Share

Bab 2. Berapa hargamu? 

"Oh, sekarang kamu lebih membela menantu laki-lakimu daripada aku?" Sophie bangkit dari duduknya.

"Cukup! Jangan mengulangi kata-kata seperti itu lagi!" Edward memperingatkan.

Sophie mengumpat sambil berjalan pergi. "Bajingan!"

Violeth terdiam karena sudah mengetahui sikap ibu tirinya yang selalu mengatakan sesuatu sesuka hatinya. Padahal hanya istri kedua. Violeth tidak terlalu memikirkan hal semacam itu.

Edward mendesah kasar, meneguk segelas minuman yang ada di hadapannya. "Ayah pusing dengan sikap ibumu."

Edward meninggalkan meja makan.

"Ayah tidak sarapan dulu? Bagaimana kalau ayah nanti lapar saat berada di tempat kerja?" Dia bertanya.

"Aku tidak lapar, Violeth. Aku makan di luar saja, kata-kata ibumu membuat ayah muak!" Edward meninggalkan tempat itu dengan pakaian formal dan jas hitam.

Violeth menoleh ke arah Carver, pemuda yang kini telah menjadi suaminya. Berawal setelah momen pernikahan, Violeth hanya bisa tidur dengan pria yang sudah menjadi suaminya. Sebenarnya Violeth sangat malas dengan aturan yang dibuat oleh Edward.

"Meskipun kamu sudah menjadi suamiku, jangan harap aku berubah untuk tidak tidur dengan pria di luar sana yang jauh lebih baik darimu," kata Violeth dengan tatapan yang sedikit penuh kebencian.

Kata-kata itu keluar dari bibir seksi Violeth, wanita yang membuat Carver melakukan senam jantung semalaman karena hasratnya yang besar. Padahal, usia Violeth lebih cocok sebagai kakak perempuan Carver.

Tangan Violeth meraih pipi Carver, lalu wajahnya mencondongkan tubuh ke dalam dengan senyuman yang tak terbaca.

“Pelayananmu tadi malam sangat memuaskan, berapa uang yang harus aku bayar?” Wajah Violeth tepat berada di depan Carver.

Matab berkantung Violeth terlihat sedikit menambah kecantikannya dengan lesung pipinya. Violeth terus menatap Carver, yang belum pernah berada di samping pria tampan yang begitu lugu seumur hidupnya.

"Aku tidak butuh uangmu, aku akan melakukan pekerjaanku sebagai suami tanpa kamu bayar! Aku bukan suami pemuas yang dibayar!" Carver menjawab dengan suara rendah.

"Oh ya? Tapi sepertinya kamu punya pengalaman di tempat tidur, bahkan tadi malam kamu tidak lelah sama sekali." Violeth tersenyum lebar sambil mengangkat alisnya.

Carver tidak bisa menjauh, saat wanita yang penuh gairah itu mencium bibirnya. Violeth tiba-tiba duduk di pangkuan Carver dan mencubit bibirnya.

Violeth melepas piyama tidurnya satu persatu, hasrat wanita itu bangkit kembali untuk bercinta dengan pria yang bisa memuaskannya.

"Jangan di sini! Bagaimana kalau ada yang melihat kita," tanya Carver. Memalukan sekali jika salah satu Fletcher melihatnya.

"Tentu saja kita akan melakukannya di ranjang! Ayo kita kembali ke kamarku dan selesaikan permainan denganku sampai puas," bisik Violeth di telinga Carver penuh gairah.

Disini lain di kediaman keluarga Fletcher ….

"Sial! Rencana kita gagal mengendalikan kekayaan ayah," kata Garvin.

"Kalau begini terus, akan sulit bagi kita untuk mengeluarkan Violeth dari rumah ini. Dia sudah memiliki seorang suami dan tentu saja sebagai seorang suami, Carver pasti akan menjaga Violeth kemanapun dia pergi." Garvin menambahkan.

"Jangan bodoh! Sepertinya Carver hanya orang lemah. Dia pasti tidak akan bisa berbuat apa-apa jika Violeth terluka," kata Melvin.

Mata Garvin dan Melvin menyipit, senyum di wajah mereka mengisyaratkan kebencian pada Carver. Mereka melihat Carver sebagai manusia lemah yang dijadikan menantu di keluarga Fletcher.

Garvin dan Melvin adalah saudara tiri Violeth. Garvin berusia 23 tahun, sedangkan Melvin berusia 24 tahun. Meski usia mereka terpaut cukup jauh, Violeth yang sudah berusia 30 tahun masih menganggap mereka sebagai adik. Dan Violeth tidak mau bercinta dengan mereka atau tidur dengan mereka karena mereka adalah saudara. 

Sebagai anak tiri, Garvin dan Melvin menginginkan kekayaan keluarga Fletcher. Mereka adalah anak dari Sophie yang menikah dengan Edward Fletcher karena Sophie hanya ingin hidup mewah, namun sebenarnya ada rahasia di balik itu semua.

Meskipun beberapa upaya dilakukan oleh Sophie agar Edward segera menyerahkan kendali Perusahaan Fletcher kepada Garvin dan Melvin, ini gagal karena Edward tentu saja akan mewarisi Perusahaan Fletcher hanya kepada putrinya, Violeth Fletcher, sebagai ahli waris yang sah kekayaan keluarga Fletcher.

"Kita harus merencanakan sesuatu sebelum terlambat," kata Garvin.

"Jangan biarkan Carver menjadi CEO Perusahaan Fletcher. Karena Perusahaan Fletcher harus menjadi milik kita." Melvin berucap dengan mantap. 

Di sana Sophie berdiri menatap kedua putra kandungnya.

"Kamu terlalu bodoh! Jika kamu berhasil kemarin, semua kekayaan keluarga Fletcher akan menjadi milik kalian berdua!" Sophie mencela.

Garvin memegang kepalanya. "Jika aku langsung membunuhnya, dia pasti tidak akan bisa melarikan diri dengan aman sampai sekarang."

"Ini semua karena kebodohanmu! Kamu tidak bisa membunuh seorang wanita begitu saja!"

Suatu upaya direncanakan oleh Sophie untuk menculik Violeth tanpa sepengetahuan siapa pun tetapi semuanya gagal karena Garvin terpesona oleh kesempurnaan tubuh saudarinya yang dibius di tempat tidur tanpa memakai seutas benang pun.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status