Share

Bab 9

Bel istirahat akhirnya berbunyi. Wajah ketiga bocah itu sudah penuh dengan keringat. Merah padam karena tersengat sinar matahari. Mereka langsung berlari ke kantin untuk memesan es.

"Bel, ikut eskul apa?" Tanya Vanilla membuka obrolan sembari menunggu pesanan mereka tiba. Kantin masih sepi. Mereka bertiga adalah pengunjung pertama.

"Ada apa aja?" Tanya Bella.

Pesanan es datang.

"Banyak. Tinggal kamu minat bakatnya dimana?"

"Dance ada nggak?" Tanya Bella sambil menyedot esnya.

"Ada. Kita juga gabung eskul seni tari kok. Kan nanti bisa selang seling latihan tari tradisional sama tarian modern."

"Boleh lah aku didaftarin. Vano ternyata bisa nari?"

"Bisa dibilang jago dance kalo dia Bel," jawab Vanilla.

"Wahh... Nggak nyangka aku Van."

"Kenapa? Karena aku kayak gini ya? Gini-gini aku juga punya kelebihan loh Bel."

"Hehehe bukan maksud ngeremehin kok Van."

"Kalo beneran minat gabung eskul seni tari besok sore kita mulai latihan Bel," ujar Vano.

"Oke, siap."

Obrolan terhenti saat pesanan ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status