Share

Delapan

Teruntuk kamu, terima kasih sudah menjadi pelangi dihariku. Kamu membuat setiap hari berwarna. Kuharap, aku tak akan pernah memudarkan warna yang telah kau torehkan.

Caption di salah satu foto yang di update Gior beberapa jam yang lalu. Kianna tersenyum masam saat membacanya. Tentu saja caption bak gulali itu ditujukan untuk pacar tercintanya, Nada.

Kianna mencebikkan bibir ketika ingat permintaan Nada. Bisa-bisanya kakak kelasnya satu itu, meminta Kianna untuk menuliskan cerpen masalah pribadinya.

"Kenapa sih tiba-tiba kak Nada minta aku buat bikini dia cerpen? Mana ceritanya mirip lagi dengan khayalan aku kemarin, ‘kan bete," gerutu Kia di atas kasur.

Kianna berguling ke kanan ke kiri. Pikirannya kembali teringat akan ucapan dan tindakan Gior yang cukup ambigu.

"Ngapain kak Bambang kalo mau ngomongi rambutku harus lewat kak Gior? Biasanya juga kak Bambang teriak-teriak kayak tarzan kalo mau ngomon

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status