"Sayang, apa itu kamu? Apa kamu sedang mabuk? Lalu, ada apa dengan lampunya? Apa sengaja kamu matikan agar aku tidak mengetahuinya?" Tidak ada suara yang menjawab pertanyaan wanita cantik tersebut. Di atas ranjangnya, dia mencoba menajamkan pendengarannya. Bruk! "Aaaah ...!" seru Celine dengan suara yang tertahan. Orang tersebut kini telah menindihnya. Sosok yang tidak dia ketahui itu tak menghiraukan seruan Celine yang ada di bawah kungkungannya. Bahkan wanita yang memiliki rambut sebahu itu berusaha keras untuk menyingkirkan tubuh pria yang terasa berat menindihnya, tapi pria tersebut semakin menelusupkan wajahnya pada ceruk leher sang wanita. "Uggggh!" Celine masih saja berusaha menyingkirkan tubuh pria tersebut, meskipun ada kemungkinan jika pria yang kini menindihnya itu adalah suaminya. Apakah yang menindih Celine memanglah benar suaminya? Ataukah orang lain yang sedang berada di atas tubuh Celine saat ini? Apakah yang menindihnya adalah seorang pria atau wanita? ⚠️Warning⚠️ Hanya cerita fiktif belaka! Semua kejadian, tokoh, dan tempat hanya karangan semata. Follow author on Instagram @my.xena
view more"Apa?!"Sontak saja kedua orang tua Dave bersamaan menanggapi perkataannya. Mereka terlihat terkejut dan tidak percaya dengan pendengarannya.Dave menatap kedua orang paruh baya tersebut secara bergantian, dan merutuki kebodohannya karena mengatakan fakta yang selama ini mereka tutupi. Bukan karena tidak mau bertanggung jawab, dia hanya tidak ingin wanita yang telah melahirkan anak mereka menerima hujatan dan cacian dari keluarganya."Apa yang kamu katakan, Dave?!" tanya sang papa dengan meninggikan suaranya."Kenapa Hero bisa jadi anakmu? Apa hubunganmu dengan Celine lebih dari sekedar saudara ipar?" sambung sang mama dengan menyipitkan matanya, menatap penuh curiga pada Dave.Seketika pria berstatus duda itu terlihat gugup dan salah tingkah. Dia kembali duduk dan mencoba untuk menenangkan hati serta pikirannya. "Dave!" panggil sang papa dengan tidak sabarnya."Tidak. Hubungan kami hanya sebatas saudara ipar saja," jawabnya dengan asal."Kamu pikir kami percaya, Dave?!" sahut kembal
Seketika semua pasang mata tertuju pada Celine Federick yang menjadi menantu dari keluarga tersebut. "Tidak!" ujar Sean dengan suara meninggi.Tatapan matanya menghunus pada wanita berparas cantik yang duduk di sebelahnya. Dia tidak terima, jika sang istri menggugat cerai padanya. 'Enak saja kamu ingin bercerai denganku, setelah aku susah payah menahan kemarahanku karena hubungan terlarang dengan Dave. Bahkan aku berusaha untuk menerima Hero menjadi anakku. Tidak akan aku biarkan hal itu terjadi. Aku harus tetap mempertahankannya, agar Hero tetap menjadi anakku, dan membuatku menjadi ayah dari penguasa semua kekayaan keluarga Mayar,' batin Sean dengan menatap sang istri penuh kemarahan."Stop! Celine, sebaiknya kita selesaikan dulu masalah ini. Jangan malah menambah masalah yang ada," tutur Antonio dengan tegas, seolah tidak ingin dibantah."Maaf," ucap sang menantu, sembari menundukkan kepala, dan memainkan jemari tangan yang berada di pangkuannya."Jangan meminta maaf sekarang. Le
Di dalam ruangan kerja Antonio Mayer, kini putra keduanya dan sang istri telah duduk menghadapnya. Sepasang suami istri tersebut merasakan atmosfir kemarahan dari sang papa. Sedangkan Anna, dia duduk di sebelah suaminya, dengan menatap penuh kesedihan pada putra dan menantunya."Sebenarnya apa yang terjadi di dalam rumah tangga kalian? Kami tidak pernah sekali pun ikut campur dalam rumah tangga kalian. Tapi, sepertinya kali ini kami tidak bisa tinggal diam lagi. Beritahukan pada kami, semua yang terjadi, tanpa ada yang kalian tutup-tutupi," ujar Antonio dengan tegas, seolah tidak mau dibantah sedikit pun.Sontak saja sepasang suami istri muda itu saling menoleh, dan saling menatap penuh tanya. Sean yang terburu-buru pulang dari kantor karena panggilan sang papa, kini harus menghadapi kemarahan papanya."Kenapa kalian diam saja? Jawab!" sentak sang penguasa rumah tersebut.Seketika Sean dan istrinya terkejut, dan mereka berdua ketakutan dengan sosok Antonio Mayer yang sangat menakutkan
"Tidak mungkin. Pasti ini tidak benar, bukan? Pasti ada rekayasa di balik semua ini. Apa kalian sengaja membuat keluarga kami hancur dengan berita ini, hah?! Tidak. Saya tidak akan membiarkan kalian memfitnah dan mencemarkan nama baik keluarga kami," tegas sang nyonya besar Mayer pada dokter Mona yang telah memberitahukan semua hasil tes Sean dan tes lanjutannya." Berbeda dengan ibu mertuanya, Celine hanya diam, dan berkutat dengan pikirannya sendiri. Tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulutnya untuk menanggapi penjelasan dari sang dokter. 'Apa mungkin benar dugaan dokter Mona waktu itu? Apa karena hal itu aku tidak bisa hamil?' Seketika direktur rumah sakit tersebut kebingungan mendengar ancaman dari Anna yang merupakan istri dari donatur terbesar rumah sakit mereka. Tanpa berpikir panjang, dia pun berkata, "Dokter Mona! Jika belum pasti, jangan pernah memberitahukan pada pasien atau keluarganya! Bagaimana jika ada kesalahan dan hasilnya berbeda dengan dugaan dokte
Celine terkesiap mendengar pertanyaan dari mama mertuanya. Dalam hati dia menggerutu kesal pada sang suami. 'Semua ini gara-gara Sean. Apa yang harus aku katakan pada Mama jika dia sendiri telah melihatnya? Lagi pula, kenapa dia berada di sini? Bukankah dia seharusnya berada di kantor? Apa mungkin hasil tesnya sudah keluar? Atau ada alasan lain?' "Apa mungkin keberadaan Sean di sini ada hubungannya dengan wanita jalang itu dan bayinya?" tanya wanita paruh baya tersebut, tanpa mengalihkan pandangannya daei sang putra. Seketika hati Celine merasa seperti disayat oleh benda tajam. Istri dari Sean itu, baru saja mengingat saat wanita yang merupakan mantan tunangan dari suaminya, telah mendatangi mereka malam itu untuk meminta Sean membawa bayinya ke rumah sakit. 'Apa mungkin benar yang dikatakan oleh Mama? Jika memang benar, maka tidak akan ada ampun lagi untukmu, Sean! Kamu mengantar anak selingkuhanmu ke rumah sakit, sedangkan Hero yang sedang sakit, kamu biarkan aku dan Mama yan
Sean menatap ragu pada sang dokter yang telah memberitahukan hasil dari semua tes miliknya. Dunianya terasa hancur seketika. "Apa ini sudah benar, dok? Apa tidak ada human error lagi?" tanyanya dengan ragu."Maaf, Pak. Hasil dari semuanya menyatakan kesamaan. Jadi, memang hasilnya seperti itu," jawab sang dokter dengan sedikit takut.Sean menatap nanar pada beberapa kertas yang ada di tangannya. Badannya terasa lemah, dan tidak ada semangat yang membuatnya bangkit saat ini."Apa perlu kita lakukan tes lagi, dok? Saya yakin ada kesalahan dari semua ini. Terutama tentang tes yang terakhir, karena saat itu saya sedang lelah dan stres. Jadi, kemungkinan besar mempengaruhi hasil tesnya," tutur Sean mencoba menutupi kekurangannya.Dokter wanita tersebut menatap bimbang pada pasiennya. Pria yang merupakan pasien VVIP itu terlihat tidak bisa menerima hasil tesnya meskipun mengulang kembali dengan tes yang sama. Hanya saja, dia harus bisa memutuskan dengan cepat ini semua tanpa bantuan Celine
Pagi ini tatapan Sean pada sang kakak tetap seperti hari sebelumnya. Dia kesal dan marah pada Dave karena penolakan sang istri untuk tidur bersamanya. Bahkan Celine menolak untuk melakukan hubungan badan dengannya, ketika dia sangat menginginkan sang istri saat itu.Dave hanya tersenyum ketika tatapan mata mereka bertemu. Senyuman sang kakak seolah ejekan bagi Sean, sehingga hatinya semakin terbakar oleh amarah dan cemburu. "Dave pergi ke kantor dulu," ucap sang putra pertama sembari beranjak dari duduknya.Sean pun tidak mau kalah. Dia beranjak dari duduknya, dan setelah berpamitan pada semuanya, dia bergegas keluar menyusul sang kakak."Tidak bisakah kamu bersikap normal sebagai seorang kakak ipar?" tanya Sean ketika sudah berhasil menyusul langkah kakaknya.Seketika kaki Dave berhenti melangkah. Dia menghadap ke arah Sean yang berdiri di sampingnya dengan dahinya yang mengernyit, seraya berkata,"Apa maksudmu?""Alangkah baiknya jika kamu tetap menjadi Dave yang seperti dulu, cuek
"Pa, jodohkan saja Dave dengan salah satu anak dari rekan-rekan bisnis Papa. Sepertinya Dave sudah ingin berumah tangga dan memiliki anak," ucap Anna ketika sang suami baru datang menghampirinya.Seketika dahi Antonio mengernyit, dan menoleh ke arah sang putra yang sedang bermain bersama dengan Hero. "Apa benar, Dave? Bukankah kamu mengatakan pada Papa jika belum berminat untuk menikah lagi?" Dave menatap sang mama sembari menghela nafasnya, seolah memberitahukan kekesalannya pada wanita paruh baya tersebut. Kemudian dia beralih menatap papanya, dan berkata,"Mama hanya bercanda, Pa. Jangan diambil hati. Sepertinya Mama menginginkan cucu lagi untuk teman main Hero."Sindiran dari putra pertamanya membuat wanita paruh baya tersebut tersenyum, dan berkata,"Kamu sangat peka sekali, Dave. Tidak salah jika Mama selalu mengandalkan mu. Jadi, wanita mana yang akan kamu nikahi?"Senyuman sang mama membuat Dave semakin kesal. Dia kembali menghela nafas, seraya menatap kesal pada wanita yang
Seketika dahi Sean mengernyit. Dia terkesiap mendengar pertanyaan dari sang mama, seolah tahu apa yang telah terjadi di rumah sakit. Dengan gugupnya dia pun menjawab,"A-apa maksud Mama?""Mama tanya padamu, Sean. Kenapa kamu malah bertanya pada Mama? Mama hanya ingin tahu saja apa yang sebenarnya terjadi di rumah sakit, hingga kalian hampir seharian berada di sana? Apa kalian pikir Mama tidak akan khawatir pada cucu kesayangan Mama?" tanya sang nyonya besar Mayer dengan meluapkan semua kekhawatirannya pada sang putra.Sean dan Celine pun tersenyum mendengar kekhawatiran dari sang mama. Mereka terlihat lega karena nyonya besar tersebut tidak mengetahui apa yang terjadi di rumah sakit."Sudahlah, Ma. Tidak ada yang terjadi pada kami. Terutama pada Hero. Cucu kesayangan Mama baik-baik saja. Begitu pula dengan kami berdua," ujar Sean sembari terkekeh."Bagaimana Mama tidak khawatir pada Hero? Kalian mengajak cucu kesayangan Mama ke tempat yang berbahaya," ujar wanita paruh baya tersebut
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.