Adrian Varro Nata terpaksa menjadi tukang kebun keluarga Baron. Dia melarikan diri karena nyawanya terancam. Sampai suatu hari, Adrian dipaksa menikah dengan putri majikannya menggantikan calon suaminya yang kabur, demi menyelamatkan nama baik keluarga mereka. Tapi mertuanya itu memberi syarat hanya dua tahun, setelah itu dia harus bercerai. Selama menikah Adrian selalu dihina, dianggap suami tak berguna. Adrian berusaha mempertahankan Clara Bellova - istrinya karena tulus mencintainya. Sampai suatu hari Asisten pribadinya menemukannya dan memintanya kembali menjalankan perusahaan mobil mewah miliknya.
View More“Apa maksudmu, Kinan? Kenapa kamu bisa bicara seperti itu tentang papa?” Sandy bertanya dengan tidak sabar sambil berusaha untuk tetap tersenyum. Kinan menarik napas dalam sebelum menjawab Papanya. “Joseph selalu mengatakan itu padaku, Pa. Itu juga alasannya menjauh dariku! Apa salahku, Pa? Bisakah kalian memberikanku kesempatan untuk berdua dengan Joseph? Kinan menyukainya, Pa!” akunya dengan jujur. Sandy pun langsung bangkit dari duduknya.Napasnya terlihat naik turun karena menahan emosi. Kedua tangannya mengepal erat. ‘Sialan! Apa saja yang sudah mereka katakan? Pasti para cecunguk itu sudah menghasut putriku!’“Tidak bisa, Kinan! Papa minta kamu untuk menjauhi pria itu! Dan keputusan ini tidak bisa diganggu gugat. Kamu paham?!” ungkapnya langsung. Kinan mendongak menatap Papanya lekat, “Tapi kenapa, Pa? Apa karena asal-usulnya? Bukankah dia juga pria yang baik!” sanggahnya tidak kehabisan akal. “Cukup, Kinan! Berhenti membicarakan hal ini, kalau tidak papa akan mencabut sem
“Apa? Dia bukan gadis seperti itu!” sanggahnya cepat. Dia menepuk kepala wanita itu dengan raut wajah kesal. Lalu bangkit dari sofa dan berjalan ke arah jendela kaca. Menatap lurus ke depan yang memperlihatkan pemandangan kota yang padat. Jessica pun memanyunkan bibirnya sambil memegang kepalanya yang sakit.“Lalu kenapa dia bertingkah begitu? Pasti kau sudah menolaknya tidur denganmu dan dia sampai mengejarmu kemari!”Joseph menjawab dengan sedikit kesal, “Dia itu sepupu Tuan Adrian! Jaga ucapanmu, Jes!”Wanita itu menutup mulut dengan kedua tangannya. “Oh, God! Maaf, ya? Dia gadis yang manis! Tapi, sayang sekali dia juga jadi korbanmu berikutnya! Hahaha!” tawa Jessica pecah. Jessica pikir Kinan adalah wanita yang tergila-gila pada Joseph saat bertemu di klub.Dia langsung melakukan tugasnya yaitu membuat semua wanita yang datang ke apartemen ini pergi dengan berpura-pura sebagai pacar pria itu. Karena Joseph tidak mau menjalin hubungan serius dengan wanita. Hanya kebutuhan fi
“A-apa?!”Kinan tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan. Ia masih salah menangkap kalimat Clara. “Apa maksudmu, Kak? Apa Kak Jo mengundurkan diri jadi sekretaris Kak Adrian?!” Kinan bertanya dengan suara lirih. Matanya seketika itu juga memerah. Clara mendesah pelan, “Tidak, Kinan. Tapi dia tidak mau tinggal di rumah ini. Sebenarnya Adrian dan Joseph melarangku untuk memberitahukan hal ini padamu,” jelasnya lagi. Kinan menggelengkan kepalanya cepat. “Ti-tidak, Kak. Bukan ini yang aku mau! Tolong bantu aku! Aku ingin bertemu dan bicara padanya, Kak!” pintanya dengan wajah sendu, air mata pun sudah mengalir di pipinya. Clara tampak berpikir lalu menoleh ke belakang. Memastikan kalau suaminya belum ke luar dari toilet. “Aku tahu ini sulit untuk kamu hadapi, Kinan. Adrian tidak ingin ikut campur karena kalian harus menyelesaikan perasaan kalian sendiri, tapi aku mendukung kalian berdua. Tenang saja!” ungkapnya dengan tersenyum manis. Dia memegang tangan gadis itu untuk
Mulut gadis itu melongo. ‘Dari mana pria ini tahu namaku? Siapa dia sebenarnya?’ batinnya resah. Padahal dia baru saja pindah ke apartemen ini untuk melarikan diri dan bersembunyi dari siapapun yang mengenalnya. Tapi sekarang seseorang yang berdiri di depannya baru saja menyebutkan nama lengkapnya. Gadis itu tahu pasti pria ini bukan orang sembarangan. “A-apa yang Anda mau? Cepat katakan saja!” ucapnya sedikit gugup. Tentu saja Nayla tidak mau Bastian masuk. Dia pikir pria ini adalah orang suruhan Joseph atau Adrian. Rasanya sudah susah payah melarikan diri tapi malah cepat sekali ketahuan. Padahal gadis itu sudah merasa yakin tidak akan ada yang menyadari kalau ia adalah orang di balik gosip heboh soal Clara waktu itu. “Aku kemari ingin mengajakmu kerja sama. Aku tahu kamu tidak lagi bekerja untuk perusahaan Car's Nata!” ungkap Bastian mengeluarkan kartu As miliknya. Dia tahu gadis itu tidak akan berkutik. Dan benar saja, kedua mata Nayla langsung melotot sempurna saat pria
Joseph langsung bungkam saat Tuannya itu berteriak padanya dengan tatapan tajam. Bahkan Cindy dan Clara menoleh bersamaan ke arah mereka saat mendengar suara Adrian yang keras. “Clara, ada apa sih?” bisik Mamanya tidak sabar karena kepo. Putrinya hanya mengangkat kedua bahunya, “Tidak tahu, Ma. Kita biarkan saja mereka. Pasti sedang membahas sesuatu yang penting,” ucapnya pelan. Dia berusaha untuk tetap tenang namun tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang terlihat khawatir. Karena selama ini Clara tidak pernah mendengar suaminya bicara seperti itu pada Joseph. Lalu, Adrian menarik napas dalam. Joseph masih menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Tuannya yang sedang marah. “Kau sudah lama bekerja untukku, Jo. Kenapa kau rahasiakan hal ini dariku? Apa kau tidak menganggapku orang yang penting?” ucapnya mulai membuka kembali obrolan mereka. Joseph mengangkat kepala dan melirik dengan sudut matanya. “A-apa maksud, Tuan? Aku minta maaf karena sudah lancang dan membuat Tuan ma
Lalu Clara menangis tertunduk. Ia berpikir sudah bermimpi atau berhalusinasi karena terlalu berharap suaminya bangun. “Clara, a-aku di sini.”Adrian sudah sadar! Kali ini suaminya benar-benar sudah membuka matanya. “Adrian!” ucapnya tidak percaya. Adrian tersenyum tipis dengan wajah yang masih pucat. Tadi dia memang sudah bangun namun masih merasa pusing, jadi memanggil Clara dengan mata terpejam. “Terima kasih, Tuhan! Aku senang kamu sudah sadar, Sayang!” Clara pun memeluk Adrian dan menangis tersedu. Rasa kantuknya hilang entah kemana. “Clara, ada apa?!” teriak Cindy panik setelah bangkit dari sofa. Dia pikir ada sesuatu yang gawat terjadi pada putrinya atau Adrian. “Mama! Ma, Adrian sadar!” ucapnya antusias. “Benarkah?” Cindy melihat menantunya itu sudah sepenuhnya bangun. “Mama akan panggil dokter kemari, Clara. Kamu jangan kemana-mana, oke?!” wanita itu tersenyum dan segera berlari kecil ke luar kamar. “Clara, jangan menangis. Aku … tidak apa-apa,” suara Adrian terden
Sosok pria paruh baya yang mengamuk itu adalah Sandy. Siapa lagi orang yang tidak senang akan kesuksesan Adrian, kalau bukan dirinya. Dulu ia selalu berusaha menyembunyikannya, tapi sekarang sudah tidak bisa ditahannya lagi. Apalagi tadi semenjak Joseph mulai berani menjawab ucapannya. “Dasar brengsek! Lihat saja kau! Aku akan membuat perhitungan denganmu!”Pria itu tidak menyangka kalau Asisten keponakannya bisa bertahan selama ini meskipun tanpa Bosnya. Dia telah salah menilai mereka.Lalu Sandy mengambil ponselnya dengan cepat untuk menghubungi seseorang yang juga sudah lama membuatnya kesal. “Halo! Dari mana saja kau? Apa kau sekarang hanya bersantai-santai saja?!” bentak pria itu langsung dengan napas memburu. [“Sabar dulu, Bos. Ada apa? Aku juga sibuk bekerja, bukan sedang main!”]Orang yang menerima telepon dari Sandy adalah Bastian. Pria yang juga ikut bertanggung jawab atas menghilangnya Adria
Semua orang terkejut dengan ucapan Sandy barusan. Berbagai pertanyaan muncul di benak mereka, terutama Clara. “Paman, mohon bersabar. Kita bicarakan hal ini baik-baik,” Clara menyela dengan berani untuk mencegah keributan. Tentu Clara tidak bisa diam saja melihat mereka seperti itu di saat Adrian masih belum sadar. Namun ia juga sebenarnya ingin tahu lebih lanjut soal ucapan Sandy barusan. Clara yang menikah dengan Adrian karena keadaan terpaksa, semakin tertarik untuk mengetahui kehidupan masa lalunya.Dia jadi tambah penasaran masalah apa yang dihadapi Adrian sehingga terdampar di kota mereka dan berakhir menjadi suaminya. Kinan menatap Papanya dan Joseph bergantian. Tercetak jelas tanda tanya di wajahnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi, tapi gadis itu tidak mampu untuk bicara. Lidahnya kelu, tenggorokannya seperti tercekat karena takut Papanya tambah murka. Clara dan Cindy saling pandang. Mereka semakin tertarik untuk mendengarkan. Apalagi dulu Adrian dat
Hampir saja Kinan menjatuhkan sendok di tangannya karena terkejut. Sementara Joseph masih diam dan tetap bersikap biasa saja dengan wajah datarnya itu. “Ma-mama?! Sejak kapan sampai?” Kinan dengan susah payah menelan ludahnya. Wanita itu berjalan cepat dan menarik tubuh Kinan untuk berdiri. Tangannya menunjuk ke arah Joseph. “Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu menyuapi dia? Memangnya dia tidak bisa makan sendiri?!” Tyas berkata ketus dengan mata mendelik tajam, bergantian menatap putrinya dan juga Joseph. Kinan pun dengan cepat buru-buru menjelaskan. “Tangan Kak Jo sakit, Ma. Pak Bagas sedang pergi, tadi aku kasihan karena melihatnya susah makan jadi aku hanya membantunya,” dia mencoba untuk tidak gugup. Dia sangat berharap Mamanya tidak salah paham. Tyas pun mau tidak mau menerima alasan putrinya. “Ya, sudah. Ikut mama ke sebelah! Dan kamu Joseph, tahu diri sedikit jadi jangan manja!” “Mama!” protes Kinan. “Baik, Nyonya. Terima kasih banyak Nona!” Joseph menjawab
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.