Share

Bertemu Markonah

Tukijo terperanjat. Seketika pandangannya menjadi buyar. "Ah, iya Kak ... maaf," ujarnya.

"Kamu kenapa, Jo? Tiba-tiba melamun. Lihat ibu-ibu ngrumpi?" canda Ningsih. Sebenarnya Ningsih mengetahui bahwa Tukijo telah terpaku melihat seorang wanita pengantar bingkisan.

"Idih ... ngapain juga, aku lihat ibu-ibu ngrumpi," sanggahnya.

"Terus, kamu ngelamunin apa?" tanya Ningsih pura-pura tidak tahu.

"Eh ... itu ... tadi aku lihat ada teman sekelasku lewat naik motor," jawab Tukijo.

"Oh, jadi cewek yang tadi itu teman sekelasmu. Cantik juga," puji Ningsih.

"Iya, cantik ... tapi cuek." Tukijo mendengus.

"Pfft. Kamu naksir ya?" tanya Ningsih spontan.

"Si ... siapa yang naksir." Tukijo menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan berpura-pura mengelap keringat di dahinya.

"Hmm ...." Ningsih mengernyitkan dahi, matanya menyelidiki tingkah Tukijo. "Ya sudah, ayo lanjut latihan."

Mereka berlatih hingga matahari tepat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status