Alena harus mendapatkan kenyataan jika kesuciannya di rebut oleh seorang pria yang tidak lain bosnya sendiri bernama Cakra. Cakra yang seorang Ceo juga Mafia tidak menyadari dirinya sudah merebut kesuciannya. Alena mendapatkan kenyataan jika dirinya hamil kembar tiga, bagaimana nasib ketiga anaknya apakah Cakra sang Mafia bisa mencintai Alena dan melindungi mereka dari musuhnya. dan apakah ada cinta dihati keduanya?
View More"Apa maksudmu, Arvan?" tanya Arvin kepada anaknya.Arvan yang mendengar pertanyaan dari ayahnya langsung terdiam. "Ayo katakan saja, Arva, kenapa kamu diam seperti itu, ayahmu bertanya, jawab cepat," ucap Beno yang kesal melihat Arvan tidak mengatakan apapun kepada ayahnya termasuk juga Kahfi anak Pasha. "Ehm, ada pengiriman barang, anak buahku mengatakan penyelundupan barang terlarang dan binatang yang dilindungi, saat ini berada di daerah terpencil ada di Italia," jawab Arvan yang menjelaskan jika ada penyelundupan di daerah tersebut."Benarkah begitu? Wah, berani sekali dia di saat semuanya sedang kacau melakukan itu. Kurang uang atau bangkrut dia, luar biasa sekali dia, masih melakukan penyelundupan, apa tidak bisa kalian gagalkan penyelundupan itu?" tanya Pasha kepada Arvan dan Kahfi. "Bisa saja Dad, kami pasti melakukannya, itu hal yang mudah, aku sudah meminta kepada anak buahku untuk mengawasi mafia ini, aku mencurigai dari dulu satu mafia yang sangat muda dan dia seumuran
Cakra akhirnya tidak bertanya lagi, dia sudah bisa menyimpulkannya. Cakra menunggu kedatangan Dokter untuk memberitahukan kondisi anaknya. Terlihat Dokter dan Suster lalu lalang, tidak ada satupun yang bisa dia tanyai, kesabaran yang paling utama.Tidak berapa lama, Luna keluar bersama dengan kedua anak sahabatnya, mereka mendorong bankar dan terlihat Kiano sudah diinfus tangannya, wajahnya juga erlihat pucat. Cakra segera mendekati Kiano yang tertidur. "Luna, bagaimana dengan anak gue? Apakah dia baik saja?" tanya Cakra. "Anak you sebenarnya baik-baik saja, dia hanya merasakan bagaimana kembarannya itu rasakan seperti ikatan batin sekarang dia harus dibawa ke ruangan untuk istirahat nanti dokter akan periksa anak you lagi kalau sudah sembuh. Jadi, jangan khawatir, you. Kenapa you di sini, ada apa ini you ramai-ramai menunggu di IGD?" tanya Luna."Kenzo sudah ditemukan, dia lagi ada di ruangan IGD. Luna, tolong titip anak gue. Gue ingin tungguin Kenzo dan mengetahui kondisinya, sek
Alex menerima kabar kalau ada salah satu musuhnya yang ada di foto tersebut menjadi korban di rumah sakit dan sampai sekarang tidak ditemukan.Alex benar-benar mendapatkan durian runtuh, tidak sia-sia dia melakukan apa yang dia inginkan walaupun harus korbankan orang lain."Bagus, lakukan sesuai perintah. Ingat, jangan ada yang terlewatkan, kabari aku terus dan barang yang akan dikirim cepat kirim karena akan ada pemeriksaan dari pihak Kepolisian. Aku mau barangku sampai ke tangan klien segera." Alex memerintahkan kepada anak buahnya yang mengabarkan kalau salah satu mafia yang akan dia habisi terkurung di rumah sakit tersebut dan masih belum tahu kondisinya dan siapa orangnya.Panggilan berakhir, Alex segera pergi meninggalkan Maria begitu saja. Maria yang melihat Alex pergi semakin curiga dengan anaknya itu, dia benar-benar tidak mengerti apa yang dikerjakan oleh anaknya. "Aku harus tahu apa yang dilakukan oleh anakku itu. Aku tidak ingin anakku menggagalkan rencanaku, aku harus m
Kenzo membuka matanya perlahan, dia melihat di sekeliling tempat dia saat ini berada, tentu saja saat ini Kenzo sudah terluka parah dan dia tidak bisa menggerakkan kakinya. Tubuhnya penuh luka, dia hanya bisa sedikit meringis kesakitan karena luka yang dia alami. "Paman, bangunlah, Paman, aku mohon, bangunlah," pinta Kenzo. Kenzi memanggil Bejo untuk bangun namun tidak ada reaksi sama sekali. Kenzo hanya bisa menundukkan kepala dan menangis, dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan Bejo, apakah pingsan atau sebaliknya. Kenzo berusaha untuk bangun, dia melihat di sekitar gelap gulita hanya ada percikan api. "Bagaimana, aku keluar dari sini. Apakah Mika selamat. Aku harap Mika selamat. Mommy, Daddy, maafkan aku jika aku tidak bisa keluar dari tempat ini maafkan aku," ucap Kenzo dengan suara yang lirih dan perlahan matanya kembali tertutup.Saat ini, Kenzo pasrah. Apapun yang terjadi sudah terjadi yang penting Mika selamat. Sahabat Bejo segera pergi ke arah kanan bersama dengan r
"Jangan-jangan apa, Arvan? Kamu jangan takuti kami," ujar Dio.Hans memegang kening Kiano. "Benar yang Paman katakan tubuhnya sangat panas sekali apa jangan-jangan ini kontak batin, Paman?" tanya Kahfi kepada Luna."Kotak batin apa?" tanya Luna yang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Arvan. "Paman, dia ini kembar kakak Kenzi, kakak Kenzo dan dia dan apa Paman tahu anak kembar biasanya mempunyai ikatan batin yang kuat. Jadi, jika ada satu kembarannya yang sakit atau apapun itu mereka akan bisa merasakannya, aku yakin saat ini, Kenzo dalam bahaya," jawab Kahfi yang menerangkan kondisi dari Kiano.Mendengar hal itu, Luna menjadi sangat takut apa yang terjadi dengan Kenzo. "Bukannya, dia ada di hotel?" tanya Luna lagi. Saat ini, mereka belum mengetahui kalau Kenzo ada di sana bersama Mika. Beno menghubungi anaknya Dio, dia ingin memberitahukan kepada Dio kalau Kenzo berada di rumah sakit yang saat ini menjadi objek ledakan dari orang yang tidak mempunyai hati sama sekali dan
Beno masih memperhatikan orang yang tadi dia curigai di antara kerumunan warga yang melihat terjadinya ledakan di rumah sakit. Pasha yang melihat Beno celingak-celinguk menepuk pundak Beno. "Ada apa? Apa ada terjadi sesuatu? Apa ada yang mencurigakan?" tanya Pasha. "Iy, tadi sepertinya aku melihat seseorang yang aku kenal, dia sangat mencurigakan dan dia tersenyum cukup aneh senyumanhya. Entah kenapa feelingku mengatakan kalau dia pelakunya," jawab Beno. Sontak saja apa yang dikatakan oleh Beno membuat Cakra, Kenzi memandang ke arahnya."Lo yakin?" tanya Pasha kepada sahabatnya itu."Entahlah, aku juga tidak yakin jangan tanyakan aku. Tapi, wajahnya itu berbeda dari yang lain, orang cemas sedangkan dia senang wajahnya seperti siapa ya wajahnya, seperti musuh kita dulu," jawab Beno yang tiba-tiba terdiam dan memandang ke arah Kenzi."Aku sudah tahu, kalian jangan menutupinya," jawab Kenzi memandang ke arah ketiganya. Beno dan Pasha serta Arvin terkejut dengan perkataan dari Kenzi
Mika yang sudah berhasil membuka pintu lift di lantai yang tadi mereka paksa buka hanya bisa menatap sendu karena lift yang jatuh ke bawah. Dia duduk sambil memandang ke arah bawah dan terdengar hempasan yang cukup kuat dari bawah hingga api menyembur ke atas membuat Mika harus menghindar. Pintu tersebut tertutup kembali. "Akhh, tidak! Kakak, Paman Bejo!" teriak Mika dengan cukup kencang memanggil keduanya. Kenzo berhasil membuka pintu tersebut dan membantu Mika untuk segera keluar tapi naas, mereka tidak bisa ikut bersama Mika dikarenakan lift tersebut sudah lebih dulu jatuh. Mika melihat Kenzo tersenyum ke arah dia dan mengucapkan satu kata dari bibirnya. "Bahagia selalu," ucapan terakhir Kenzo membuat Mika menangis histeris. Di tempat lain, Luna mendengar dari anak buahnya kalau rumah sakit yang merawat Alena dan juga Kenzi diserang oleh orang yang tidak dikenal mereka yang baru saja sampai di markas hanya bisa mengumpat dan memaki, mereka tidak menyangka kalau Rumah Sakit ters
Kenzi melihat kekacauan yang ada di rumah sakit dia pun ikutan panik bukan karena suster dan yang lainnya menjerit. Akan tetapi dia panik karena dia harus berjibaku dengan para suster dan keluarga pasien untuk bisa keluar dari rumah sakit tersebut.Terlebih lagi, dia takut jika ada musuh yang tiba-tiba datang menyerang mereka. Di parkiran terlihat sebuah mobil memandang ke arah rumah sakit yang terlihat mengepulkan asap tebal, senyum terbit di wajahnya. "Kali ini tidak akan ada yang lolos, aku akan pastikan kalian semua mati seperti apa yang telah kalian lakukan kepada Daddyku," ucap pria tersebut. Pria itu adalah Alex. Dia meminta kepada anak buahnya meletakkan bahan peledak di rumah sakit tersebut dan sekarang Rumah Sakit tempat di mana Alena, Kenzi, Cakra, Aluna, Mika dan anak buah Cakra berada sudah terbakar cukup hebat. Cakra yang berada di ruangan Alena terkejut, dia yang sedang menyuapi istrinya, mendengar suara ledakan langsung meletakkan piring di atas meja. Cakra segera m
Aluna keluar dari kamar mandi dan tersenyum ke arah Kenzi, Kenzo dan Mika yang saat ini tersenyum ke arahnya. "Kalian mau makan? Kalau iya, aku akan belikan di kantin yang ada di sini," ujar Aluna yang berjalan ke arah nakas dan mengambil beberapa tisu dan mengusap wajahnya dengan tangan bergetar. Pergerakkan tangan Aluna mengusap wajah dilihat oleh Kenzi. Kenzi terus memperhatikan Aluna yang terlihat berbeda dari tadi."Tidak perlu, kami mau ke tempat Daddy, kakak dan Kakak ipar makan saja. Apa mau kami pesankan?" tanya Kenzo menawarkan kepada keduanya untuk dibelikan makanan. "Tidak perlu, nanti aku akan pergi ke kantin," jawab Aluna menolak untuk dibelikan. Kenzi tersenyum dan mengangguk. "Kakak, kami pergi dulu. Mau ke ruangan Mommy, mau tau apa sakit Mommy, kenapa bisa sepucat itu, apa kakak sudah tau sakitnya Mommy apa?" tanya Kenzo. Kenzi geleng kepala, dia pun risau melihat Mommynya dan dia lupa untuk menanyakan kenapa dengan Mommynya yang tiba-tiba pingsan."Tidak, belu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.