Share

Gairah Panas Adik Iparku
Gairah Panas Adik Iparku
Penulis: Itsme AnH

Peristiwa Semalam

“Jessy, kamu dandanlah secantik mungkin. Aland akan pulang nanti malam, kamu harus membuatnya terpesona padamu.”

Sejak mendengar kabar bahagia itu, Jessica tak berhenti tersenyum. Hatinya berdebar-debar karena tak sabar menanti malam, bertemu sang suami setelah tiga tahun lamanya menjalin hubungan jarak jauh.

Tidak hanya menyempatkan diri ke salon untuk melakukan berbagai macam perawatan, dia juga mengenakan lingerie merah terang pemberian ibu mertuanya, demi membuat sang suami terkesan.

Bagaimanapun, mereka belum pernah melakukan ritual malam pertama setelah tiga tahun menikah. Itulah sebabnya, Jessica ingin memberikan suguhan yang benar-benar berbeda pada kesempatan kali ini.

Ketika hari semakin gelap, Jessica yang tengah menanti kedatangan sang suami, merasa jantungnya berdetak kencang seolah-olah hendak keluar dari rongga dada. Terlebih, saat melihat pintu kamar terbuka ... dia juga tidak berhenti tersenyum menatap sosok pria kekar yang berjalan tak sabar ke arahnya.

“Aland … kamu—ah—”

Tanpa bicara, pria yang Jessica yakini sebagai suaminya itu langsung menyerang. Menciumnya bertubi-tubi, bahkan langsung menggulingkan tubuh Jessica ke ranjang.

Pria itu dengan intens menjamah tubuh Jessica, seolah-olah tidak ingin memberikan kesempatan padanya untuk menghirup napas. Aland yang dulu meninggalkannya setelah 3 hari pernikahan mereka, kini bagai pria buas yang begitu haus akan dirinya.

Tentu saja, Jessica senang dibuatnya.

Jangankan memberikan penolakan, Jessica bahkan sangat pasrah menerima sentuhan memabukkan yang agak kasar dari sang pria pemilik aroma tubuh Aucuba Japonica ini.

Kini, di dalam ruangan yang hanya meminjam cahaya rembulan dari luar dinding kaca, terdengar suara lenguhan demi lenguhan saling bersahutan di antara kedua insan yang tengah memadu kasih dengan penuh gelora.

“Ini … kamu sangat hebat, Aland. Terima kasih.”

Jessica ingat, tiga tahun lalu, saat Nyonya Susan mengatakan bahwa Aland harus pergi ke Sky Hill karena ada masalah mendesak pada perusahaan, dia menawarkan diri untuk diboyong.

Namun, pria itu menolak dan bersikeras ingin pergi sendiri tanpa menjelaskan lebih lanjut alasan dibalik keengganannya mengajak sang istri.

Sekarang, begitu merasakan sendiri betapa intens-nya sentuhan Aland yang hampir membuatnya terbang melayang, Jessica sudah melupakan kesedihannya di masa lalu.

Bersamaan dengan itu, dia juga berharap penyatuan tubuh mereka barusan, segera menghadirkan buah cinta.

Jessica mengusap perutnya yang masih rata, lalu menatap pria yang telah meraih kesuciannya itu dengan pandangan bahagia. “Aland, aku mencintaimu ….”

Setelah menggumamkan kalimat sakral tersebut, Jessica tidak bisa menahan rasa kantuknya hingga jatuh tertidur di dalam pelukan pria itu.

Di pagi hari, Jessica yang masih dalam suasana hati berbunga-bunga karena peristiwa semalam, terbangun lebih dulu. Dia segera membuka mata hanya untuk menjadikan sosok sang suami sebagai objek indah pertama yang dilihatnya saat bangun.

Namun, begitu matanya terbuka dan kesadaran sudah sepenuhnya merasuki diri, dia malah dibuat terkejut setengah mati. Pasalnya, bukan Aland Albert, suaminya, yang tengah tidur dengan damai di sisinya saat ini.

Pria itu adalah ….

“Aaron Albert!”

Jessica segera menarik selimut dan beranjak duduk, dia bahkan mengabaikan rasa sakit dan perih yang dirasakannya di area pribadinya.

Pria bernama Aaron itu merasa terganggu, tetapi dia tidak segera membuka mata karena rasa pening yang menghantam kepalanya.

“Aaron, bangun!” Jessica memekik sekali lagi.

Dia yang sudah bersimbah air mata juga mengguncang keras tubuh Aaron yang berada di satu selimut dengannya.

Setelah beberapa kali diguncang, Aaron merasa tubuhnya seperti berada di pusat gempa bumi sehingga terpaksa membuka matanya dengan memasang ekspresi kesal.

“J-Jessica?” Aaron membelalak, dia terkejut bukan main melihat keberadaan Jessica yang tengah menangis di sisinya, bahkan dengan kondisi yang agak tidak wajar. “Apa yang kamu lakukan di sini?”

Mendengar pertanyaan itu, Jessica tertegun sesaat hingga menghentikan tangisnya. Ingin rasanya dia memukul kepala Aaron agar pria itu sadar, seharusnya dialah yang melayangkan pertanyaan tersebut.

“Ini rumahku dan kamu sedang berada di kamarku!” Wanita itu berkata dengan penuh tekanan hanya untuk menyadarkan pria yang menurutnya sangat dungu itu. “Jadi, seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu di sini?!”

Semalam, ibu mertuanya berkata Aland akan pulang karena ingin menghadiri pesta penyambutannya sebagai direktur utama di Cisal Enterprise—perusahaan entertainment milik keluarganya.

Namun, kenapa justru Aaron yang berada di kamarnya saat ini?

‘Apa yang terjadi? Di mana Aland?’

‘Ibu tidak mungkin memberikan informasi yang salah padaku, kan?’

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status