Share

86

"Mari mendekatlah!" perintahku pada Chantrea dan Chanthou.

"Sana, jangan malu-malu!" dorong Tirtasari lembut, "Dia suami kalian sekarang!"

"Kau juga kemari Tirtasari!" perintahku, "Aku juga?!"

Chantrea dan Chanthou tertawa manis.

"Kau bidadariku juga bukan?!" cecarku.

"Dasar perayu!" balasnya melotot mesra.

Tirtasari mendekat padaku dengan mengajak Chantrea dan Chanthou. Kurengkuh ketiganya dan kuelus pundak mereka.

"Kalian bidadari tercantik yang pernah kulihat!" pujiku.

"Bohong!" jawab Chantrea.

"Tuh, mereka saja tahu kalau kau bohong!" imbuh Tirtasari, "Ha ha ha!"

Aku tersenyum dan mencium pipi Tirtasari. Kulihat si kembar menatap kami tanpa berkedip.

Kulihat dada mereka kembang kempis. Barangkali bergetar akan pengalaman pertama ini.

Kuelus pundak mereka berdua. sangat halus dan mulus. Kucium pundah halus itu dan kuresapi rasanya. sangat wangi dan mulus.

Mereka kulihat terpejam menikmatinya. Selanjunya kuelus pipi mereka.

"Aku tidak bohong!" jawabku pada Chantrea dan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status