Wedding Drama Season 2 BAB 21Dengan tote bag Longchamp di tangan dan tas Gucci hitam yang tersampir di pundak, Althea mempercepat ayunan langkahnya ke ruang makan. Althea hendak mengisi perut sebelum berangkat ke kampus dan ia ingin sarapan bersama dengan Zayn. Momen hangat di meja makan yang sebelumnya Althea anggap hanya hal biasa, kini menjadi sesuatu yang mahal tak terbeli dengan uang dan Althea mulai merindukan hal tersebut. Sebelum menuju ruang makan, Althea melongok ke kamar sebelah di mana suami dan anaknya tidur tadi malam. Ya, semalam Zayn meninggalkannya sendirian lagi. Zayn membawa Aliza keluar dari kamar mereka tanpa Althea mampu membuka mulut untuk mencegah. Berperang antara hati dan isi kepala, Althea diserang kebisuan setelah Zayn melontarkan pernyataan sebagai syarat mereka kembali tidur di ranjang yang sama. Begitu pintu terbuka, kamar Aliza kosong melompong tak berpenghuni, tempat tidur pun sudah rapi. Untuk itulah ia tergesa, diperkirakan pasti Zayn sudah ke r
Wedding Drama Season 2 Bab 22Perkuliahan kelas akhir pekan jelas berbeda sistemnya dengan kelas reguler. Hampir 95 persen orangnya tidak bersinggungan langsung dengan mahasiswa yang berkuliah di hari kerja. Gosip-gosip panas yang berembus di lingkungan kampus pun sangat jarang sampai di telinga para pengikut kelas akhir pekan dan mereka memang tidak memiliki waktu untuk mengurusi tektek bengek semacam itu, fokus pada studi yang menyita waktu libur mereka. Mengingat Althea kembali melanjutkan studi dengan mengulang semester yang sempat tertunda yakni dua semester, maka dari itu kawan-kawan barunya belum mengenal Althea secara detail. Realisasi perkuliahan pun berjalan masih dini, mereka belum banyak berinteraksi bertukar informasi pribadi. Yang mereka tahu status Althea sudah menikah, hanya sebatas itu. Keriuhan seisi kelas senyap dalam hitungan detik laksana serangga malam yang terinjak. Semua mata menoleh pada Althea yang masih mematung setelah direspons tegas menusuk oleh dosen p
WEDDING DRAMAProlog"Saya, Zayn Alvaro Rayan. Menerima engkau Althea Gazala sebagai istriku. Berjanji akan selalu mengasihimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan. Segala milikku adalah milikmu.""Saya, Althea Gazala. Menerima engkau Zayn Alvaro Rayan sebagai suamiku. Saya berjanji akan selalu mengasihimu, tunduk melayanimu, baik dalam keadaan suka maupun duka, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan. Segala milikku adalah milikmu."Zayn Alvaro Rayan. Si blasteran tampan Indonesia-Rusia berusia 29 tahun itu merupakan dosen baru di salah satu universitas bergengsi di Jakarta. Seperti biasa, di mana pun berada, Zayn langsung menjadi idola para kaum hawa termasuk di kampus Sinar Bangsa. Pesona kuatnya yang membuat lumer selalu menjadi sorotan sekitar. Pembawaannya yang tenang dan berwibawa saat mengajar, malah menyihir dan membuat para mahasiswa perempuan kerap kali salah fokus. Bukannya memerhatikan
Wedding Drama Bab 1Beberapa minggu sebelumnya.Rambut panjangnya digelung kusut, langkahnya gontai super lambat ibarat siput. Althea menyeret kakinya malas memasuki gedung perkuliahan sembari memeluk setumpuk modul. Ia duduk dan menaruh barang bawaannya lalu membenamkan wajah di meja, mengetuk-ngetukkan dahinya sendiri secara konstan berulang-ulang.Tak lama datanglah suara ribut serupa kericuhan yang lama-lama semakin mendekat dan mendekat. Namun, gadis berwajah kusut itu masih tetap melakukan kegiatannya dan tak memedulikan suara cempreng bak toa SATPOL PP yang tengah melaksanakan razia.Rupanya yang datang adalah temannya si kembar Rena dan Reni. Althea baru pindah ke kampus barunya ini sekitar satu bulan dan duo cerewet inilah mahasiswi yang langsung akrab dengannya. Keduanya berhenti tepat di dekat meja Althea berada.“Dari tadi udah kubilang kaos kaki warna pink yang kamu pakai itu milikku!” seru Rena sembari menunjuk kaki kembarannya.“Enak aja, kaos kaki yang kupakai ini mili
Wedding Drama Bab 2Di sinilah Althea sekarang, perpustakaan universitas. Ia dihukum membersihkan tumpukkan buku lama yang berdebu dimana-mana juga diharuskan untuk menatanya sesuai abjad. Althea terkena sanksi lantaran tak mengumpulkan tugas dari salah satu dosennya yaitu Zayn. “Dasar dosen emosian! Dasar om-om gak ada akhlak! Gak punya rasa toleransi! Heran banget deh sama mahasiswi dan juga para pengajar wanita yang ada di sini semuanya tergila-gila sama dia, cih!” Althea bersungut-sungut kesal. Kejadian tadi pagi masih terus berputar di otaknya, saat Zayn sang dosen sama sekali tak memberi kelonggaran padanya. Tak tergerak hati secuil pun, kendati Althea sudah menjelaskan alasan sebenarnya juga sudah berupaya mengeluarkan seluruh kebolehan jurus imutnya. Zayn hanya berekspresi datar dan dingin, padahal Althea sudah merelakan dirinya bertingkah konyol disaksikan puluhan mata teman-temannya. Sungguh memalukan, ingin rasanya Althea bermigrasi ke Mars di detik itu juga. Kalimat Zay
Wedding Drama Bab 3Seporsi sandwich isi tuna dan segelas susu rendah kalori tersaji di atas meja makan antik yang terbuat dari kayu jati. Zayn tengah menyantap sarapan di rumah ibunya. Semalam, Lidya meminta putranya menginap selepas acara makan malam selesai.Semenjak memutuskan menjadi dosen, Zayn memilih tinggal sendiri. Penghasilan mengajarnya memang tak sebanding dengan harga properti yang ditinggalinya. Semua properti yang dimiliki Zayn merupakan benefit sebagai satu-satunya pewaris Rayan Enterprise, dan bukanlah hal yang sulit jika hanya menginginkan satu unit hunian mewah di kawasan terpilih ibukota. Zayn lebih memilih rumah ketimbang apartemen, baginya rumah terasa lebih hidup daripada hunian yang sarat akan privasi sejenis apartemen. Dia lebih suka tempat tinggalnya memiliki halaman luas dengan hamparan hijau rerumputan juga tumbuh-tumbuhan yang membawa kesan sejuk serta asri."Bagaimana Kiana menurutmu?" tanya Lidya yang menarik kursi lalu duduk berhadapan dengan putranya
Wedding Drama Bab 4Pagi ini Althea terjaga saat matahari sudah merangkak naik. Mengerjap malas lantas meraih weker yang bertengger di nakas. Mengintip melalui kelopak matanya yang membuka sedikit untuk melihat jarum jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.Menyadari bahwa bangunnya kesiangan, bukannya segera beranjak ke kamar mandi, gadis imut itu malah menarik selimut dan berguling-guling di atas kasur. Menggulung tubuhnya menyerupai kepompong lalu kembali meringkuk memejamkan netra. Lagi pula jadwalnya ke kampus untuk hari ini jam satu siang, jadi tidak masalah jika memutuskan bermalas-malasan sebentar lagi. Semalam, setelah mengerjakan ulang tugas memusingkan dari Zayn, ia menonton Drama Korea Vicenzo hingga lupa waktu. Asyik bercengkerama dengan laptopnya yang menampilkan akting ciamik Song Joong Ki sampai-sampai tak menyadari waktu terus bergulir. Pukul tiga dini hari ia baru berhenti tatkala baterai di laptopnya menjerit kehabisan daya dan padam seketika. Pada
Wedding Drama Bab 5Kiana berjalan gemulai mendekati begitu melihat kemunculan Zayn. Ia melangkah anggun layaknya putri keraton. Memasang mimik sepolos mungkin demi menarik perhatian. Gadis itu menempeli Zayn kesana kemari seperti benalu sementara si induk semang mengacuhkannya seolah tak melihat eksistensinya. Zayn hanya tersenyum tipis sekilas sebagai formalitas kemudian segera berkoordinasi dengan dosen lainya.“Semuanya segera masuk bus, lima belas menit lagi kita akan berangkat. Jika ada yang terlambat dan tertinggal maka hukuman menanti kalian minggu depan!” seru Zayn lantang memperingatkan.“Baik Pak ….” sahut mereka riuh. Semua berdesakan dan heboh ingin tahu di bus mana Zayn akan naik, tetapi kemudian terdengar percakapan bahwa si dosen idola akan mengendarai Range Rover miliknya.Riuh keluhan para gadis berisik bising. Harapan mereka berinteraksi lebih dekat dengan si dosen dambaan pupus sudah. “Yaaaa… kukira si ganteng bakal gabung naek bus juga sama kita. Lumayan kan bi