All Chapters of Inikah Rasanya Cinta: Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
Bab. 41
Louis menatap Clara selama beberapa saat dengan bibir terkatup rapat, yang kemudian bergetar sebelum kembalimenyemburkan tawa." Maaf, Clara. Aku benar-benar sudahberusaha keras," katanya, sedikit terdengar cukup menyesal.Clara mendengus pada Louis sebelum menatap Alfonso." Aku sudah tidak seburuk itu dalam berdandan sekarang," sombong Clara.Alfonso berdehem untuk menghentikan tawanya, lalu mengangguk-angguk." Kau secantik ibumu," katanya lembut.Clara tak dapat menahan senyumnya. Tapi di tengah senyum bangganya itu, rasa sakit kembali menusuk dadanya. Clara tidak pernah bisa berhenti merindukan orang tuanya. Dan dia tidak pernah bisa berhenti berharap seandainya kedua orang tuanya bisa berada di sampingnya saat ini. Tapi sejauh ini,Clara hanya bisa berharap.***Sepanjang perjalanan pulang mereka, Clara lebih banyak diam. Dan itu, cukup mengkhawatirkan Louis. Saat ini, duduk disebelah Clara di dalam mobil ini, Louis tidak bisa mencegah dirinya berharap ia bisa mendengar apa y
Read more
Bab. 42
Dan lagi, Louis merasakan tikaman menyakitkan yang mendarat tepat di jantungnya.Clara merasa sedikit pusing ketika terbangun. Clara mengerutkan kening mendapati dirinya berada di atas tempat tidurnya. Hal terakhir yang diingat Clara semalam adalah… Oh, Om Alfonso mulai mabuk dan menceritakan tentang orang tua Clara. Clara bisa mengerti jika Alfonso sampai mabuk. Dia pasti juga sangat merindukan orang tua Clara. Tapi kemudian, kenangan yang diungkapkan kembali olehAlfonso itu justru menarik Clara pada kerinduan mendalamnya akan kehadiran orang tuanya. Rasanya baru kemarin ia bersama orang tuanya, bercanda dan tertawa, tapi kemudian Clara harus menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya tidak lagiada bersamanya. Dan Clara nyaris tidak bisa menahan kesedihannya.Clara berusaha keras untuk tidak menangis di depan Alfonso karena dia tahu itu hanya akan membuat Alfonso sedih dan merasa bersalah. Tapi begitu meninggalkan rumah Alfonso, Alfonso tidak bisa untuk tidak berpikir tentang orang tu
Read more
Bab. 43
Clara tidak tahu harus berterima kasih atau marah dengan sikap Louis. Kenyataannya, pria itu menyelamatkan Clara dari keharusan menjelaskan tentang kejadian semalam. Louis…bersikap seolah semalam tidak terjadi apa-apa. Mungkin hingga seterusnya, Louis akan bersikap seperti itu. Bersikap seolahtidak ada apa-apa, tidak pernah terjadi apa-apa. Mungkin memang ini yang terbaik bagi mereka. Jadi mereka tidak perlu bersikap canggung lagi. Tapi tetap saja, rasanyamenyesakkan. Mungkin hanya Clara yang merasa tersiksa, tapi.…Clara mendesah seraya meletakkan sendoknya. Apa yang harus dilakukannya untuk berhenti memikirkan Louis? Apa yangharus dilakukannya untuk berhenti membodohi diri sendiri bahwa dia tidak menyukai Louis? Dan yang terpenting, bagaimana agar dia bisa berhenti menyukai Louis, dan berhenti menunggu pria itu?Merasa kesal pada dirinya, Clara bergegas menghabiskan sarapannya.Setelah mencuci piringnya, Clara meraih tasnya dan meninggalkan meja makan. Clara memastikan semua pin
Read more
Bab. 44
" Tapi dia sudah mengatakan bahwa dia sudah tidak…."" Kalau begitu belajarlah mengerti arti dari ucapan seorang wanita. Mereka pandai menyembunyikan perasaan mereka dalam kata-kata. Tapi cobalah tatap matanya, dan lihat seberapa dalam kau ada di sana, di hatinya," kata Aeron sebelum akhirnyabenar-benar meninggalkan ruangan itu, meninggalkan Louis termenung di tempatnya.Apakah maksud Aeron, Clara tidak mengatakan yang sebenarnya? Jika Clara tidak membencinya, dan juga tidak menyukainya, lantas….Atau jangan-jangan gadis itu benar-benarsudah tidak memiliki perasaan apapun pada Louis? Benarkah Clara tidak lagi menganggap kehadiran Louis? Apakah bagiClara, Louis tidak berarti apa-apa? Pikiran itu membuat Louis mengerang tersiksa.***Sudah nyaris 2 minggu ini, hubungan Clara dan Louis seperti orang asing. Mereka hanya saling menyapa dan berbicara seperlunya. Bahkan, Clara semakin jarang melihat Louis di rumah. Setiap pagi ketika Clara baru keluar dari kamarnya, Louis sudah selesai s
Read more
Bab. 45
Clara. Louis menggeram marah melihat orang itu masuk ke dalam rumah Clara yang tak terkunci. Dengan cepat, Louis melompati pagar samping yang cukup tinggi itu dan berlari tanpa suara ke pintu belakang yangterhubung langsung ke dapur. Louis masuk ke dalam tepat ketika ia melihat Clara berjalan dari ruang tamu menuju kamarnya. Lalu 3 meter di belakangnya, pria tadi berjalan tanpa suara dengan sapu tangan di tangannya. Dugaan Louis, sapu tangan itu sudah dilumuri obat bius." Clara!" Louis berteriak dari dapur, membuat pria itu mundur dengan cepat ke ruang tamu.Lalu terdengar derap langkah Clara yang bergegas menuju dapur. Gadis itu tampaksangat terkejut ketika melihat Louis." Apa yang kau lakukan di sini? Apakah ada yang tertinggal?" tanya Clara." Ya, aku meninggalkan sesuatu. Buku. Buku catatan. Aku… bisakah kau mencarinya di kamarmu? Sepertinya aku meletakkannya di meja riasmu ketika kita pulang dari pesta Om Alfonso dulu," jawab Louis.Clara mengerutkan kening. Louis tahu, Clar
Read more
Bab. 46
" Kekacauan apa lagi yang kau buat kali ini, Nak?" Frans bertanya geli." Mana Aeron?" tanya Louis, tak merasa perlu menjawabpertanyaan Frans." Sedang dalam perjalanan kemari," Leon yang menjawab." Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya." Kita akan bicara begitu yang lain datang. Tapi sebelum itu… bisakah kalian… Clara… maksudku…,' Louis mendesah." Sherly, bisakah kau temani Clara ke kamarnya? Aku tidak bisa melihatnya untuk saat ini. Aku masih terlalu marah dan…."" Tenangkan dirimu sementara aku menjelaskan pada gadis ini tentang temperamen burukmu," sinis Sherly sebelumkemudian berbicara pelan pada Clara dan membawa gadis itu naik ke lantai dua dengan Judith mengekori mereka.Louis kembali mendesah." Aku takut jika berbicara padanya, aku akan membentaknya lagi, membuatnya takut dansemakin menyakitinya," Louis menjelaskan pada kedua temannya yang menatapnya prihatin." Ini menjadi semakin di luar kendali," suara itu datang dari pintu depan, diikuti kemunculan Aeron bese
Read more
Bab. 47
" Belakangan ini, dia memang sering tidak stabil. Itulah yang dikatakan Aeron padaku. Temperamennya sangat buruk, dan semakin memburuk belakangan ini." Sherly, wanita cantik yang mengantar Clara ke kamar bernuansa peach di lantai dua yang jendelanya menghadap ke taman samping rumah itu berkata.Sherly memperkenalkan dirinya sebagai istri Aeron. Yah, mereka tampak serasi. Dengan Aeron yang tampak sekejam itu dan Sherly yang selembut ini, kekontrasan yang serasi." Akulah penyebabnya," Clara mengakui." Belakangan aku memang sering membuatnya kesal. Aku hanya… entahlah.Aku tidak mengerti kenapa dia harus marah hanya karena hal-hal kecil seperti pintu yang tidak terkunci. Kenapa dia harus peduli? Jika memang dia masih peduli, dia tidak perlu bersikap seolah dia tidak peduli seperti itu. Dan jika dia tidak benar-benar peduli, dia tidak perlu bersikap seolah dia peduli. Itu menyakitkan," urai Clara.Sherly menatap Clara dengan tatapan iba." Kau begitu mencintainya, bukan begitu, Clara?" ta
Read more
Bab. 48
" Apa yang kau minta dariku, jagoan kecil?" balas Clara dengan senyum geli." Jangan pernah meninggalkan Paman Louis, betapapun dia menyakiti Tante. Karena jika Tante meninggalkannya, Tante pasti juga akan meninggalkanku. Tante meminta kedua orangtuaku untuk tidak meninggalkanku. Karena itu, Tante harus tetap berada di sampingku untuk memastikan mereka tidak meninggalkanku," katanya dengan mata menatap langsung ke mata Clara.Kembali, Clara dibuat tercekat. Clara hanya bisa menatap mata jernih Judith tanpa sanggup berkata apapun. Usianya masih 6 tahun, tapi bisa mengatakan hal-hal seperti ini…." Sherly, bisakah kau membawa Judith keluar? Ada yang perlu kubicarakan dengan Clara," kata Aeron, memecah keheningan yang terasa sangat lama bagi Clara." Tante, aku menyayangimu," kata Judith lagi sebelum menyambut uluran tangan ibunya dan mengikuti Sherly keluar dari kamar itu." Kalian memiliki ikatan batin yang kuat," komentar Aeron seraya duduk di kursi di sisi lain kamar itu." Putrimu, b
Read more
Bab. 49
sebab Membawanya ke sini. Jadi sekarang dia berpikir Louis berniat memenjarakannya. Seolah Louis bisa saja…." Aku hanya ingin memastikan kau aman di sini, Clara," Louis berkata datar." Kau sengaja menempatkanku di sini agar Aeron bisa melakukan ini padaku memaksaku menyetujui penawaran bodohnya itu," sengit Clara." Penawaran apa? Dia hanya berkata dia akan berbicara denganmu dan…."" Kau berkeras untuk mengawasiku setiap saat, bukan begitu, Louis?" sela Clara dingin." Yah, kau sudah mendapatkannya sekarang. Tapi perlu kau tahu, aku tidak akan peduli. Yah, aku tidak peduli apapun yang kau lakukan. Aku tidak peduli dengan apa yang kalian lakukan. Tapi aku akan tetap melakukan apapun yang harus kulakukan. Jadi sebaiknya kau berhenti bersikap seolah kau bertanggung jawab atas hidupku."" Clara, aku tidak tahu apa yang dibicarakan Aeron denganmu tapi aku sama sekali tidak berniat untuk melakukan apapun yang kau pikirkan tentangku. Aku hanya berusaha me-mastikan kau aman karena sepertin
Read more
Bab. 50
Clara yang pergi dan meninggalkan Louis. Betapapun menyakitkannya ketika nanti Louis harus melihat Clara pergi, Louis tidak akan menahan Clara. Pikiran itu membuat dada Louis semakin terasa sesak. Tak sanggup lagi menatap mata Clara, Louis menunduk seraya melepaskan tangan Clara. Perlahan Louis berbalik dan berjalan ke ruang depan.Louis memejamkan matanya ketika perihterasa begitu nyata di dadanya. Louis merasa seolah dia tidak dapat bernapas. Ketika Louis membuka matanya kembali, pandangannya buram oleh air mata. Louis mendongak dan mengerjapkan matanya beberapa kali. Setelah mengambil napas panjang dan berhasil menenangkan diri, Louis berjalan ke mobilnya. Dia sudah mengatakannya pada Clara. Dia sudah mengatakan pada Clara tentang perasaannya, dan tentang bagaimana gadis itu harus melepasnya. Louis hanya tidak menduga, rasanya akan sesakit ini.Lagipula, dengan cara hidup seperti ini, bagaimana mungkin Louis meminta Clara menunggunya?***" Aku menyukaimu, Clara. Tapi karena aku t
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status