Maya seorang TKI asal Hongkong pulang kampung. Saat pulang itu, ternyata bertepatan dengan hari pernikahan adiknya, Sarah. Betapa kagetnya dia ternyata iparnya itu adalah kekasihnya sendiri, Agung. Maya marah besar. Apalagi keluarganya seakan mendukung pernikahan itu. Usut punya usut ternyata disebabkan Maya bukan anak kandung ayahnya, Sutrisno. Bahkan Maya akhirnya diusir dari rumah yang dibangunnya sendiri dari uang kirimannya sebagai TKI. Ibunya tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah kepergiannya. Sayang, nasib tragis tetap berpihak pada Maya. Saat ia merantau ke ibukota, tasnya dicopet dan barang bawaannya entah kemana. Bagaimana nasib Maya selanjutnya? Hidup di ibukota tanpa sepeser uang pun, tanpa ada orang yang ia kenal, bahkan tanpa sehelai baju kecuali yang ia kenakan.
View MorePagi hari, Maya sedang berdiri di dapur. Hari ini sebelum berangkat ke kantor dia menyiapkan dua menu. Menu untuk sarapan, dan menu untuk bekal bersama Adel. Adel yang bilang mau membantu malah masih tidur. Namun Maya tidak masalah karena memasak kini sudah menjadi hobi baru baginya. Untuk makan pagi dia menyiapkan nasi goreng. Hanya saja dia berinovasi dengan menambahkan cumi hitam. Sehingga dia sebuah nasi goreng cumi. Aroma khas produk laut menyeruak di dapur. "Hmm tapi apa Mas Jonathan mau makan nasi yang warna hitam ini. Mestinya tadi tintanya aku ambil dulu," sesal Maya. Dia masih ingat saat di pesisir Jawa beberapa tahun yang lalu. Masyarakat nelayan di sana bilang, masak cumi ya harus sama tintanya. Membuat aroma cumi tidak amis dan rasanya juga lebih nendang. Sejak saat itu dia selalu memasak cumi-cumi berserta tinta hitamnya. "Udah terlanjur. Kalau memang Jonathan tidak mau ya biar ambil menu rend
Mobil Jonathan mengarah ke sebuah mall. Di sana sesuai saran Robert, Jonathan ingin memberikan sebuah hadiah buat Maya. Sedangkan menurut Adel yang dibutuhkan Maya saat ini adalah sebuah tas untuk bekerja."Temani aku ke butik ya. Aku ingin membelikan tas buat hadiah ulang tahun mama Minggu depan," ujar Jonathan."Hmm baiklah," jawab Maya.Padahal acara membelikan tas buat mama itu hanya alasan Jonathan saja. Sedangkan tujuan utamanya agar Maya bisa memilih sendiri tas yang dia sukai. Karena Jonathan tidak paham selesai fashion Maya.Sampailah mereka di parkiran mall tersebut. Setelah itu mereka masuk ke mall dan mencari butik yang biasa menjadi langganan keluarga Jonathan. Jangan bertanya harga di tempat ini. Yang pasti sangat mahal."Aku juga kurang tahu selera fashion mama itu yang gimana," ujar Maya."Ya disesuaikan usia saja sih," ujar Jonathan.Keduanya masuk ke butik itu. Kemudian Maya mulai memilih tas branded ya
Sore itu Maya pulang ke apartemen seorang diri. Karena Adel ada kuliah sampai malam. Sebagaimana biasa, dia menyusuri jalan ibukota dengan jalan kaki menuju apartemennya.Setelah sampai, Maya langsung bersih diri dan ganti baju. Setelah itu dia berencana masak spaghetti untuk makan malamnya. "Ada plus minusnya juga tinggal di apartemen. Bisa lepas dari fitnah dan gunjingan julid tetangga. Tapi minusnya, ya seperti hidup sendiri tidak ada teman. Untung saja masih ada Adel yang menemani," ujar Maya pada dirinya sendiri.Tidak beberapa lama spaghetti sudah masak. Dia tata di piring saji layaknya makan di sebuah resto. Padahal ini hanyalah spaghetti yang dibikin secara instan. Cuman dia menambahi dengan toping abon dan bawang goreng."Hmm tampilannya tidak kalah dengan masakan Resto," ujar Maya.Cekrek. Cekrek.Dia ambil foto produknya itu dalam beberapa angle agar semakin menarik. Kemudian diupload di akun media sosialnya
Mobil Jonathan melaju perlahan ke arah kantor Maya. Hari masih pagi. "Kalian sudah sarapan?" tanya Jonathan."Sudah, Maya yang masak enak sekali," kata Adel."Hmm aku juga pingin dimasakkan Maya," ujar Jonathan."Hmm aku usul nih, gimana kalau Pak Jonathan yang belanja bahan mentahnya, Maya yang masak, terus kita makan bersama," usul Adel."Enak di kamu, tidak enak di aku," akhirnya Maya bersuara. Setelah sejak tadi dia diam saja."Ya udah deh, nanti aku bantu masak," ujar Adel."Masakanmu yang diragukan Adel. Nanti malah merusak cita rasa masakan Maya," gurau Jonathan."Ih Pak Jonathan jahat!" teriak Adel dari kursi belakang sambil memukul punggung laki-laki itu.Maya sebenarnya ingin tertawa melihat sahabatnya jadi sasaran bully. Namun nanti Jonathan akan mengira dia senang dan mendukung Jonathan. Akhirnya dia menahan ketawanya."Ayo mulai kapan direalisasikan?" tanya Jonathan."Ya tergantung
Maya dan Jonathan pulang dengan tidak baik-baik saja. Sepanjang perjalanan Maya lebih banyak diam. Meskipun Jonathan sudah memancingnya dengan berbagai pertanyaan. Jawaban Yeng diberikan Maya hanya sepotong sepotong."Aku jadi ingat saat kamu jadi pacar pura-pura ku dulu Maya. Kamu benar-benar menjiwai," ujar Jonathan agar Maya mau berkomentar."Hmm," Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Maya."Sebelum pulang, apa kamu ingin membeli sesuatu?" tanya Jonathan lagi.Kali ini Maya hanya menggeleng sebagai jawabannya."Kamu tambah cantik lho kalau lagi marah seperti ini," kata Jonathan."Hmm," jawab Maya."Besok aku boleh main ke kantormu?" tanya Jonathan tidak mau putus asa."Terserah," jawab Maya."Kamu kenapa sih Maya. Aku kan nggak bisa tidur kalau kamu begini terus," ujar Jonathan."Hmm," jawab Maya lagi.Akhirnya Jonathan memilih diam saja. Sampai akhirnya mereka sampai di apartem
Saat Maya akan bergeser memijat paha kanan, tangannya sempat menyenggol sesuatu yang keras dan menegang. Maya kaget bukan kepalang. Mengapa ada benda sebesar buah timun yang panjang tiba-tiba ada di sana. Padahal tadi sebelumnya tidak ada."Aaaaaaaaa. Apa ini?" jerit Maya."Auuuw," Jonathan tidak kalah kagetnya.Adel yang berada di kamar bergegas keluar. Mendengar jeritan keduanya. "Aaaaaawww," teriak Adel tidak kalah kagetnya melihat posisi Maya dan Jonathan tidak lazim. Dengan bagian paha Jonathan terekspos. Sedangkan Maya duduk di sebelahnya."Kalian sedang apa? Oh mataku ternoda," teriak Adel.Jonathan mengubah posisinya dengan duduk. Dengan kaki yang masih terbuka tentunya. Karena ada sesuatu yang mengganjal di sana. Sedangkan Maya juga duduk di sofa lainnya."Ini tidak seperti yang kamu pikirkan Adel. Kaki Mas Jonathan tadi kram jadi aku urut. Ternyata ada beberapa bekas yg membiru setelah berantem dengan Firman
"Tiba-tiba, aku kok malas pulang ya," ujar Jonathan usai makan. Adel dan Maya saling berpandangan. "Sepertinya ada yang modus," ujar Adel. Maya hanya tersenyum. Tidak menanggapi kata-kata Jonathan. Sejujurnya, Maya juga ingin agar lebih lama bersama Jonathan. Namun, mereka belum memiliki hubungan apapun sejauh ini. "Apa perlu aku antar pulangnya Mas, biar tidak malas," ujar Maya menawarkan diri. "Boleh. Usulan yang menarik," jawab Jonathan. Intinya dia tidak ingin berpisah dengan Maya secepatnya. "Terus pulangnya aku sendiri begitu?" tanya Maya balik. "Ya nanti aku antar lagi," jawab Jonathan dengan cepat. "Lha sama aja dong," kata Maya. "Ya udah biar aku tiduran di sofa dulu ya," kata Jonathan. Maya mengangguk. Adel yang menyadari bahwa Jonathan ingin berdua dengan Maya memilih masuk kamar. "Aku ke kamar dulu ya May," kata Adel. "Hei masak jam segini udah mau tidur," cegah Maya. "Banyak tugas yang belum aku kerjain. Mana dosennya killer lagi," kata Adel.
Jonathan menunggu Maya di ruang tamu. Sedangkan perawat yang ditunjuk dokter menunggu di kamar Maya. Karena terlalu lelah, Jonathan tertidur juga di sofa Hampir malam, barulah Jonathan bangun. Karena dia mendengar ada orang yang berbicara di kamar Maya. Dia lalu ke sana untuk melihat siapa yang sudah siuman.Betapa girangnya hati Jonathan, ternyata kekasih hatinya tersebut sudah bangun. Demikian juga dengan Adel."Maya," ujar Jonathan seraya mendekati pujaan hatinya tersebut."Lho Mas Jo kok di sini?" tanya Maya kaget."Kamu tidak apa-apa Maya?" tanya Jonathan."Memang ada apa denganku?" tanya Maya balik.Dia merasa aneh, ternyata tangannya juga diinfus. Sedangkan Adel yang juga sudah siuman hanya memandang dinding kamar dengan tatapan kosong."Memang kita kenapa Maya?" tanya Adel."Aku juga tidak tahu," jawab Maya."Mbak Maya dibius orang, kalau Mbak Adel pingsan," jawab perawat yang menjaga
"Bersiaplah Maya, aku akan datang. Aku sarankan kamu nikmati saja permainanku agar kamu tidak kesakitan. Okey baby. i am coming"Firman langsung naik ke atas tubuh Maya dan mengungkung tubuh gadis yang tidak berdaya itu."Braaaaaaak!"Pintu di tendang seseorang dari luar. Firman yang hendak menghujamkan senjatanya ke bagian inti tubuh Maya gagal. Dia tersentak kaget dan melihat ke arah pintu. Ternyata di sana sudah berdiri seseorang yang tidak dia kenal. Juga ada dua orang sekuriti dan manager apartemen yang menyertai."Bedeb@h! Apa yang kamu lakukan di sini Bangs@t!!"Pria yang tidak lain Jonathan segera melayangkan pukulan tepat tepak di dada Firman. Tubuh Firman langsung oleng dan terjatuh, terbanting ke lantai. Dengan sigap Jonathan menutup tubuh bagian bawah Maya yang sudah terkspose dengan selimut. Apalagi yang masuk ke kamar apartemen tersebut semua laki-laki.Sambil meringis kesakitan, Firman bangkit. Dia berusaha meraih
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.