Share

BAB 41

Kali ini, Erlangga menepati ucapannya. Hampir setiap Minggu dia datang ke rumah Nina. Tidak peduli bagaimana penolakan dan masamnya wajah Nadia, dia tetap tidak menyerah.

"Ibu tidak mau melihatnya lagi, Nina. Untuk apa kamu bawa dia ke sini?" ujarnya dengan nada yang tajam, memancarkan ketidaksetujuan yang mendalam saat Erlangga tiba-tiba datang ke rumahnya.

Venina, terdiam dan serba salah, mencoba menjelaskan kehadiran Erlangga. "Bukan Nina yang memintanya, Bu. Tapi Mas Angga sendiri yang mau datang," jawabnya dengan ragu.

"Dia tahu kamu sudah memilih Rio, kan?" desak Nadia dengan nada tajam yang tak terbantahkan.

Venina mengangguk perlahan, menghela napas dalam-dalam. "Sudah, Bu. Tapi Mas Angga bilang dia belum mau menyerah. Dia akan memperjuangkan Nina."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status