Wang Songrui yang disegani sebagai Dewa Perang dan satu-satunya murid berbakat dari perguruan nomor satu di kerajaannya, mendadak menjadi sampah tak berguna. Semua terjadi karena ia dituduh melakukan kejahatan yang tak pernah ia lakukan: membunuh sang guru! Untungnya, di ambang kematian, seorang biksu tua datang--menyelamatkan nyawanya. Dendam pun membuat Songrui bertahan hidup. Ia bertekad kembali belajar silat. Meski selalu ditolak untuk berguru, Songrui tetap berusaha, sampai akhirnya ia berhasil masuk ke perguruan silat di daerah rural. Ternyata, langit tak sekejam itu padanya. Meski tempatnya belajar itu terlihat tak terurus, Songrui menemukan bahwa guru-gurunya adalah Tiga Legenda Pendekar yang telah menghilang dari dunia persilatan.... Segera, perjalanan Songrui untuk kembali bangkit pun dimulai!
Lihat lebih banyak“Yang mulia, ada satu hal lagi ingin aku tanyakan, tapi tak tahu apakah pantas atau tidak?”Songrui mempertanyakan tentang selir Hua Rong saat permaisuri mengijinkannya.“Bagaimana selir Hua Rong bisa menikah dengan kaisar?”Pertanyaan Songrui membuat wajah permaisuri menjadi murung. Seluruh kerajaan mengetahui seberapa besar cinta kaisar terhadap permaisuri. Bahkan setelah belasan tahun menolak menikahi seorang selir yang diajukan para menteri, tapi pada akhirnya justru memilih seorang selir.“Hal ini tentu saja akan terjadi. Sebagai seorang penguasa, sudah kewajiban kaisar untuk meneruskan garis keturunannya,” permaisuri tersenyum kecil.“Awalnya kupikir selir Hua Rong benar-benar telah jatuh cinta pada kaisar, tapi tak kusangka ternyata ia memiliki ambisi yang sangat besar!”Permaisuri menceritakan kejadian di masa lalu dimana ia mengetahui kejadian besar di malam pernikahan.Selir Hua Rong dikunjungi oleh jenderal perang Wang Songrui, dan ia mendengarkan satu kalimat penting, bahw
“Tuan Donghai?”“Lama tak bertemu, Tuan Donghai masih seperti dulu.”Pintu penjara dibukakan, kedua pengawal penjara masuk ke dalam dan segera membuka rantai yang membelenggu tangan serta kaki Songrui.Songrui menatap bingung, “apa maksudnya ini?”“Keluarlah dulu, akan aku jelaskan dalam perjalanan.”“Tidak bisa! Masa hukumanku belum selesai.” Songrui membantah.“Dasar bodoh! Kau pikir aku punya kekuatan seperti apa untuk mengeluarkanmu selain titah dari kaisar sendiri!”“Kenapa diam? Ayo keluar!”Mendengar keyakinan Donghai dalam perkataannya, Songrui pun keluar dari dalam ruang penjara.Dalam perjalanan Donghai memberitahukan alasan Songrui dibebaskan dari masa tahanan.Permaisuri yang meminta kaisar secara langsung untuk membebaskan Songrui sebagai ucapan terima kasih.Awalnya ia masih bingung hal besar apa yang dilakukannya sehingga permaisuri harus berterima kasih padanya.Hingga akhirnya pertanyaan itu terjawab saat ia bertemu langsung dengan kaisar dan permaisuri.Kebahagiaan t
Mendengar hal itu Bingwen dengan cepat menyanggah permintaan Gaozhi.“Yang mulia, saat itu muridku tidak sengaja melukaiku. Aku akan memberikan—”“Guru agung,” sela Gaozhi, “jadi kau membenarkan bahwa muridmu ini telah melukaimu?”“Jika begitu, maka tidak perlu penjelasan lagi!”Lelaki itu dengan keberanian menyudutkan Bingwen.“Sebagai prajurit yang ditugaskan kaisar, bukankah seharusnya ia mematuhi hukum kerajaan dan peraturan militer?” tegasnya.Seluruh pejabat yang hadir di istana menyetujui perkataan Gaozhi bahkan memohon kepada kaisar agar menjalankan peraturan yang sudah lama digunakan kerajaan tanpa memandang bulu.“MOHON YANG MULIA MENGHUKUM XIONGRUI!”“Yang mulia!” Bingwen menaikkan nada bicara.“Ini semua salah paham. Muridku hanya tidak sengaja melukaiku, aku sebagai gurunya memiliki hak untuk menghukum sendiri muridku!”Sayangnya, usaha Bingwen untuk melindungi Songrui sia-sia. Sebab Gaozhi meminta para pendekar yang ada di medan perang untuk bersaksi tentang apa yang mere
“Ha ha ha!” Sambil tertawa Haoyun menggelengkan kepalanya.“Lihatlah kau ini, bagaimana bisa aku membohongimu?”Songrui diam—memandang Haoyun dalam.Hingga pada akhirnya tawa Haoyun terhenti. Ia lalu menggaruk kepalanya sambil tersenyum kaku.“Aku akui waktu itu hanya salah paham, tapi bukan berarti aku berbohong,” lanjut Haoyun menepuk pundak Songrui.“Dik Xiongrui, percayalah padaku kali ini saja.”Wajah memelas Haoyun memaksa Songrui untuk percaya, meskipun hati kecilnya merasa ada keanehan.Lagipula ia sangat yakin Haoyun tidak mungkin berbohong ataupun menyembunyikan sesuatu di belakangnya yang bertujuan merugikan.“Kak Haoyun, kau dan Kakak pertama adalah orang terdekat dan orang yang paling mempedulikanku, bagaimana mungkin aku tidak mempercayai kalian?”Songrui menatap haru kedua lelaki yang ada di depannya.“Sudah-sudah!” murid pertama membuang pandangannya ke samping—sebisa mungkin ia menyembunyikan wajahnya lalu menyapukan jemari tangan di area mata.“Ada hal yang sangat pen
“Ha ha ha!” Sambil tertawa Haoyun menggelengkan kepalanya.“Lihatlah kau ini, bagaimana bisa aku membohongimu?”Songrui diam—memandang Haoyun dalam.Hingga pada akhirnya tawa Haoyun terhenti. Ia lalu menggaruk kepalanya sambil tersenyum kaku.“Aku akui waktu itu hanya salah paham, tapi bukan berarti aku berbohong,” lanjut Haoyun menepuk pundak Songrui.“Dik Xiongrui, percayalah padaku kali ini saja.”Wajah memelas Haoyun memaksa Songrui untuk percaya, meskipun hati kecilnya merasa ada keanehan.Lagipula ia sangat yakin Haoyun tidak mungkin berbohong ataupun menyembunyikan sesuatu di belakangnya yang bertujuan merugikan.“Kak Haoyun, kau dan Kakak pertama adalah orang terdekat dan orang yang paling mempedulikanku, bagaimana mungkin aku tidak mempercayai kalian?”Songrui menatap haru kedua lelaki yang ada di depannya.“Sudah-sudah!” murid pertama membuang pandangannya ke samping—sebisa mungkin ia menyembunyikan wajahnya lalu menyapukan jemari tangan di area mata.“Ada hal yang sangat pen
Pertempuran terus berlanjut.Pedang penghakiman semakin banyak menyerap energi jahat yang telah dibinasakan.Hasrat membunuhnya semakin bertambah besar.Wush!Sling!Songrui mulai merasakan keanehan pada cepatu Lanchu.Cengkeraman di kaki seakan ingin meremukkan tulang.Pedang penghakiman melayang.Menebas satu persatu prajurit musuh yang menggila menyerangnya.Krak!DEG!AAKKH!Ada apa ini?Seluruh tubuh Songrui seperti ingin meledak!Cepatu Lanchu yang digunakannya telah menghilang.Sementara hampir semua pasukan musuh dibantainya.Pedang penghakiman banyak menyerap energi jahat hingga membuat Songrui tak dapat menghentikan tubuhnya sendiri.Ia kesulitan mengendalikan pengaruh energi jahat yang diserap pedang penghakiman.Di saat sedang bergumul dengan diri sendiri, pangeran kedua belas menyerang secara tiba-tiba.Namun demikian, meski pangeran kedua belas telah berusaha menggunakan semua kemampuan, naasnya ia berakhir di ujung pedang Songrui.Kali ini Songrui berakhir mengakhiri per
Atas ijin dari Bo Bingwen, murid pertama mulai merawat jenderal. Sedetikpun tidak terlewatkan dari pengawasan pengawal pribadi jenderal. Kondisi kesehatan jenderal sedikit ada perkembangan. Hal itu membuat semangat para prajurit bangkit. Usaha Songrui untuk berjaga-jaga demi membuat pelaku sebenarnya khawatir akhirnya berhasil saat ia melihat seorang lelaki yang menutupi penampilannya bertindak secara misterius. “Ada pembunuh!” Teriakan itu mengalihkan perhatian Songrui. Ditambah lagi keributan yang terdengar berasal dari arah ruangan jenderal beristirahat. “Tidak!” imbuhnya. Merasa telah masuk dalam jebakkan, Songrui dan murid pertama membiarkan lelaki misterius yang mereka awasi lalu bergegas menuju ke tempat jenderal. Begitu masuk ke dalam ruangan ia mendapati pengawal pribadi jenderal telah terluka. “Ce-cepat, selamatkan jenderal!” dengan suara berat lelaki itu menoleh ke arah tempat tidur. Melihat jenderal yang tergeletak di lantai dengan noda darah pada pakaian di bagian
Melalui beberapa hari akhirnya Songrui tiba di benteng perbatasan. Namun baru saja melewati pintu gerbang, murid pertama menghampirinya dengan wajah khawatir. “Xiongrui! Cepat kau temui Haoyun, takutnya ia dalam bahaya!” “Apa yang terjadi?!” “Dimana Kak Haoyun sekarang?” “Dalam penjara!” DEG! Jantung Songrui terpukul! Ia melangkah cepat menuju ke penjara. “Ceritakan apa yang terjadi!” Murid pertama dengan singkat menjelaskan bahwa Haoyun dituduh menyerang jenderal hingga tak sadarkan diri. Mendengar penjelasan murid pertama, Songrui merasa ada yang tak beres dengan kejadian itu. “Berhenti!” Dua orang penjaga penjara menghadang Songrui dengan kedua tombak yang menyilang di depannya. “Guru agung sudah berpesan, siapapun tidak boleh diijinkan masuk menemui Haoyun!” Rahang Songrui mengeras. Pandangannya menjadi dingin. “Menyingkir!” “Pendekar Xiongrui, jangan mempersulit kami. Kami hanya menjalankan tugas!” “Emm, Dik Xiongrui, bagaimana kalau kita menemui guru agung saja
Semua pendekar tertidur pulas seolah tak menyadari kedatangan lelaki yang perlahan berjalan mendekati Songrui. “Tuan pasar gelap, kau!” “Tujuanku memang bukan mereka, tapi aku tak mau seorangpun menggangguku!” “Apa yang kau lakukan?” ia berdiri cepat lalu memeriksa salah satu dari pendekar yang terbaring tak jauh darinya. “Jangan khawatir. Mereka hanya kubuat tidur.” Setelah memastikan tidak terjadi apa-apa pada beberapa pendekar itu, Songrui kembali menegakkan badannya—menatap lelaki bertopeng setengah wajah. “Apalagi yang kau inginkan?” “Xiongrui-xiongrui … kau pikir masalahmu sudah selesai? Nyatanya kau justru telah masuk dalam perangkapnya.” Songrui terdiam—mencoba memahami maksud dari perkataan itu. “Jangan salahkan aku, karena aku telah memperingatimu. Sekarang, biar aku menyelesaikan tujuanku!” lagi ucap tuan pasar gelap. Wush! Usai berucap lelaki itu dengan tiba-tiba menyerang Songrui. Kali ini kurangnya kewaspadaan Songrui hampir membuat serangan itu mengenai tubuh
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.