Share

32. Masih Punya Hati

“Aku hanya memperingatkanmu. Kalau kau macam-macam, kau akan merasakan bagaimana rasanya bercinta sampai tak bisa berjalan. Paham?!” Rakhan berusaha membelokkan arah pemikiran Mentari.

Mentari mendelik. “Ancaman macam apa itu? Dasar sinting!”

“Atau kau ingin kutelanjangi sekarang dan merasakannya?” Rakhan kembali melontarkan intimidasinya.

Mentari menelan ludah dengan susah payah. Rakhan tampak serius dengan ucapannya. Mentari menarik wajahnya menjauh dari wajah Rakhan. Dari kemarin malam hingga sore ini, Rakhan sudah berkali-kali menciumnya. Bulu kuduknya meremang. Desir rasa takut kalau Rakhan akan menjadikan nyata ancamannya mengalir hingga ke seluruh pembuluh nadi. 

“T-tidak mau ....” Mentari menggeleng. Napasnya s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status