Rama harus kembali ke tubuh asli yang berada di tahun 2075, dengan ingatan yang hilang membuat Rama harus memulai dari awal, tanpa keluarga dan tanpa kekuatan, Rama dicibir oleh semua orang, apakah Rama akan kembali memiliki onshop? bagaimana dengan hewan spiritualnya? bagaimana dengan pusaka Naga di dalam tubuhnya? ikuti cerita seru Rama melawan kehancuran dunia karena bangsa Jien. ~sangat disarankan untuk membaca season 1 terlebih dahulu. ~suka cerita ini, jangan lupa vote, share dan komen. cayo ummi
View More"Astaga!! Apa yang terjadi?" kata Fatta, ia benar-benar tercengang dengan keadaan di alam hewan spiritual Antartika. Fatta bahkan menatap Rama yang terlihat sangat marah, wajah yang biasanya tenang dan ramah itu kini mendadak berubah. Baru kali ini Fatta melihat Rama marah besar. "Paman Asok!!" teriak Lilia, Rama dan Fatta langsung menghampiri Lilia dan Baxia yang sedang berada di dekat Asok. Tubuh Asok terluka karena serangan dari Siblis, "Wush!! Siiiiing!! Plash!!" Rama dengan cepat memadamkan api hitam di tubuh Asok. Kemudian dengan cepat pula memberi Asok, Elixir Healing Potion. Perlahan tubuh Asok menyembuhkan dirinya. Luka luar dan luka dalam mulai menutup. "Hhhnnngggg... Hhhnnnnggg...!!" Asok bernapas dengan tenang. Ia membuka matanya dan menatap sekelilingnya, ada Lilia dan Baxia, serta Rama dan Fatta. Asok tersenyum tipis, "kalian datang, maaf aku tidak bisa melindungi Keris Suci itu Rama!!" kata Asok. Rama menggeleng pelan, "tidak apa-apa, itu bukan tanggung jawa
('Lilia!!') Ketua Naga, Kakek Lilia menghubungi Lilia dengan telepati. ('Kakek, ada apa!!') Lilia merasa ada yang tidak beres dengan suara kakeknya. ('Lilia, pergilah ke alam hewan spiritual di Antartika, mereka akan mengambil Keris Suci itu!!') Deg!! ('Kakek, apa yang terjadi? Ada apa dengan suaramu') ('Lilia, sampaikan kepada Tuan Muda, aku senang mengenalnya, jangan salahkan dirimu dan jaga diri cucuku') Siiiiiinnngggg!! ('Kakek, apa maksudmu') Tidak ada sahutan lagi, komunikasi Lilia dan Kakeknya terputus. *** Rama kembali ke desa Sumut dengan hati yang gelisah, ia masih terngiang kata-kata Siblis. Membuat hati Rama merasa tak nyaman, ia tau Siblis bukan sekedar menggertak. "Tuan, tolong aku dan kakakku!!" Ketika Rama datang, Baijo langsung berlutut dan memohon kepadanya. "Berdirilah, apa yang bisa kulakukan untuk kalian?" tanya Rama lagi. "Tuan, aku... Aku tidak ingin lagi jadi siluman, bantu kami!!" kata Baijo akhirnya, sementara Paijo memegangi lukanya ia
"Wush!! Bam!!" Fatta melompat maju dan menghantamkan kapak kembarnya kepada para Nukud yang akan menyerang Rama. Melihat Fatta datang dan maju tanpa rasa takut, Melisa dan timnya lalu ikut bertempur dengan para Nukud yang memiliki kemampuan sihir yang luar biasa. "Wush!! Set!!" Asyifa merapalkan mantra dan mencoba mengendalikan para Nukud namun sihir itu terlepas. Para Nukud kemudian membalas dengan beberapa mantra sihir dan langsung menyerang para pahlawan. Di tengah pertempuran itu hanya Nukud Mahesa yang tampaknya bersikap tenang, ia bahkan mampu menahan serangan-serangan dari para pahlawan kepadanya. "Tap!! Tap!! Tap!!" Nukud Mahesa berjalan dengan santai ke arah Rama, ia menahan dan menyerang balik serangan Fatta dan Melisa. Nukud Mahesa adalah salah satu Nukud senior dengan kekuatan hampir setara para Panglima Jien. Ia mendapatkan kehidupan abadi, kekayaan dan kekuatan setelah menukar jiwanya kepada bangsa Jien. "Seeeeettt!! Wush!!" Nukud Mahesa memutar ked
Para siluman Ular kemudian saling pandang, hingga akhirnya siluman Ular yang bernama Nanang itu maju dan berkata. "Tuan, aku ingin menjadi manusia biasa lagi, bahkan jika memang tidak memungkinkan bunuh saja aku, aku bahkan malu menatap wajah ibuku!!" kata Nanang, ia mulai terisak ketika ibunya mengelus bahunya. "Tuan, aku juga mau jadi manusia lagi, aku akan bertobat!!" salah satu siluman Ular juga maju. Diikuti oleh semua siluman Ular, kecuali satu orang. Manusia itu tertunduk dan tertawa nyaring. "Hahahaha!! Hahaha!!" semua warga desa dan siluman Ular menatap laki-laki itu, tawa laki-laki itu menggelegar dan menakutkan. "Wah, kau terjebak di alam manusia rupanya!!" sahut Rama, membuat laki-laki itu menghentikan tawanya dan menatap Rama dengan tajam. "Manusia!! Ternyata kau di sini!!" Siluman ular itu bukanlah siluman, namun pasukan Jien yang menyamar menjadi manusia siluman Ular. Ia kemudian melemparkan cahaya ke langit, cahaya hitam dengan bau pekat darah Jien. Rama lalu
Rama dan tim Melisa sampai di desa Sumut, desa ini tak begitu besar namun keadaan di desa sangat ramai, warga desa melakukan kegiatan mereka seperti biasa, mereka berkebun, beternak, berjualan dan sebagainya. Jika manusia melihat dengan mata biasa maka seperti itulah yang terlihat. Namun yang Rama dan Melisa lihat bukanlah seperti manusia lainnya lihat. Rumah-rumah di desa Sumut hancur, seperti habis diserang. Keadaan desa porak-poranda. Warga desa berjalan dengan ceria namun baju yang mereka pakai dalam keadaan compang-camping. Warga desa juga terlihat lusuh dan mengalami luka-luka. Namun ilusi yang diciptakan oleh siluman Ular membuat warga desa melupakan semua yang terjadi. Bahkan anak-anak kecil bermain dan tertawa gembira sementara keadaan mereka sangat memilukan. "Apa yang terjadi dengan desa ini?" Melisa bertanya pilu, wajahnya berubah menjadi dingin dan murung. Melisa mengepalkan tangannya geram, betapa memilukan keadaan desa setelah Rama membantu Melisa melihat dengan mata
Keesokan paginya Rama dan tim Melisa sudah bersiap kembali lagi ke desa Sumut, untuk pergi ke hutan terlarang dan menghadapi siluman Ular. "Tuan, apa tidak masalah jika Keris Suci ini bersamaku?" tanya Asok, sebenarnya Rama akan menyerahkan Keris Suci kepada Esmerald, tapi Esmerald sedang melakukan perjalanan untuk mencari bahan pembuat panah es, Esmerald sangat senang ketika mendengar ganggang Keris Suci ditemukan, sebelum Rama datang ia sudah bertekad akan membuatkan Rama panah es. Panah yang dapat membuat target membeku jika terkena panah tersebut. "Ketua, aku yakin kau bisa menjaga Keris Suci ini, serahkan Keris Suci ini kepada Esmerald jika ia kembali. Kemungkinan letak patahan api dunia ada di pertengahan bumi, hanya itu yang bisa kusampaikan, mungkin Esmerald lebih tau daripada aku." kata Rama sebelum benar-benar pergi. Asok menatap kepergian Rama dan tim Melisa, bahkan Lilia dan Baxia juga ikut, hanya saja mereka berpisah untuk menjemput Fatta dan tim Leon terlebih dahulu
"Hiiiiaaaattt!! Bam!! Bam!!" Sementara itu tim Leon sudah mulai bertarung dengan siluman Ongtan di Kaliman, siluman Ongtan ini berbentuk seperti manusia kera dengan gigi-gigi yang tajam bahkan mampu mengoyak musuh, mereka seperti mayat hidup. Memakan apapun yang hidup, mayat para warga terlihat di sekitar desa. Siluman Ongtan selain suka memakan daging, ia juga suka menyiksa korbannya terlebih dahulu. "Klang!! Klang!! Klang!!" "Wush!!" Leon, mengadu pedangnya dengan cakar para siluman Ongtan, Bram selalu sigam melakukan blocking ketika siluman Ongtan akan menyerang, sebagai Tankker Bram cukup kuat menahan serangan siluman Ongtan. "Beruntung aku meminum Elixir Fisicalbody dari Rama!! Mereka sangat kuat!!" kata Bram. "Wush!! Klang!! Klang!! Klang!!" "Brakh!!" Beberapa siluman Ongtan terjengkal ketika akan menyerang Marko, Marko memukul para siluman Ongtan dengan begitu brutal. Ia bahkan melakukan serangan bertubi-tubi, agar siluman Ongtan tidak sempat bangkit dan mela
"Tuan maafkan aku, kau sangat tampan seperti model, dari penampilanmu aku tak menyangka kau adalah pahlawan tingkat tinggi," Rendi berlutut saat melakukan itu. "Haish!! Untuk apa berlutut, kau bahkan terlalu memuji ku, berdirilah!!" kata Rama lagi. "Ckckck!! Rendi bagaimana bisa manajer kelas atas sepertimu tidak mengenali Rama? Kau membuat dirimu sendiri malu," kata Adipati, ia bahkan menggeleng kepala pelan. "Benar, harusnya kau tau!! Lihatlah dilihat bagaimanapun aura yang Rama perlihatkan sangat besar," kata Marko ikut bicara. Rama merasa canggung, ia tak terbiasa dipuji." Haish!! Teman-teman yang kuhormati, tidak masalah!! Ini hanya kesalahpahaman," sahut Rama dengan tenang. "Kudengar esok kalian akan berangkat membasmi siluman?" tanya Rama berusaha mengalihkan topik pembicaraan. "Rama apa kau akan ikut pembasmian siluman kali ini?" tanya Melisa berharap. Rama mengibaskan tangan kirinya sementara tangan kanan mengambil minuman. "Tidak, aku dan Fatta akan mencari patah
Fatta tersenyum gembira karena disambut dengan antusias para pahlawan. "Fatta dimana Rama?" tanya Asyifa kemudian memeluknya dan seperti biasa naik ke atas tubuh Fatta bergelantungan di sana. "Fatta, kau bersama Rama?" tanya Melisa juga, ia bahkan melirik ke sana kemari di belakang Fatta tidak ada tanda-tanda kehadiran Rama. "Fatta kau sendirian? Bukankah biasanya bersama Rama?" tanya Leon juga. "Apa terjadi sesuatu kepada Rama?" tanya Adipati tidak kalah khawatir. "Memangnya dimana Rama, bukankah kalian selalu bersama?" Bahkan Charlie juga penasaran. "Haish!! Kalian ini menanyaiku harusnya pelan-pelan!! Tuan Muda sedang mencoba menghancurkan pintu para Nukud untuk tidak bisa berada di masa lalu," jawab Fatta dengan wajah kesal. "Harusnya aku datang disuguhi makanan, minuman!! Kalian malah menyuguhkan dengan berbagai pertanyaan!! Tuan Muda itu sangat hebat, dia tidak akan berada dalam masalah!!" "Rendi, siapkan makanan dan minuman terenak, apa saja!! Rama akan data
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.