"Aku difitnah!" Demi melunasi utang-utangnya, Anya Levitski menerima lamaran Duke Alexey Korzakov. Padahal, pria itu terkenal telah memukuli mantan istrinya, suka sesama jenis, dan sering memenggal kepala orang. Alexey menikah lagi demi menyelamatkan reputasinya sekaligus untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Anya menikah karena ... laki-laki mana yang mau menerima seorang perawan tua? "Cinta hanya untuk anak kecil. Ada dunia yang lebih nyata untuk dihadapi." Bagaimanakah dua insan yang putus asa akhirnya bersatu? Siapakah yang telah membohongi Anya? Dunia? Atau Alexey?
Lihat lebih banyakAku ternganga memandangi keduanya. Lantai marmer kamar ini berkilauan dengan pecahan kristal yang tajam."M-Maria ... apa yang kalian lakukan?" tanyaku lemas. Seolah nafasku telah diambil malaikat maut.Tangan mungil Maria meraih sebuah kotak hadiah yang paling dekat dengannya. Ia membanting kotak itu ke lantai, lalu melompat ke atasnya. Seketika kotak itu penyok. Maria melompat-lompat di atasnya berkali-kali, menginjak-injak dengan gemas. Mikhail juga ikut-ikutan. Ia membanting satu kado yang lain, lalu melompat ke atasnya."Apa yang ... hentikan ...," lirihku parau.'Itu ... hadiah dari suamiku .... Hentikan ....""Hahahaha!"
"Apa Alexey belum pernah memberi tahumu?""Saya bertanya, tapi ... dia tidak pernah ingin membicarakan itu.""Ya. Itu memang bukan hal yang baik untuk dibicarakan. Apalagi kau adalah istrinya sekarang."Vera dengan mata biru safirnya yang pahit menatap ke jendela."Her Royal Highness Prinsessa Sofia Romanov. Dahulu ... saat Alexey masih remaja, keluargaku bertemu dengan keluarga Tsar Nikolai Romanov. Saat itu keponakannya, Sofia Romanov sedang berkunjung. Mereka berdua begitu muda dan akrab. Aku masih ingat saat Alexey membuatkannya mahkota bunga di taman istana."Wah ... apa ini adalah hal yang sebaiknya kudengar ... atau tidak? Mengapa tiba-tiba aku merasa bu
"Selamat pagi, Bibi Anya," ucap mereka bersamaan. Dua pasang mata hitam arang itu kompak memandangiku."K-Kenapa ... kalian ada di sini?" Aku merengkuh seluruh selimut untuk menutupi bagian atas tubuhku. Alexey benar-benar tak menyisakan pakaian apa-apa untukku.Si kembar Mikhail dan Maria sudah ada di dekat ranjang. Sepertinya mereka memperhatikan obat herbal yang ada di kakiku."Kami cuma khawatir dengan Bibi," ucap Mikhail. Sementara Maria memandangku datar. "Katanya kemarin Bibi jatuh dari mobil ya?""I-Iya ... begitulah ... haha," kataku sambil tertawa kering. "Bagaimana kalian masuk kemari?""Pintunya tidak dikunci. Tadi aku lihat Paman sudah berangkat su
Satu lagi ciuman yang buas mendarat di bibirku. Aku mulai merasakan lidahnya yang kasar memenuhi mulut. Nafasku terengah, tubuhku memanas. Aku hanya bisa melihat Alexey terpejam, lalu mendengar deruan nafasnya yang memburu.Pria ini mulai melepas sabuk baju tidurnya selama ia melumatku. Tubuhnya yang kekar terlihat di keremangan malam. Lalu tangannya yang kasar mulai berani menyentuh tubuhku yang terbalut gaun malam tipis."M-My lord! A-Alexey!" seruku seraya mendorongnya. Ciuman kami lepas. "Ja-jangan! Kumohon jangan .... Kakiku ... kakiku sedang sakit. Tolong jangan lakukan," pintaku memelas.Ia menoleh pada kakiku yang terbalut perban. Kemudian seringai yang lain muncul lagi untukku."Bukankah itu bagus? Kau tidak akan bisa bergerak, apalagi melawan."Oh! Tidak!Aku takut sekali. Aku takut akan merasakan nyeri seperti kemarin. Aku merasa air mataku menetes hanya dengan membayangkan penyiksaan itu. Tapi Lord Korzakov sudah mengger
Kakiku! Kakiku kananku tersangkut di sela-sela besi pijakan mobil! Benda itu sudah oleng. Pergelanganku sakit! Aku hanya bisa memejamkan mata sambil mengerang.Beberapa pengawal, pelayan dan tukang kebun berbondong menghampiri kami. Stepan dan Vera juga berlari ke arah kami."Cepat! Tolong Nyonya dan Tuan!" seru mereka.Aku hanya bisa memejam kesakitan saat mereka berusaha mengeluarkan kakiku yang terjepit."Panggil dokter!" teriak Alexey."Ya ampun! Anya!" seru Vera cemas."Sakit ...," rintihku. Aku bisa merasakan air mataku menetes. Sungguh, ini nyeri, kakiku serasa habis dipuntir.
"Apa ... maksud Anda,my lord?" tanyaku gugup."Tak apa ... kau bisa bicara jujur padaku. Aku tak akan bilang siapapun termasuk Alexey."Pria itu menyandar pada kursi mobil, tangannya sudah lepas. Ia membiarkanku mengendalikan benda ini sepenuhnya. Stepan dan mata hitam arangnya menatap lurus ke pelataran kastil.Apa aku benar-benar bisa jujur pada pria ini? Tapi ... tidak seharusnya siapapun tahu alasanku menikahi Alexey. Hanya aku, Alexey, dan Vadim yang tahu soal ini. Memang benar aku menikah dengan Alexey karena alasan uang. Aku butuh melunasi utang-utang pamanku.Aku cuma diam.Rasa senangku mengendarai mobil ini telah pudar.
Sepanjang pagi ini, aku baru melihat sebuah raut lain dari wajah tampan nan serius milik Alexey. Muka bangsawannya itu mengernyit terlihat sungkan dan agak dongkol. Ia bersedekap sembari menghela nafas malas."Tadaaa .... Bagaimana? Kau suka?" Stepan menyeringai, sedikit mengejek kalau menurutku.Kami semua sudah ada di pelataran kastil. Ada sebuah benda berwarna hitam yang tidak terlalu aku mengerti. Apakah itu kereta kuda? Tapi dimana kudanya?"Kakak Ipar ... apa kau sungguh-sungguh memberiku ini sebagai hadiah pernikahan?"Untuk pertama kalinya aku mendengar ia memanggil sebutan keluarga pada Stepan. Bukan 'Your Grace' seperti biasanya."Haha! Tentu
"Aku tidak menyangka akan bisa makan bersama dengan keluarga lengkap begini."Lady Vera Durnovko tersenyum senang. Aku, Alexey, Lord Stepan Durnovko dan anak kembar mereka Mikhail dan Maria, sudah ada di meja makan. Aku dan Alexey bersebelahan, di depanku Vera, dan Stepan di samping kanan wanita itu. Sementara Mikhail dan Maria duduk di sebelah kiri Vera."Suatu kehormatan bagi saya,Your Grace," ucapku sopan."Ah! Anya ... tidak usah formal begitu. Kita sudah jadi keluarga loh. Jangan kaku-kaku!"Meski Vera bilang begitu dengan santai, tapi aku bisa melihat kalau Alexey dalam posisi yang sangat formal dan kaku seperti sebuah balok kayu. Wajahnya datar, seolah ini seperti momen makannya yang biasa. Sem
Saat membuka mata, sinar matahari siang merasuk ke kamar mewahku. Yulia, Elena, dan beberapa pelayan lain tengah menyapu dan membereskan barang-barang. Mereka ada pada pandanganku yang masih pudar."Selamat siang,my lady," sapa Yulia sambil memeluk segumpal kain. Aku mengerjap cepat. Aku ingat. Itu gaun tidurku! Yang artinya ...."Oh!" Kulongok ke dalam selimut. Aku bisa melihat seluruh kulit tubuhku, kemudian balik memandang Yulia. Seakan wanita itu bisa membaca wajahku, ia tersenyum."Tadi pagi pendeta sudah memeriksa kamar ini,my lady. Mereka menyatakan bahwa pernikahan Nyonya dan Tuan adalah suci, sakral, dan sah."Dahiku mengerut t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.