Laura Morgan diselingkuhi pacarnya dan dikritik hanya memiliki wajah yang cantik. Untuk melampiaskan amarahnya, Laura bermalaman dengan Cedric Kennedy, presiden direktur di perusahaannya. Namun, hatinya menciut, sehingga dia diam-diam melarikan diri. Dia bahkan mengira bahwa pria dari malam itu adalah Dylan Stewart, si pemain hati para wanita, sehingga hal ini menyebabkan banyak kesalahpahaman. Sedangkan Cedric mengira bahwa Laura menyukai orang lain dan diam-diam cemburu ....
View MoreCalvin benar-benar mengagumi Laura. Wanita ini bisa mengalahkan lawannya tanpa sedikit pun perjuangan. Pantas saja Cedric menyukainya.Vivi mengingat bahwa neneknya Cedric pernah mengatakan, apa pun yang terjadi, neneknya Cedric akan mendukungnya. Jadi, dia langsung melampiaskan amarahnya tanpa takut-takut. "Siapa kamu? Berani sekali kamu berbicara seperti ini denganku?"Laura berkata dengan tenang, "Nona Vivi salah paham, saya hanya mengkhawatirkan Anda."Cedric jelas-jelas menyuruhnya datang untuk melihat lelucon, tetapi dia masih berusaha keras untuk menunjukkan perhatiannya. Pakaian kerja putih itu sangat mahal, noda kopi itu juga entah bisa dicuci bersih atau tidak, Laura sudah sangat murah hati karena dia tidak menyuruh Vivi ganti rugi.Mengapa Vivi malah menuduh Laura, padahal dia sendiri yang bersalah?"Mengkhawatirkanku? Memangnya kamu siapa?!" Vivi berseru dengan sinis, "Cara munafik seperti ini hanya ampuh pada pria.""Dia orangku." Pada saat ini, suara Cedric yang rendah ti
Setelah Calvin menjelaskan kejadian barusan pada Cedric, ekspresi Cedric menjadi agak masam. "Suruh seseorang antarkan satu set baju baru kemari.""Baik," jawab Calvin, lalu dia pergi melakukan hal ini secara pribadi.Ruangan ini seketika menjadi diam. Cedric menatap Laura dan bertanya, "Kamu nggak berniat menjelaskan?"Laura hanya membungkam.Apa yang perlu dia jelaskan? Vivi jelas-jelas sengaja mencari masalah dengannya, tetapi dia sama sekali tidak melawan demi uang 56 juta itu."Sebagai sekretaris pribadiku, kamu malah ditindas oleh seseorang yang nggak diketahui asal usulnya, kamu benar-benar mempermalukanku," kata Cedric.Laura tidak berbicara.Mengapa nada bicara Cedric yang cuek malah membuat Laura merasa malu?Namun, Vivi jelas-jelas menyebut Cedric dengan panggilan "Kak Cedric", kedengarannya hubungan mereka sangat dekat. Bagaimana mungkin seorang sekretaris rendahan seperti Laura berani melawan?Cedric pun mengeluarkan selembar kertas dengan tulisan berwarna merah dan menyod
Meskipun Cedric merasa tidak senang, dia tidak bisa memarahi neneknya, jadi dia mencari alasan dengan tidak berdaya. "Nenek, perusahaan ada aturannya, orang yang mau bertemu denganku harus buat janji dulu ....""Vivi juga bukan orang luar, janji apa yang harus dibuat?" seru neneknya Cedric dengan suara yang lebih keras, jelas-jelas dia sudah kesal. "Kalau Nenek mau pergi mencarimu, Nenek juga harus buat janji dulu, ya?"Cedric tidak ingin membuat neneknya marah, jadi dia berkata dengan sabar, "Bukan ....""Sebaiknya sih nggak, ya. Nanti, perlakukan Vivi dengan baik," kata neneknya Cedric. Sebelum Cedric bisa menjawab, panggilannya sudah langsung diakhiri.Mendengar nada panggilan dimatikan, Cedric masih ingin mencari cara untuk mencegah Vivi dari mengunjungi perusahaan.Pada saat ini, Laura mengetuk pintu dan berjalan memasuki ruangan, lalu berkata dengan sopan, "Pak Cedric, ada seorang nona bernama Vivi di luar. Katanya dia kenalan Anda dan harus bertemu dengan Anda."Cedric tidak men
Laura diam-diam berpikir, 'Informasinya sebanyak itu, waktu semalam mana cukup untuk menghafal semuanya?!'Selain itu, informasi itu menekankan kondisi jantung Cedric yang kurang baik, apa yang perlu diperhatikan dalam pola makan Cedric biasanya, hingga Laura harus menghafal berapa teguk air yang diminum Cedric dalam sehari.Apakah ini pekerjaan seorang sekretaris? Sepertinya pria ini sedang mencari istri!Namun, Laura hanya berani memikirkan hal-hal seperti ini dalam hatinya. Di luar, dia tetap bersikap sopan. "Pak Cedric, kemarin, waktunya terlalu singkat. Mohon berikan saya waktu setengah hari lagi, saya pasti akan menghafalnya dengan baik."Melihat wajah kecil Laura yang sudah memerah, Cedric tidak sengaja mempersulitnya lagi dan hanya bertanya, "Sudah hafal selama ini, ada yang kamu ingat, nggak?""Hah?" Laura pun mengangkat kepalanya dengan kebingungan.Melihat tatapan Cedric yang biasanya tenang dan terkendali sudah tercampur dengan emosi, Laura merasa makin bingung. "Pak, Pak C
Laura hanya tertawa dengan sinis dalam hatinya.Semuanya sudah dewasa, tetapi Celine masih bertingkah seperti murid sekolah dasar yang hanya bisa merajuk. Laura bahkan sama sekali tidak ingin menghiraukannya.Pada saat ini, akhirnya Edward tersadar. Mendengar nada bicara putrinya yang sinis, dia berkata dengan tidak setuju, "Celine, kakakmu mungkin hanya pacaran dengan normal. Jangan selalu berpikiran buruk tentangnya."Melihat ayahnya membela Laura, Celine makin murka."Ayah sudah lupa, ya? Dulu, saat dia masih SMA, untuk mendapatkan uang, dia menjual alkohol dan menjadi wanita penghibur di bar? Segala jenis pria pun ada di bar, semuanya saling bersentuhan, jijik sekali! Tapi, dulu, Kakak tetap merasa sangat terhormat."Ekspresi Laura menjadi masam.Sejak dia masuk SMA, bibinya diam-diam menahan uang sekolahnya, supaya dia berhenti bersekolah. Dia pergi meminta bantuan pamannya, tetapi pamannya malah memercayai ucapan bibinya, bahwa Laura-lah yang menghabiskan semua uangnya.Laura tid
Meskipun Cedric agak picik, dia benar-benar orang baik. Laura sudah memutuskan untuk bekerja dengan lebih keras lagi untuk membalas budinya Cedric!Carol langsung tersadar. Dia berjalan cepat ke depan dan berseru, "Apa kabar, Pak Cedric? Laura masih nggak bijak, kenapa dia malah merepotkan Pak Cedric mengantarkannya pulang?"Pada saat ini, Carol yang selama ini selalu sinis bersikap sangat rendah diri, seakan-akan dia ingin langsung berlutut pada Cedric.Cedric berkata dengan tenang, "Laura kerja lembur terlalu malam, jadi aku mengantarkannya pulang. Hanya saja, aku nggak tahu sejak kapan aku menjadi pebisnis kaya yang tua? Jangan-jangan di rumor itu, umurku dua kali lipat dari umurku yang sebenarnya?"Carol merasa agak gelisah, dia pun berkata dengan nada menyanjung, "Pak Cedric, kami hanya bercanda. Putri saya nggak bijak, jadi dia asal tebak. Pak Cedric mendirikan perusahaan sendiri, siapa yang nggak memuji Pak Cedric masih muda dan menjanjikan?"Celine merasa kesal, terutama karena
Meskipun Celine tidak ingin mengakuinya, Laura memang bekerja di perusahaan yang sangat kuat.Sebagai seorang pemula di dunia bisnis, Cedric Kennedy, bosnya Laura, sering muncul di laporan keuangan dan pernah diliput di sampul majalah beberapa kali.Selain itu, pria ini juga didukung oleh Keluarga Kennedy yang sangat berkuasa. Asalkan dia muncul di media publik, dia akan disebut sebagai "Tuan Muda".Bagaimana pria yang berada di posisi setinggi itu bisa berhubungan dengan seseorang seperti Laura?Laura malas berdebat dengan Celine."Terserah kamu mau percaya atau nggak," kata Laura.Kemudian, dia langsung mau pulang.Namun, Celine malah menghalanginya dan memulai sandiwara malam ini ....Dengan ekspresi penuh kekhawatiran, dia menatap Edward dan berkata, "Ayah, aku jujur saja, ya, Kak Laura sebenarnya juga menyukai Jevon. Tapi, Jevon mencintaiku dengan sepenuh hatinya dan akhirnya memilih aku. Karena Kak Laura nggak mendapatkan hatinya Jevon, dia merusak dirinya sendiri dan mendekati s
Setelah Laura membuat masalah seperti ini, suasana hati Cedric jelas-jelas memburuk. "Pulanglah," kata Cedric.Laura bergegas mengemasi barang-barangnya.Untuk menunjukkan kesetiaannya, dia sengaja menyimpan dokumen yang harus dia hafal ke dalam sebuah map yang cantik di hadapan Cedric dan membawa dokumen itu pulang.Seperti yang diduga, ekspresi Cedric menjadi sedikit lebih baik.Saat Cedric masuk ke dalam lift dengannya, Cedric langsung menekan tombol untuk pergi ke lantai satu bawah tanah.Laura bertanya dengan agak gelisah, "Pak Cedric, bisakah saya turun di lantai satu?"Hari sudah sangat malam, dia takut jika dia menunda-nunda lagi, dia akan ketinggalan bus.Cedric hanya meliriknya sekilas dengan cuek dan berkata, "Menurutmu, aku akan membiarkan seorang wanita pulang sendiri malam-malam begini?"Laura diam-diam berpikir, 'Dengan sikap Tuan Cedric, tentu saja Anda nggak akan melakukan hal seperti ini, tapi Anda akan membiarkan seorang karyawan pulang sendiri!'Kedua orang ini pun
Laura seketika tercengang. Saat dia mengingat bahwa Dylan akan menunjukkan isi pesannya pada Cedric, dia bergegas mengakui kesalahannya dengan jujur."Pak Cedric, sebelumnya, saya telah asal menuduh Anda. Saya sudah bersalah. Mohon maafkan saya ...."Akhirnya, Cedric meletakkan dokumen di tangannya dan memutar kursi putar hitamnya untuk menatap Laura sambil mendengus dingin. "Nggak usah minta maaf. Aku memang kapitalis."Laura seketika tercengang. Dia tidak mengerti mengapa Cedric tiba-tiba menjelek-jelekkan dirinya sendiri.Cedric melemparkan setumpuk dokumen untuk Laura dan berkata, "Hafalkan, besok ujian."Laura langsung menerima dokumen itu.Dokumen ini setebal satu telapak tangan, bagaimana Laura bisa menghafalnya dalam waktu satu hari?Terlebih lagi, nanti, Cedric harus menghadiri rapat dan juga harus bepergian untuk urusan bisnis. Laura harus mengikuti Cedric sepanjang waktu, dari mana datangnya waktu untuk menghafal hal ini?Cedric yang seperti menebak pikiran Laura pun berkata
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.