Share

Bab 19. Pendirian Echa Goyah?

Niko menatap lekat-lekat mata Echa yang sudah sembab. Dari tatapan sang istri, seolah ingin meminta maaf untuk menampar dirinya.

Niko bisa saja memberikan bukti bahwa biaya operasi lanjutan Fikram sudah dibayarkan, tetapi dia penasaran dengan momen ini. Walaupun demikian, dia akan memakluminya jika Echa menamparnya, karena istrinya itu dalam posisi terdesak untuk menyelamatkan Papanya.

Melihat Echa masih ragu-ragu, Berry pun memberi ultimatum, “Hitungan ke sepuluh kamu belum menamparnya, lupakan saja uang 2 miliar ini! Satu, Dua, Tiga —”

Selagi Berry menghitung, teman-temannya mendesak Echa untuk segera melakukannya.

“Cepat, Echa. Kesempatan emas nggak akan datang dua kali!”

“Spek suamimu kayak bekas rongsokan! kamu gak bakalan rugi kalau dibuang! Toh ada pangeran Berry yang menunggumu!”

“Iya nggak usah ragu, cepetan tampar suamimu! Kalau perlu cakar sekalian.”

Berry kesal Echa tak kunjung bertindak. Dia pun menjeda hitungannya, “Delapan …. Ini kesempatan terakhirmu, Echa.”

Echa menut
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status