Sita Hartanto tidak sengaja menikah dengan pewaris kaya raya. Suatu hari saat mengetahui dirinya hamil, dia menerima gugatan cerai.Putri angkat, Linda Santoso merebut rumah mereka dan Ibu mertua tidak menyukainya karena miskin dan tidak punya kekuasaan.Tapi tanpa diduga ada enam lelaki tampan dan kaya raya, salah satunya adalah pemilik bisnis terbesar, yang akan memberinya ratusan rumah pribadi. Satunya adalah ilmuwan AI, yang akan memberinya mobil mewah otomatis edisi terbatas. Satunya adalah ahli bedah terkenal, tiap hari akan memasak untuknya.Satunya adalah pianis terkenal, tiap hari akan memainkan piano untuknya.Satunya adalah pengacara, yang berinisiatif untuk melenyapkan semua pembencinya.Satunya adalah aktor, yang secara terang-terangan mengumumkan bahwa dia adalah cinta sejatinya.Putri angkat, Linda, berkata pamer, “Ini adalah kakak-kakakku.”Keenam saudara itu keberatan, “Salah, Sita adalah putri asli Keluarga Syailendra.Sita bertumbuh cantik sendirian, menikmati bantuan dari enam pria tampan, tetapi ada seorang pria bermata meran berkata cemas, “Sita, akankah kita menikah lagi?”Dia sedikit merona dan berkata, “Kamu harus bertanya pada keenam kakakku, mereka setuju atau tidak.Keempat pria tampan yang jatuh dari surga, “Tidak, seharusnya sepuluh.”
View MoreHusein juga tidak pernah menyangka jika suatu hari dia akan bertemu seorang anak kecil di luar bandara dan berbaik hati mengantarkannya ke hotel.Dia tidak akan mengakui hal itu demi menjaga wajahnya.Gadis kecil itu menoleh dan menatapnya, “Om, apa kamu juga ingin mendekati ibuku?”Husein mengangkat alisnya, “Kamu terlalu banyak bermimpi.”“Om, ibuku sangat cantik dan banyak orang yang mengejarnya. Tetapi, om adalah orang yang baik, dan aku bisa membujuk ibuku untuk bersamamu.”Kesabaran Husein sudah habis, sehingga dia menatap sekretaris Lia, “Kamu urus dia.”Dia tidak tertarik pada ibu anak itu!Hanya karena dia melihat wajah itu, tiba-tiba muncul keinginan melakukan sesuatu yang baik.Sekretaris Lia di kursi depan, mengambil alih pembicaraan “Nak, bosku meminta nomor telepon ibumu untuk menjemputmu. Kami juga ingin memastikan keselamatanmu. Bagaimana pun, kami yang membawamu kemari dari bandara.”Gadis kecil itu memberikan nomor telepon. Kemudian sekretaris Lia menghubungi nomor te
“Aku mau ke Carlton Hotel!”Sekretaris Lia di kursi depan segera angkat bicara, “Bos, karena dia ingin pergi ke tempat yang sama dengan kita, bagaimana kalau kita membawanya ke sana.”“Benar, aku akan menurut!”Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya dengan patuh. Rambutnya yang dikepang bergoyang beberapa kali di depan Husein. Dia akhirnya setuju dengan ekspresi dingin. Dia menoleh ke luar jendela dan melihat cuaca berkabut, dia teringat dimana hujan empat tahun lalu.Semenjak hari itu, dia sangat tidak menyukai hujan.Mobil terus melaju, melaju dengan perlahan.Di dalam mobil sangat hening.Tidak lama kemudian, lengan baju Husein ditarik, dan terdengar suara manis dari gadis kecil di sebelahnya, “Om, apakah aku boleh bertanya?”“Tidak boleh.”Husein langsung menolak, dan harus dikatakan bahwa anak-anak tidak akan menurut begitu saja.“Om, aku ingin bertanya pertanyaan yang hanya bisa dipahami orang dewasa. Jika om tidak ingin menjawab, atau apakah om takut tidak bisa menjawab, ya? Ti
Setelah mendengar Husein mengajukan pertanyaan itu, sekretaris Lia di kursi depan hampir meneteskan air mata. Bosnya yang tidak pernah menyukai anak-anak, benar-benar berinisiatif untuk peduli dengan gadis kecil di pinggir jalan itu!Mata gadis kecil itu berbinar saat Husein berjalan ke luar pintu mobil. Dia mengulurkan tangan kecilnya untuk membuka pintu dan naik ke dalam mobil dengan penuh keramahan, “Terima kasih, kamu adalah orang yang baik.”Dia dengan patuh menyimpan payung kecilnya dan bahkan mengulurkan tangannya yang gemuk untuk menepuk-nepuk air hujan di sepatunya, agar tidak mengotori bagian dalam mobil.Husein memandang gadis kecil di depannya dengan ekspresi tegas, “Kamu terlalu cepat senang, aku bukan orang baik.”Terutama dia tidak menyukai anak-anak.Gadis kecil itu mendongak dan berkata dengan suara genit anak-anak, “Hmm, apakah kamu bisa makan anak-anak?”Husein merasa apa yang dikatakan anak itu agak aneh. Biasanya dia tidak akan tertarik untuk berurusan dengan anak
Setelah beberapa saat, Husein akhirnya kembali sadar dan menatap Gilang, “Tanyakan bagaimana keadaan Sita?”Setelah Gilang menelepon untuk bertanya, wajahnya tiba-tiba berubah, dan dia hampir tidak bisa menggenggam ponselnya dengan mantab. Dia menatap Husein dengan wajah takut, tetapi tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Husein tiba-tiba memiliki perasaan buruk dan menatapnya, “Katakan, ada apa?”Gilang menjawab dengan keringat di dahinya, “Orang-orang di rumah sakit swasta mengatakan bahwa Sita keguguran dan mengalami banyak pendarahan. Dia mengalami emboli cairan ketuban, jadi tidak selamat….”Husein langsung berdiri, dan pandangannya menjadi gelap. Dia memegangi kepalanya dan tatapannya menjadi gelap, “Katakan sekali lagi.”Gilang takut untuk berbicara, karena dia belum pernah melihat Husein menunjukkan ekspresi seperti itu sebelumnya.Husein bergegas ke rumah sakit swasta, bahkan tidak berniat untuk membawa payung. Langkahnya terhuyung-huyung masuk ke dalam rumah sakit. Pada sa
Pada saat terjatuh, Sita merasa jika semua itu hanya mimpi.Namun setelah dia terbangun, Nenek Handoyo tetap terluka.Sekarang dia menyesal karena tidak waspada saat mengetahui lift rusak dan mengira ada yang tidak beres.Jika dia lebih waspada, bukankah Nenek tidak akan mengalami kecelakaan?Dia seperti tidak dapat mengingat semua yang terjadi setelah itu, karena dia terus mendengar seseorang memanggil namanya. Dia tahu itu suara kakak-kakaknya.Tetapi dia benar-benar lelah!Sita dibawa ke rumah sakit umum. Ryan sangat cemas sampai berkeringat dan hampir menangis.Yoga menyemangati Boni, “Untungnya, kamu meraih Sita tepat waktu, jadi dia tidak jatuh terlalu parah. Tapi kak, apakah tanganmu baik-baik saja?”Boni menggelengkan kepala sambil memegangi tangannya yang terluka, “Aku baik-baik saja. Kak Ryan, cepatlah masuk untuk memeriksa Sita. Kenapa masih berdiri di sini?”Ryan menjawab dengan tegas, “Kita harus menunggu Zidan agar operasi dapat dilakukan secara resmi.”Doni mengerutkan k
Bahkan jika Sita benar-benar melakukannya, Rayhan masih punya cara untuk membuat Sita tidak bersalah!Doni berkata dengan dingin, “Sita, biarkan Rayhan yang menyelidiki masalah ini. Aku akan membawamu ke rumah sakit dulu!”Ryan juga sangat cemas. Bagaimanapun juga, adik perempuannya saat ini sedang hamil, jadi dipukul seperti ini sangat membahayakan kondisinya.Seseorang dari Keluarga Handoyo berkata, “Bagaimana bisa Sita pergi begitu saja?”“Benar, bukankah tadi dikatakan bahwa tidak ada yang boleh keluar masuk sampai pelakunya ditemukan? Jika Sita bisa pergi, pasti tamu yang lain akan keberatan.”Doni menatapnya dengan dingin, alisnya dipenuhi dengan niat membunuh, “Siapa yang berani menghentikanku?”Keenam kakak beradik Keluarga Syailendra berdiri di tangga sambil menatap Keluarga Handoyo di bawah, sehingga suasana menjadi tegang.Ryan memandang Husein, “Kamu harus tahu kondisi fisik Sita. Dia bisa mengalami gegar otak karena pendarahan, dan kondisi ini sangat berbahaya!”Husein lan
“Pembunuh! Seseorang cepatlah datang!Sita dalam keadaan linglung dan mendengar banyak suara di sekitarnya. Dia memaksa untuk membuka matanya, tetapi kepalanya pusing dan penglihatannya kabur.Ketika dia duduk dan bersandar pada tiang di belakangnya, tangannya berhenti sejenak. Mengapa dia berada di luar?Dia tadi ingat jelas jika dia berada di kamar tidur Nenek lalu kepala bagian belakangnya dipukul sampai pingsan. Bagaimana bisa ketika dia terbangun sudah berada di luar.Dia mendengar suara-suara di sekelilingnya dan tiba-tiba melihat Nenek yang terbaring dengan berlumuran darah di tangga. Wajahnya seketika menjadi pucat, “Nenek!”Apa yang terjadi?Mengapa Nenek bisa terjatuh di tangga?Sita menggeretakkan giginya dan bangkit dari lantai, tetapi kemudian dia berlutut lagi. Dia hampir naik tangga dan melihat Nenek yang terbaring berlumuran darah. Dia berteriak dengan keras, “Apa ada orang di sini? Cepatlah kemari.”Segera, banyak orang mendekat dari lantai pertama.Di antara mereka, H
Saat itu, Husein membelikan gaun ini. Tetapi setiap kali keluarga Handoyo mengadakan pesta, dia sibuk kesana kemari dan tidak memiliki kesempatan untuk memakai gaun itu.Ini pertama kalinya Sita mengenakan gaun yang dibelikan Husein.Sita bahkan bertanya-tanya apakah semua ini sengaja diatur oleh Husein?Dia tetap mengenakan gaun yang mirip dengan gaun kerajaan yang memperlihatkan tulang selangka yang indah. Tetapi bagian perutnya longgar, dan tidak ketat sama sekali, jadi tidak akan ada yang bisa melihat perutnya.Ketika Sita selesai berganti pakaian dan berjalan keluar, melihat semua kakak-kakaknya menatapnya, sehingga membuatnya merasa sedikit malu, “Ada apa? Apakah ada yang salah dengan gaun ini?”Anggi berkata dengan senang, “Tidak ada masalah dengan gaun itu. Gaun itu sangat pas untukmu dan terlihat seperti seorang putri.”Sita cukup terkejut. Dia mengira Husein asal membeli gaun demi menyenangkan Nenek.Saat ini, pelayan mengetuk pintu dan masuk, “Nona Sita, Nenek ingin bertemu
Husein seketika merasa sedikit tak berdaya dan menjawab dengan suara serak, “Nenek, bisakah kamu berhenti menekanku?”“Oke, sebagai nenek, aku hanya bisa membantumu sampai sini.”Husein sedikit bingung, “Nek, mengapa Sita tidak menerima niat baikku?”“Mengapa dia tidak menerima niat baikmu? Apakah kamu mengatakan kamu menyukainya, atau kamu mengatakan jika sebelumnya kamu benar-benar salah, dan sekarang dia adalah satu-satunya orang di hatimu yang tidak bisa kamu lepaskan?”Setelah mendengar ucapan itu, ekspresi Husein menjadi sangat aneh.Dia terbatuk dan menjawab, “Apakah aku harus mengatakan itu?”Bagaimanapun, banyak orang yang menyaksikan di pesta, jadi agak sulit untuk mengatakannya.“Kalau tidak, apakah menurutmu Sita itu seperti anak kucing atau anak anjing yang bisa kamu bujuk kembali dengan hanya memberinya sesuatu?”Nenek menatap cucunya yang tampak seperti fasih dalam berbicara. Dia juga tahu begitu sulit mengucapkan kata-kata itu dari mulut cucunya!Dia menghela napas, “Ak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.