Share

Duniaku Bukan Miliknya

Bulan yang mulai bosan berusaha turun dari ranjang . Dia pikir dengan menghirup udara segar dia bisa sedikit baikkan. Bulan melepas infus yang sudah habis, menutup bekasnya dengan plester yang memang sudah disediakan oleh Dokter Yoga.

Dengan langkah gontai dia berjalan menuju balkon. Tubuhnya masih terasa sedikit lemas, tapi sekuat tenaga dia mencoba menopangnya, dia ingat betul pesan Dokter Yoga. Kalau keadaannya masih belum membaik, dia terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Bulan duduk di kursi balkon, tak sengaja tatapannya tertuju ke arah bawah. Dia menegakkan tubuhnya demi melihat dengan jelas sosok yang ada di bawah sana. Tatapannya nanar melihat Langit berpelukan dengan Baby.

Dia mengerjapkan matanya yang terasa berembun. Sesak merundung dadanya. Rasa itu terlalu hebat menghantamnya.

“Langit,” lirihnya.

Saat dia mulai mematrikan hatinya pada perasaan yang sudah dia yakini, kenapa semesta menunjukkan padanya sesuatu yang tak ingin dia lihat.

Kini jiwa dan rag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status