Share

Kencan

Aku sudah lelah untuk bertanya, biar saja Ibrahim mau membawaku ke mana. Pasrah saja. Aku memilih untuk menatap ke arah luar jendela.

Baru kusadari semakin ke sini, pemandangannya semakin indah, sejuk, dan menyiratkan ketentraman.

"MasyaAllah, sungguh indah pemandangan ini. Nikmat yang mana lagi yang aku dustakan."

Aku pun melupakan pemikiran buruk mengenai pria di hadapanku yang tengah sibuk mengemudi. Memang sih, sikapnya berubah yang membuat pikiranku jadi traveling.

Tetumbuhan hijau, gunung-gunung menjulang, langit yang sangat biru. Jalan beraspal, tak terlalu rikuh dengan kemacetan. Jalan hendak ke mana sih ini? Kenapa asing banget.

Gimana gak asing, dulu hanya diam di panti, setelah menikah dikekang mertua. Dijual mertua dan ipar dengan diceritakan ke mana-mana. Bodohnya aku, aku selama ini hanya diam saja.

Kepalaku jadi terputar pada masa lalu yang menyesakkan dada.

"Huh, menantuku memang tak ada gunanya. Coba saja dulu aku menikahkan putraku dengan anakmu, Jeng," seru m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Udah jelas Ibrahim emank baik lu malah berpikiran yg ndak2 sinting
goodnovel comment avatar
Nuansa Kids
author minggat
goodnovel comment avatar
Andang As
lanjutkan dong, sudah bbrp hari g ada lanjutan nya, apakah orang yg buat cerita nya sudah lelah apa sudah mninggalkn alam fana ini?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status