Berdalih tidak kunjung mendapatkan momongan akhirnya Rindu memutuskan bercerai setelah mengetahui suaminya berselingkuh dengan kakak kandungnya sendiri, Sahira. Bagaimanakah nasib Rindu selanjutnya setelah kenyataan pahit itu mengakhiri rumah tangganya apalagi ditambah vonis dokter yang menyatakan umurnya tidak panjang karena penyakit yang mematikan di dalam tubuhnya. Lalu siapakah sosok yang mampu menepis dan membuktikan serta menyelamatkan Rindu dari kematian itu, setelah Rindu menghilang beberapa tahun kemudian dan kembali dalam kondisi yang berbeda?
View MoreTangan Rindu seketika memudar saat laki-aku itu juga mengurai telapak tangannya yang beberapa saat lalu menggenggam erat tangan dinginnya. “Ini kontrak kerja sama di bidang minyak bumi. Anda bisa memastikan Nyonya. Bahwasannya saya hanya ingin bekerja sama dengan perusahaan Anda karena saya melihat perusahaan Anda sangat benefit.” Mata Rindu menelisik ke arah wajah pria hang mengaku bis batu bara dari Kalimatan Timur itu. “Saya sangat senang sekali mendapat tawaran kehormatan ini. Sayangnya saya belum merilis bidang minyak bumi mentah sepeti bisnis Anda Tuan Alan.” Jawaban yang diberikan oleh Rindu itu memang gak terduga. Pria itu selama ini belum pernah merasakan penolakan baik dari berbagai jenis perusahaan yang selama ini ada di bawah naungannya. Namun kali ini harus dia akui bahwasannya apa yang dilakukan oleh Rindu mampu membuatnya ketar-Ketut. Karena yang sesungguhnya kehadiran perusahaan baru Rindu bisa menggeser posisi perusahaannya di kancah dunia bisnis internasional.
Entah sesungguhnya bagaimana awal mula hubungan mereka terjadi. Baik Mike dan Rindu hanya sama-sama terpancing malam itu hingga akhirnya sekarang menjadi hal yang sangat mereka inginkan setiap kali mereka membutuhkannya. Tidak dipungkiri oleh Rindu bahwa Mike mempunyai daya pikat yang sungguh luar biasa mampu membuatnya mencandu setiap sentuhan yang dilakukan pria tersebut. “Bu Rindu. Hari ini kita ada pertemuan dengan bos batu bara.” Rindu mendongak lali mempersilakan sang sekertaris masuk ke ruangannya. “Tere, kamu siapkan semua berkasnya. Hari ini aku sendiri yang akan bertemu dan mempresentasikan di depan bos sombong itu. Dalam typing saja dia sudah kurang akar apalagi di depan nyata nantinya.” Tere, wanita yang kita-kita berusia 25 tahun itu mengangguk paham dengan perintah bos cantiknya. Memang akhir-akhir ini Rindu diteror bos baru yang mengaku bos batu bara dari KalimantanTimur. Saking kesalnya Rindu menerima pertemuan empat mata itu. Dia hanya ingin memastikan agar
“Kemana saja kamu, Tantrama? Jam segini baru pulang. Apakah kantor kamu tutup jam dia dini hari?” Tegura itu tak dihiraukan oleh sosok Tantrama yang baru saja memasuki kamarnya. Dilihatnya sosok Sahira yang memakai baju dinas makanannya sedang bersandar dengan segala bentuk perfect tubuhnya. Entah kenapa Tantrama tiba-tiba menubruk sosok Sahira itu dan beberapa lama terjadilah sesuatu yang membuat Sahira murka dan marah besar. “Rindu. I love you.” Plak! “Dasar laki-laki bajingan! Ternyata kamu selama ini masih memikirkan dia. Pantas saja kamu berubah drastis semenjak perempuan sialan itu datang.” “Kamu sangat keterlaluan, Sahira! Kamu sudah melebihi batas sebagai seorang wanita apalagi kamu seorang istri. Apa pantasnya kamu memperlakukan suamimu dengan kasar seperti ini. Seburuk-buruknya Rindu tidak pernah sama sekali berbuat kasar sama aku apalagi menjatuhkan tangan. Kamu ini seorang perempuan, Rindu. Lancang dan berdosa besar.” “Dosa kamu bilang!” Pertengkaran itu berla
“Sampai kapan kita akan bersembunyi di sini, Mike?” “Sampai keadaan di luar benar-benar aman. Akan lebih baik kamu ada di hotel ini, Rindu. Lagi pula hotel ini tidak terlalu besar. Jadi orang tudak banyak yang tahu dan terjamin ke selamatanmu di sini.” Hah! Rindu menghela napas panjang. Wanita itu mengedarkan pandangannya ke seluruh tuangan. Memang hotel itu terlihat kecil tapi sangat mewah. Ada satu pembaringan yang sepertinya memang untuk hotel menengah ke atas. Di rancang sedemikian rupa kayaknya penginapan yang berfasilitas bagus. “Tidurlah. Kamu sangat lelah dan aku harap tudak trauma dengan kejadian tadi.” “Siapa mereka?” “Aku yakin kamu mengenalnya. Anggap saja kamu dijadikan umpan untuk memancingku agar cepat bertindak.” Rindu mengerutkan dahinya kiat tanda dia tudak paham apa yang dimaksud oleh Mike. “Ini artinya kaku sangat mengenalnya dan yang sesungguhnya diinginkan urang itu adalah kamu.” Mike mengangguk diiringi senyum tipis namun samar. Dapat terlihat dari
Rindu menatap wajah Mike dengan menelan salivanya yang terasa sangat kering. Tak menyangka tiba-tiba dia mendengar kalimat yang tak mudah untuk dia jawab. Perempuan dewasa itu kembali terlhat panik namun sebisa mungkin dia tenang. “Kamu masih meragukan aku. Hilang ingatanmu itu ternyata sangat mengganggu hubungan kita. Aku membiarkan mi dahulu kala untuk memilihnya sebagai suami kamu. Dah bahkan kamu menangis di pundakku saat kamu tahu Akh sangat mencintaimu. Namun semua harus berakhir saat kamu memilihnya.” Semakin salivanya Rindu susah tertelan setelah panjang lebar sosok Mike yang di kiranya buta itu malah banyak ngomong. “Aku akan membantumu mengembalikan ingatan itu, Rindu. Penyakit mematikan yang waktu itu bersarang di dalam tubuhmu lah yang merenggut semua ingatan min tentang aku.” Kedua alis Rindu terangkat kuat saat kembali dia mendengar sosok Mike ngoceh. “Maksudnya bagaimana, Mike? Aku kurang paham dan mengerti.” Mike hanya menatap Rindu dalam. Bahkan tatapan itu
“Silakan, Bu Rindu.” Rindu sedikit tersentak saat sekertaris cantik itu memanggilnya dengan sebutan Bu. Ini pertama kalinya dia dipanggil seperti itu. Namun sosok Rindu segera mengikuti langkah kaki Valencia, sekertaris pribadi sekaligus asisten Mike hanya Eliana ini sedang cuti dan baru kali ini masuk kerja. “Apa Tuan Jeje juga ada di dalam?” Oh, Tuan Jeje sedang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, Bu.” Lagi-lagi Rindu kaget namun kepala wanita dewasa itu mengangguk Pelan. “Berapa lama penyembuhan Tuan Mike mengalami kebutaan?” “Buta?” Tampak jelas gadis bernama Valencia itu tampak kaget saat Rindu menanyakan tentang kebutaan Mike. “Apa kamu tidak tahu kalau Mike mengalami kebutaan? Mungkin sebuah kecelakaan sudah terjadi sehingga Mike mengali kebutaan permanen. Tapi syukurlah semua kini sudah baik-baik saja.” Valencia sempat berhenti mendengar kalimat panjang Tindu. Tak menyangka kalau wanita dewasa itu banyak tahu tentang kehidupan bos besarnya itu. Apalagi in
“Aku mau min__ “Mike! Semua itu bukan urusanku. Aku tidak mau terlibat terlalu jauh dengan utusanmu. Sampai harus berbohong itu artinya kamu mempunyai masalah yang tidak mudah diatasi.” Mike terhenyak. Bahkan pria tampan yang awalnya diduga buta itu tersentak ketika mendengar suara Rindu yang memotong ucapannya. “Tapi, aku akan mengakui semua, Rindu. Semua yang sudah terjadi denganku.” “Itu bukan urusanku, Mike. Sekali lagi itu bukan urusanku. Jadi aku tidak mau terlibat dengan apapun yang menyangkut dirimu. Tentang kerja sama perusahaan kita, akan lebih baik lagi kita diskusikan. Tapi bukan sekarang.” Kembali Mike terhenyak mendengar kalimat pahit yang disampaikan oleh Rindu. “Semua ada sangkut pautnya dengan kamu, Rindu.” Wanita itu mengerutkan dahi mulusnya. Bahkan kedua alisnya seketika terangkat ke atas. “Maaf, Mike. Sepertinya halusinasimu terlalu tinggi. Apa boleh kalau sekarang kamu pulang ke apartemenmu dan beristirahat. Aku rasa kamu sakit.” Seketika Mike tert
Mike yang saat ini sudah tidak lagi bis berpura-pura akhirnya mengejar keberadaan Rindu. Wanita dewasa itu sekarang dengan leluasa bis alergi dati cengkeraman para penjahat yang menculiknya. Rindu sendiri tidak menyangka kalau Abraham akan tega melakukan ini. Padahal dia tak mengenal sosoknya sama sekali. Kenapa dia bisa tahu tentang dirinya yang saat dengan Mike. Hari ini juga Rindu seolah melihat kebenaran tentang Mike. “Akh! Memang nggak ada satu pun yang sayang sama aku. Aku kira sosok seperti Mike itu tidak akan pernah tega membohongi orang yang sudah sangat simpati kepada dirinya.” Dalam keadaan berjalan Rindu berkata-kata sendiri. “Rindu!” Alangkah terkejutnya sosok Rindu tiba-tiba ditarik oleh seseorang. “Tantrama! Apa yang kamu lakukan ini!” “Tenanglah, Rindu. Aku tidak akan menyakitimu. Hanya ingin berbicara empat mata denganmu dan itu pun aku lakukan untuk membicarakan tentang surat-surat perusahaan tersebut.”Rindu mengerutkan dahinya kuat-kuat. Wanita itu dud
“Kamu!” Rindu tertegun bahkan keterkejutannya beberapa menit yang lalu sirna dengan sendirinya saat melihat sosok itu berjalan masuk dan menutup pintu tuangan tersebut. “Kenapa? Kaget melihat aku yang melakukan ini?” Rindu menelan salivanya kiat-kuat. Tak dipungkiri olehnya bahwa dia memang merasa kaget. Namun keterkejutan dan rasa kagetnya itu sudah hilang seketika manakal mengetahui siapa yang menjadi dalang penculikan terhadap dirinya. “Kaget mungkin iya, namun sekarang malah terkesan kamu aneh dan langka. Aku tidak pernah mempunyai utusan apapun dengan kamu namun bisa-bisanya menculikku seperti aku ini pernah melakukan kesalahan fatal dan besar padamu.” Ada tawa kecil namun terdengar sinis dan sangat seolah sosok yang ada di hadapan Rindu itu merasakan kekecewaan yang begitu besar. “Kamu memang tidak melakukan kesalahan terhadapku. Namun kesalahan fatal kamu adalah menjadi teman kencan dari sosok Mike. Apa kamu tidak yang siapa Mike?” Sepertinya itak Rindu berjalan deng
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.