati... Oee.. " "Dibonceng sama Bani.. Oee.." Basuki tiba-tiba saja menyanyikan lagu milik Ahmad Dani berjudul Madu 3 dengan lirik yang sudah diganti ala versi-nya. Pria itu sengaja mengeraskan suaranya ketika melihat Asma. Asma yang tengah menyapu halaman rumahnya mendelik karena mendengar nyanyian dari bapak sambungnya itu. Sudah jelas sekali jika pria itu menyindirnya. Terang saja dia merasa kesal dibuatnya. Tapi Asma memilih untuk diam saja, selagi dia masih bisa mengontrol emosinya.Basuki mencebik karena Asma terkesan tidak peduli. Dia yang merasa kurang merasa puas dengan respon Asma, membuatnya kembali melayangkan sindirannya. Kali ini dia tidak lagi bernyanyi seperti tadi. Tetapi terang-terangan menyuarakan sindirannya pada Asma langsung."Siapa ya yang tadi ijin pergi ke warungnya Mbok Juminah bareng Mbak Wulan, tapi pulang-pulang bareng pria lain." seru Basuki kembali memantik kekesalan Asma.Asma yang m
Suara deru motor yang cukup keras menarik perhatian Basuki yang kala itu tengah mencuci motornya di samping rumah. Dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek sebatas lutut, pria itu lantas menghentikan kegiatannya begitu suara motor yang dia dengar tampaknya berhenti di depan rumahnya.Iris gelap Basuki memicing mendapati sosok pujaan hati yang baru saja turun dari motor gede milik pemuda tampan yang dia ketahui bernama Bani. Siapa yang tidak mengenal pemuda tersebut. Selain keluarganya yang kaya raya dan menjadi tempat bagi para pencari hutang, desas-desus mengenai pemuda itu santer terdengar di seluruh penjuru desa.Melihat Asma baru saja turun dari motor yang Bani kendarai, pria itu tanpa sadar meremas kain yang dia gunakan untuk membersihkan motornya. Dengan dada bergemuruh karena dilanda rasa tidak suka, Basuki melangkah mendekati kedua sejoli itu yang terlibat pembicaraan."Asma." panggil Basuki dengan nada beratnya.Asma yang
Singkat cerita, saat ini Asma sedang berada di dalam pasar. Rencana yang kemarin dia buat bersama Mbak Wulan harus batal karena wanita itu tiba-tiba mengeluh sakit pada perutnya. Memang akhir-akhir ini Mbak Wulan bercerita jika dia sering mengalami kontraksi. Alhasil Asma akhirnya pergi sendiri ke warung.Namun ketika sampai di sana, warung yang biasanya menjadi tempat Asma berbelanja justru tutup. Sehingga mau tidak mau, Asma akhirnya memutuskan untuk pergi ke pasar.Jarak pasar dari rumahnya tidak begitu jauh. Namun cukup untuk membuatnya merasa lelah karena berjalan kaki. Kesal sekali rasanya Asma.Keranjang belanjaan yang dia bawa sudah hampir terisi penuh. Walau merasa lelah dan memendam kesal, Asma masih tetap berkeliling untuk mencari bahan makanan yang dia butuhkan. Hanya tinggal satu bahan lagi yang belum Asma beli.Asma memang jarang pergi ke pasar sendiri. Dia hanya sesekali akan pergi ke tempat itu jika warung Mbok Juminah tutup. Atau jika ada acara di rumahnya. Seperti ke
Asma mendengus karena ulah Basuki, dirinya hampir terlambat untuk pergi berbelanja. Padahal dia sudah janjian dengan Mbak Wulan, tetangganya. Pasti wanita yang sedang hamil muda itu sudah menunggunya terlalu lama. Kasihan sekali."Mau kemana?" tanya Basuki yang baru saja keluar dari kamar mandi. Setelah mandi keringat bersama Asma, pria itu memutuskan untuk mandi yang kedua kalinya pagi ini. Pria itu terlihat lebih segar dan cerah. Wajar saja karena baru dikasih jatah, eh."Mau belanja." jawab Asma ketus karena masih kesal dengan bapak sambungnya.Basuki terkekeh mendapati sikap ketus Asma padanya. Gadis itu pasti masih kesal karena kejadian tadi di kamar Asma. Berada di dekat Asma memang terasa begitu nyaman. Sehingga membuat Basuki enggan melepaskannya. Apalagi dia masih ingin merasakan cairan putih yang dapat menuntaskan dahaganya itu.GrebMelihat Asma akan pergi, Basuki dengan sengaja menarik tubuh mungil itu hingga jatuh ke dalam pelukannya. Lalu membisikkan sesuatu yang membuat
Keduanya masih asik berpangut dengan mesra. Kini tangan Basuki bergerak semakin ke atas menuju gundukan kenyal yang sangat ingin disentuhnya. Sudah sejak tadi dia menahan diri ketika melihat benda itu terpampang nyata di depannya tanpa penghalang."Emmmhhh.. " Asma memekik dalam ciumannya ketika tangan Basuki menangkup sebelah dadanya. Tempat yang selalu disinggahi oleh bapak sambungnya setiap mereka melakukan hal ini.Sudah tidak terhitung berapa kali pria itu menjamah dadanya. Awalnya Asma merasa risih karena tidak nyaman. Apalagi ketika semasa program lactating dulu Basuki sering membantunya pumping.Tapi lama kelamaan rasa risih itu berangsur hilang. Dia mulai menikmati remasan tangan Basuki yang terasa lembut. Pria itu juga tidak melakukan apapun setelahnya. Membuatnya percaya jika bapak sambungnya itu tidak akan berbuat macam-macam padanya.Itu memang awal dari pemikirannya yang polos. Nyatanya setelah beberapa kali Basuki membantunya, dia j
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.