Axel adalah seorang polisi bayangan, dan dia mendapatkan tugas untuk menangkap mafia yang menyamar sebagai guru di sekolahan. Axel pun harus menyamar menjadi guru di sekolahan itu, dan dia berada di satu sekolahan dengan putra putrinya yang ia tinggalkan sejak mereka belum lahir. Ini adalah kesempatan Axel untuk dekat dan mengenali anak kembarnya itu, dan rencana Axel untuk kembali ke keluarga yang sudah ia tinggalkan itu. Dan anak-anaknya penasaran apa yang menyebabkan ayah mereka meninggalkan mereka dan ibu mereka?
Lihat lebih banyakAxel dan Vyan berjalan menuju ke rumah mereka, sedangkan Ivan mendadak harus kembali ke kantor karena ada masalah di kantor."Papa terlihat kurus karena sering pulang malam, sekali-kali jangan pulang malam terus." ucap Vyan dengan sedikit kesal.Axel tersenyum kecil, "Itu karena pekerjaan banyak.""Iya sih...." jawab Vyan."Kamu tidak ikut olimpiade lagi?" tanya Axel."Ada sih tapi enggak aku ambil, aku ada pertandingan basket dengan sekolah sebelah kalau papa senggang datang ya..." pinta Vyan sambil tersenyum."Tentu saja." jawab Axel."Vyan...kamu mau nanti sekolah di luar negeri dengan Vina?" tanya Axel."Kenapa tanya itu, kan itu masih lama." jawab Vyan dengan heran."Hanya untuk berjaga saja, papa sudah siapkan kampus bagus untuk kalian." jawab Axel."Ah..biar papa sama mama bisa pacaran terus kah?" goda Vyan."Apaan kamu ini. Ini soal masa depanmu." jawab Axel dengan sedikit malu.Vyan terkekeh, "Ternyata papa bisa salah tingkah juga ya..aku penasaran orang kayak papa kalau manj
"Dan kau salah satu dari mereka?" tanya Axel."Iya awalnya...tapi aku sudah dipecat karena aku mencuri uang mereka...mereka tidak membunuhku itu sudah keberuntungan." jawab Sharena."Kenapa kau memberitah hal ini jika kau tidak menyukaiku?" tanya Axel dengan heran."Bodoh! karena justru sebaliknya!" jawab Sharena.Ivan langsung menoleh ke Keara karena dia takut Keara cemburu."Terimakasih atas informasinya, aku akan berhati-hati." ucap Axel dengan nada datarnya."Ini bukan main-main, jangan menyepelakan dia.." ucap Sharena.Axel hanya diam, "Ayo pergi!" ajak Axel, Axel menggandeng tangan istrinya itu dan membawanya pergi dan Ivan menyusulnya.Sharena menghela nafas dengan kesal lalu dia tersenyum.Mereka bertiga berada di dalam mobil."Kenapa tidak lapor polisi saja? ini bahaya loh." ucap Ivan dengan cemas."Ivan benar...ini bahaya." ucap Keara dengan panik.Axel hanya diam, dia masih memikirkan jalan keluar untuk hal ini."Jangan memutuskan sesuatu sebelum ada bukti. Ivan...sepertiny
Sekolah!Vyan berjalan di belakang Vina, karena Vyan sedang mengobrol asik dengan Aldo. Tapi dia sesekali menoleh ke saudara kembarannya itu, dia merasa Vina menyembunyikan sesuatu ke dirinya."Kenapa kau melihat Vina begitu? kalian berantem kah?" tanya Aldo dengan heran."Enggak..anak itu tidak asik diajak berantem..ngalah mulu orangnya." jawab Vyan dengan kesal.Aldo menganggukkan kepalanya dengan setuju, "Aku ajak bercanda aja dia diam, gitu banget.." sahut Aldo dengan sedih.Vyan terkekeh mendengar ucapan Aldo itu, "Dia itu mau bicara dan terbuka dengan orang yang sangat tertentu, bahkan orang yang sangat tertentu aja juga jarang bercanda dengannya. Dia itu cocoknya cuma sama papa saja." ucap Vyan.Vina menoleh ke belakang karena dia mendengar mereka membicarakannya."Bukan aku Vina, saudaramu sendiri yang mulai..." ucap Aldo dengan ketakutan.Vina menatap Vyan dengan tatapan datarnya, lalu dia memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan mereka."Wah tatapannya ngeri banget...oh i
Axel dan Keara sudah membicarakan tentang kepindahan mereka, dan anak-anak setuju dengan orang tua mereka. Beberapa hari kemudian, mereka sudah pindah di rumah baru yang lebih luas dan tentunya kemanan lebih ketat.Dan malam ini, Axel harus pulang lambat karena dia harus mencari tahu Sharena. Axel meminta bantuan Leon untuk kasusnya ini. Sedangkan Keara, sambil menunggu kepulangan suaminya dia membereskan dapur barunya."Mama..." panggil Vina."Iya sayang?" tanya Keara."Kenapa papa belum pulang?" tanya Vina dengan heran.Lalu Vyan ikut bergabung dengan mereka."Papa ada meeting jadi pulang malam, kalian tidur saja besok kalian sekolah." jawab Keara.Vyan memperhatikan wajah mamanya itu karena dia merasa ada sesuatu yang tidak beres sekarang.Vina hanya terdiam, sama seperti Vyan dia merasa ada yang tidak beres."Mama kelihatan capek banget, mama juga istirahat." ucap Vyan.Keara tersenyum kecil, "Iya mama setelah ini akan istirahat." jawab Keara."Sharena? kenapa namanya sangat famil
"Ada apa sayang? kenapa kamu tidak duduk?" tanya Keara dengan heran."Duduklah, kita bisa bicara setelah makan." ucap Axel, karena dia mengerti pasti sesuatu telah terjadi kepada anaknya sampai membuat anaknya itu terlihat kebingungan.Lalu mereka makan siang bersama. Setelah makan siang, Axel mengajak Vina mengobrol di rooftop rumah sedangkan Vyan dia sedang tidur.Axel melihat putrinya yang diam dan panik, berbeda dengan hari-hari sebelumnya."Kau bertemu dengan orang aneh dan membicarakan sesuatu tentangku?" tanya Axel.Vina menoleh ke papanya dengan terkejut, dia heran bagaimana papanya bisa tahu dengan hal itu.Axel mengangguk kecil, dia sudah yakin jika kejadiannya seperti itu."Jadi apa yang orang itu katakan soal papa?" tanya Axel."Papa..membunuh banyak orang." jawab Vina dengan sedikit ketakutan.Axel terlihat diam dan sama sekali tidak terkejut dengan kata-kata itu.Vina mengerutkan keningnya dengan heran, papanya terlihat acuh dan seakan-akan tidak peduli dengan hal itu."
Keesokan harinya.Keara sedangan menyiapkan sarapan dengan penuh sukacita karena perlakuan Axel semalam. Dia hampir kalau anaknya sudah remaja, dan dia masih merasa seperti gadis SMA yang sedang jatuh cinta.Keara senyum-senyum sendiri karena malu dengan dirinya sendiri."Eummm..mama kenapa nih?" goda Vyan yang sedang duduk di meja makan sambil menopangkan kedua tangan di dagunya dan dia melihat tingkah mamanya yang aneh daritadi.Keara sontak terkejut mendengar suara Vyan, dia langsung memalingkan wajahnya dan sibuk dengan masakannya.Vyan terkekeh melihat mamanya itu, dia beranjak dari tempat duduknya dan mendekat ke mamanya."Ada yang bisa aku bantu?" tanya Vyan."Kamu kok sudah bangun? ini masih pagi banget loh..." tanya Keara dengan heran."Enggak apa-apa, lagian ini hari libur." jawab Vyan.Keara tersenyum kecil, dia sudah paham jika putranya ini sangat jarang bangun siang meskipun hari libur."Mama masak apa emang?" tanya Vyan dengan heran."Mama masak nasi goreng aja buat sara
Keara pergi belanja bahan makanan setelah semua anggotanya sudah menjalankan aktivitas mereka masing-masing.Keara sangat menikmati seluruh waktu yang ia berikan untuk merawat suami dan anak-anaknya itu. Dia juga sering bertemu dengan Hera sesekali karena Hera juga sangat sibuk dengan pekerjaannya itu.Keara sedang memilih sayuran dan buah-buahan, setelah itu dia mengambil beberapa makanan ringan untuk anak-anaknya."Axel tidak suka makanan instan seperti ini....apa yang harus aku beli untuknya," gumam Keara dengan heran."Dia suka keripik kentang." sahut seorang wanita berambut panjang bergelombang, dan pakaiannya sangat sexy yang terkesan sopan.Wanita itu mengambil snack keripik kentang dan memberikan ke Keara, "Axel suka ini," ucap Keara sambil tersenyum.Keara hanya diam dan tertegun melihat wanita itu, dia sama sekali tidak paham dengan maksud wanita asing ini, dan dia juga tidak kenal dengan wanita ini.Wanita itu hanya tersenyum lalu memasukan snack itu ke keranjang belanja Ke
Keesokan harinya.Keara bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan suami dan anak-anaknya. Keara sambil memotong sayurannya dia teringat kejadian semalam yang dia lakukan dengan Axel, wajahnya tersipu malu mengingat itu.Setelah selesai memotong sayurannya, Keara mencucinya."Morning sayang," Ucap Axel yang tiba-tiba merangkul Keara dari belakang dan Axel menenggelamkan wajahnya di leher Keara."A.axel kalau anak-anak tahu bagaimana?" Tanya Keara dengan gugup.Axel diam, dan dia tetap nyaman dengan posisinya. Sedangkan Keara hanya diam dan fokus mencuci sayurnya.Ceklek!Axel langsung mundur dan mengambil air di kulkas mendengar suara pintu itu, dan Vyan pun datang ke dapur."Pagi mama..papa.." Sapa Vyan sambil menguap lebar."Kamu sudah bangun? ini masih jam 5 pagi loh." Ucap Keara dengan heran."Papa katanya mau mengajakku jogging, aku sudah siap huaahmmmmmm..." Ucap Vyan masih terlihat mengantuk itu. Axel tersenyum kecil."Ayo, kamu cuci muka dulu." Jawab Axel, Vyan langsung ke kam
Dan mereka makan siang bersama."Kalian nanti tidur disini ya, kakek sudah menyiapkan kamar yang lebih besar daripada kamar papa kalian." ucap Andre sambil tersenyum."Iya kakek..." jawab Vina sambil tersenyum."Sebenarnya keluarga papa ini kerja apa kok rumahnya sampai sebesar ini?" tanya Vina dengan polosnya.Vyan juga penasaran karena dia tidak menyangka papanya sekaya ini."Rumah sakit Celssie itu milik keluarga kita." jawab Axel."HE????" sontak mereka berdua dengan terkejut.Keara terkekeh, dia memang belum memberitahu mereka tentang itu."Wah..wah..." gumam Vyan dengan tidak percaya, sedangkan Vina terdiam dia masih belum percaya juga."Nanti kita berkuda bagaimana? kakek pengen main sama kalian." ajak Andre sambil tersenyum."Kakek kita udah bukan anak kecil," jawab Vina."Iya kek kita mau kok," jawab Vyan sambil tersenyum, Vina menoleh ke Vyan dengan kesal."Tapi kita tidak pernah berkuda," ucap Vina."Nanti ada yang ngajarin kok," jawab Andre sambil tersenyum."Kalian berdua
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.