Keesokan paginya Dylan yang bangun terlebih dahulu mengucek sebentar matanya dengan kepala yang sedikit pusing, berulang kali membiasakan cahaya matahari masuk melalui cela jendela. Dada Dylan terasa sedikit berat saat dirinya ingin bangun, hingga dia menoleh menatap ke arah Laysa yang masih tertidur dengan lelap nya, wajah lelaki itu tersenyum bangga melihat Laysa yang berada di dalam pelukan nya ini, dan kini dia menyingkirkan anak rambut dari wajah Laysa yang masih di penuhi jejak keringat akibat aktivitas panas mereka bedua semalam, bahkan jejak - jejak yang hampir memenuhi seluruh tubuh Laysa pun masih tercetak dengan jelas. “Cantik.” puji Dylan meraih jemari Laysa dna mencium nya. Bahkan gadis itu tidak terganggu sedikit pun melihat kelakuan Dylan, melihat respon yang begitu cuek Dylan semakin gencar menganggu Laysa, mencubit pipi Laysa, karena merasa kesal dengan kelakuan Dylan, Laysa yang masih sangat mengantuk mendorong kasar tangan Dylan dan berbalik menjauh tidur di s
Hari sudah gelap dan Laysa masih berusaha untuk mencari lokasi yang sudah dia dengar tempat di mana Layla dan Paul mengadakan pertunangan, dia bahkan tidak ingat untuk mengganti bajunya sama sekali. Sampai pada saat dia berada di lokasi gedung mewah dan beberapa karangan mewah yang ada tanpa memikirkan dua kali dia langsung masuk dalam ke adaan berpakain kaos biasa dan wajah masih terlihat lusuh, beberapa penjaga dan pengawas di sana menghentikan Laysa untuk masuk, hingga saat Berlyn melihat sosok Laysa. “Pergilah ini bukan tempat yang bisa kau datangi seenaknya!” Usir Berlyn dengan menatap Laysa remeh dia mengenakan pakaian serba mewah. Laysa tidak berniat sama sekali untuk menganggap ucapan Berlyn dan mengacuhkan nya begitu saja. “Biarkan aku masuk! aku adalah keluarga inti dari mempelai perempuan di sana!” Laysa kembali menoleh ke arah penjaga dan berbicara dengan emosi yang tertahan, untung saja rambut Laysa tidak diikat jadi tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan
5 Tahun Kemudian.Seorang gadis cantik berdiri di salah satu toko bunga dengan dandanan dress sederhana dan make up tipis tampak sangat cantik dia menata berbagai jenis bunga yang ada di sini, dan kini dia sedang ada di bagian rana bunga Tulip.“Laysa..” Panggil seorang perempuan yang lain berhasi membuat gadis itu tertoleh dan tersenyum lembut kepadanya.memberikan tatapan yang hangat menunggu perempuan itu datang menghampirinya, sedangkan Laysa yang kini masih sibuk menata beberapa bunga - bunga yang tampak indah dan cantik dengan bagian bagian serta jenis yang sudah di atur."Ada apa Cherry." gadis yang di panggil pun menoleh dan memberikan senyuman hangat kepada orang yang memanggilnya."Apa pesanan serta pengantaran bunga Tulip nya memiliki masalah?" Cherry langsung mendekat kearah sahabatnya yang sibuk menyurun serta mengukur setiap pesanan yang ada, menlihat kedatangan dari Cherry Laysa hanya tersenyum lembut dan menepuk bahunya untuk memebrikan jawaban bahwa Cherry telah meng
Derap langkah yang terdengar dari ujung lorong begitu cepat, lebih tepatnya tergesah-gesah. Siapa pun yang melihat atau berpapasan dengan gadis cantik itu pasti menyadari kalau dia sedang dalam emosi yang bercampur aduk.Emosi yang sudah tidak terbendung, sampai pada langkah terakhirnya berhenti di salah satu pintu kamar ruangan hotel ini.Brak…“Tega sekali kalian!”Laysa gadis yang dimaksud kini memasang tampang yang begitu emosi. Ia menatap dua orang sejoli yang saat ini masih berada di atas kasur yang sama terkejut bukan main.Paul yang notabenya adalah kekasih Laysa, Paul yang masih membeku melihat kemarahan Laysa. Sementara gadis yang menjadi pasangan bergelut manja di atas kasur itu sekarang adalah Layla, kakak kandung dari Laysa sendiri.Satu pemandangan yang tidak akan Laysa sanggup dirinya lihat sekarang, Layla terlihat memakai lingerie tipis dan Paul hanya menggunakan celana boxernya. Laysa seolah ingin menenggelamkan mereka berdua detik ini juga.“Ay— Laysa kenapa kamu di
Laysa Arryn Viequet yang baru saja tiba kembali kekediaman utama keluarga Viequet kini berjalan dengan dengan langkah yang begitu cepat. Dia harus memberitahukan ini semua kepada kedua orangtuanya dan memutuskan pertunangan antara dia dan Paul.Dia tidak sanggup menahan rasa malu jika publik mengetahui kekasihnya direbut oleh kakak kandungnya sendiri. Memang untuk saat ini tidak ada satupun yang pernah melihat seperti apa bentuk dan wujud dari anak ke-2 kediaman Viequet. Dia memang disembunyikan dari publik oleh kedua orang tuanya.Sementara kakaknya, Layla Yasy Viequet adalah seorang model terkenal dan semua orang mengetahui dia adalah putri pertama dari keluarga Viequet. Paul adalah anak dari pengusaha Entertainment terkenal di Amerika, dan sejak kecil mereka memang sudah saling mengenal.Tapi entah mengapa sejak dua tahun lalu, Paul yang memang sudah menyelesaikan studinya lebih dahulu memutuskan untuk ikut terjun ke dalam bisnis milik keluarganya tetapi dia tidak ingin mengambil s
“Aku tau ini perbuatan mu! kau sudah lama ingin menyingkirkan ku dari keluarga ini kan? kau bahkan bercinta bersama Paul kekasih sekaligus calon tunangan Adikmu sendiri.” Laysa berbicara dengan nada sarkas dan emosi tercetak kuat tangan nya terkepal kuat.Semua pandangan yang awalnya menjadi menuntut pertanyaan dan jawaban dari Laysa menjadi binggung bahkan Peter sebagai kepala keluarga pun menatap Layla dengan pandangan bertanya, Carren menatap Laysa lagi.“Apa maksudmu Laysa? Siapa yang bercinta dengan siapa?” Carren bertanya dengan menyipitkan mata menjadi bingung mengenai ucapan Laysa.“Aku tidak mungkin setega itu kepada adik ku sendiri.” bela Layla.“Mereka berdua! Mom, Dad, mereka berdua selingkuh dan menjalin hubungan di belakangku.” Laysa menunjuk kearah Paul dan juga Layla secara bergantian dengan wajah yang sudah menangis, merasa sakit hati dan kecewa karena dihianati dan di selingkuhi oleh dua orang yang paling Laysa yakin tidak mungkin setega itu.Paul yang merasakan situ
Di lain tempat dan negara yang sama Dylan yang kini sudah dikabarkan untuk menjalankan pertunangan nya bersama model terkenal dari Amerika kini memang kebetulan ada di negara Amerika dan menjalankan salah satu anak cabang perusahaan milik keluarganya jadi dia dengan mudah dapat menghubungi kekasih nya.Tapi sepertinya berbeda dengan suasana yang seharusnya bahagia dan senang karena dia akan menghabiskan waktu bersama kekasih serta calon tunangan nya ini malah menunjukan ekpresi marah sekaligus suram.“Panggilkan dia ke sini!” perintah Dylan dengan suara yang berusaha dia rendam amarah untuk memanggilkan Berlyn calon tunagan nya untuk menemui dirinya.“Sayang, kenapa kau tidak bilang kalau kau sudah di sini, harusnya kau memberitahuku terlebih dahulu agar aku bisa menemui mu langsung.” Berlyn wanita berkarir sebagai model papan atas saat ini yang berstatus calon tunangan dari pengusaha terkemuka seperti Dylan saat ini sudah berpindah posisi duduk di pangkuan lelaki itu dan menunjukan p
“Honey.”“Don’t you dare to call me by that nickname!”“Dylan, please kasih aku kesempatan kedua oke?” mohon Berlyn kepada Dylan.“Lagi pula kau juga adalah sosok lelaki yang sering tidur bersama wanita lain.” balas Berlyn berusaha untuk mencoba untuk meyakinkan kembali Dylan untuk memberinya kesempatan.Dylan semakin marah bahkan buku urat jarinya menggepal kuat, belum ada yang menjelaskan bukan Dylan orang seperti apa? lelaki gila yang memiliki anger issue yang kuat selama ini dia adalah bangsawan yang memiliki julukan yang tersembunyi di balik aura yang tenang dan wajah tampan nya serta kesuksesannya dalam berbisnis, tentu memiliki sisi negative yang hanya orang tertentu yang tahu, dia adalah lelaki gila yang tidak pernah cukup dan setia kepada satu wanita! alasan kenapa dia ingin menikah dan memiliki tunangan sekarang itu di karenakan orang tuanya dan adik perempuan kesayangannya yang menginginkan dia untuk menikah karena itu Dylan tidak dapat menolak.Tetapi sampai saat ini belum