Share

Bab 12. Pembunuhan Namy dan Tarjo

Rangga mulai menyadari sikap kakak iparnya yang semakin dingin. Setatusnya sebagai adik kandung Devan tidaklah pantas jika ikut campur rumah tangga yang mereka jalani, memang lancang tapi rasa penasaran tidak bisa ia bendung. Apa lagi pertemuannya dengan Jessy membuat hatinya terus bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi dengan rumah tangga kakaknya.

“Saya minta maaf Mbak, jika tidak sopan,” celetuk Rangga memecah keheningan, sorot matanya begitu tenang tapi tak ada keberanian untuk memandang Devi.

Devi tak menjawab hanya mengangguk pelan, beberapa kali menarik nafas panjang berusaha membuang semua sumbatan di dalam dadanya.

“Hmmm, Jessy itu anak Mbak?”

Devi tersenyum kecut. “Ya,” jawabnya.

Kali ini air mata Devi menetes perlahan, bibir warna kemerahanya perlahan menyampaikan tutur kata masalalu yang  teramat kelam. Nadanya tak beraturan kadang tinggi sesaat kem

Zedanzee

sebelumnya saat minta maaf karena lama up date bab. Beberapa hari lalu saya, suami dan bocil positif corona. Dan saya fokus untuk proses penyembuhan. allhamdullilah ini hari ke sepuluh saya bisa up date dua bab. Semoga tulisan saya bisa menghibur pembaca yang budiman. Jangan lupa meninggalkan jejak kalian dengan cara komen dan rate bintang lima di karya saya. Saya pasti akan senang sekali dan terima kasih untuk para pembaca yang telah menyempatkan untuk hal itu. Selamat membaca dan ikuti terus cerita Pesona Sang CEO kalian akan menemukan kejutan-kejutan yang tak terduga. Terima kasih.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
selamat devi. keputusanmu mengurus sendiri perceraian mengorbankan sopir dan ibu mu. terlalu pelit mengeluarkan uang buat bayar pengacara.
goodnovel comment avatar
Lalu Dino Madah
semoga sehat selalu... aamiin
goodnovel comment avatar
Lulluk
Love this story ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status