Tidak lama kemudian, Cai Wenji dan Lu Bu masuk ke dalam restoran dan langsung bergabung bersama Qiao Chan yang sedang menikmati hidangannya.
" Harimau Kabut?" Gumam beberapa sosok yang berada di tempat itu, sambil menatap ke arah Cai Wenji.Mereka tidak menyangka jika pendekar Harimau Kabut yang sudah lama tidak muncul, kini muncul kembali.Meskipun Sekte Harimau Suci sedang terpuruk, namun julukan pendekar Harimau Kabut sangat disegani di kalangan Kultivator, ketika Cai Wenji masih muda.Hanya saja Cai Wenji seakan menghilang ditelan bumi, sehingga banyak yang berpikir bahwa pendekar Harimau Kabut sudah meninggalkan dunia Kultivator." Tetua... Apa kita akan mendapatkan tumpangan?" Tanya Qiao Chan, saat keduanya sudah duduk bersama mereka.Tanpa berkata apapun, Cai Wenji mengerutkan kening, seraya mengangkat kedua bahunya, karena mereka tidak berhasil mendapatkan tumpangan." Semua kapal sudah dipenuhi banyak penumpang.Mendengar perkataan dari roh beladiri miliknya, Lao Feiying membuka matanya lebar-lebar, karena tanpa sadar dia telah melecehkan wanita itu." Sebaiknya aku fokus pada tujuanku." Gumam Lao Feiying, lalu melesat ke arah tempat yang cukup gelap." Rakyat jelata sialan... Aku akan membalaskan penghinaan ini." Li Bingbing terlihat marah, karena keinginannya ingin mempermalukan Lao Feiying, justru dirinya sendiri yang dipermalukan." Tuan putri...." Kedua wanita yang bersamanya langsung berlari ke arah Li Bingbing." Bawa aku kembali ke penginapan!" Teriak Li Bingbing, karena saat ini dia tidak bisa berjalan.Kedua wanita itupun mengangguk kecil, lalu memapah Li Bingbing menuju ke arah penginapan yang berbeda dari tempat anggota Sekte Harimau Suci menginap.Sementara di tempat lain, Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang yang sedang mencari Lao Feiying karena pemuda itu tidak ada di penginapan, kini terlihat senang saat melihat Li Bingbing di
Melihat kejadian tersebut, Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang mendengus dingin, lalu berjalan mengikuti keduanya, namun langsung dicegah oleh Cai Wenji." Kenapa kalian berdua harus berebut adikku? Apa aku kurang menarik perhatian kalian?" Tanya Hu Jintao, karena semakin hari kedua gadis itu semakin memberikan perhatian lebih kepada Lao Feiying." Tidak!" Jawab keduanya serempak, lalu kembali ke penginapan untuk melanjutkan Kultivasi.Mendengar ucapan tersebut, wajah Hu Jintao menjadi jelek, karena kedua gadis itu sama sekali tidak peduli padanya." Hu Jintao... Kamu harus bersabar! Perjalananmu masih panjang. Jika kamu berkembang pesat, maka kamu dengan mudah mendapatkan seorang kekasih." Lu Bu menasehati Hu Jintao dan ketiga murid lainnya.Dalam dunia Kultivator, semakin kuat seorang Kultivator, maka mereka dengan mudah mendapatkan pasangan hidupnya, bahkan tanpa harus dikejar.Sebenarnya Lu Bu berkata demikian, karena dia sendiri
Kibasan tangan dari siluman kelelawar sangatlah kuat, sehingga Qiao Chan tidak mampu menahan Lao Feiying, hingga keduanya tersungkur." Pendaratan yang sangat sempurna." Ucap roh beladiri Harimau Pelahap, saat Lao Feiying berada di atas tubuh Qiao Chan.Wajah Lao Feiying menjadi merah, saat menyadari wajahnya menyentuh kedua gunung kembar wanita yang berada di bawahnya.Begitupun dengan Qiao Chan, perasaannya bercampur aduk, karena posisi keduanya begitu memalukan jika dilihat orang lain.' Indah sekali.' Batin Lao Feiying, sambil menatap kedua gunung kembar yang berada di dekat wajahnya yang begitu sempurna.Sesaat Lao Feiying membuang jauh pikirannya, lalu bangkit berdiri, sambil menoleh ke arah siluman kelelawar yang terluka berat.Sementara itu, wajah Qiao Chan yang putih bersih, seketika memerah seperti kepiting rebus, hingga jantungnya berdetak kencang.Qiao Chan dengan buru-buru membuang pikirannya, lalu bangkit b
Namun semuanya sudah terjadi, sehingga Lao Feiying harus mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap Qiao Chan.Terlebih Lao Feiying juga menyukai wanita dewasa itu sejak awal, sehingga dia harus menikahi wanita itu, meskipun usia mereka terpaut jauh." Feiying... Apa kamu yakin dengan perkataanmu?" Tanya Qiao Chan, sambil membungkus tubuhnya dengan pakaiannya." Guru... Aku tau aku salah... Tapi aku akan berjanji untuk bertanggung jawab." Jawab Lao Feiying, sambil menutupi tubuh bagian bawahnya, meskipun merasa sangat malu atas perbuatannya.Mendengar ucapan tersebut, Qiao Chan bernafas lega, karena Lao Feiying mau bertanggung jawab.Namun hal yang mengganjal di pikiran Qiao Chan, adalah kedua gadis muda yang juga menyukai Lao Feiying." Bagaimana dengan Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang?" Tanya Qiao Chan, untuk memastikan Lao Feiying." Apa kamu tidak percaya dengan janjiku?" Lao Feiying berbalik bertanya, karena dia be
Lao Feiying yang sudah berada di kamarnya, kini kembali Berkultivasi untuk mempelajari berbagai Kitab yang dia pelajari sebelumnya.Lao Feiying sama sekali tidak berhenti mengembangkan kemampuannya, karena dia masih belum puas dengan pencapaiannya sekarang.Sementara di luar, Cai Wenji dan Lu Bu telah memberikan kepala siluman kelelawar kepada walikota, sebagai bukti bahwa siluman kelelawar telah berhasil dibunuh." Sudah lama tidak bertemu, senior Wenji..." Walikota Gangkuo terlihat senang, karena sosok yang membawa kepala siluman kelelawar adalah kenalan lamanya." Ya... Sudah 20 tahun yang lalu kita tidak pernah bertemu." Cai Wenji terlihat senang, karena sosok yang menjadi walikota Gangkuo adalah rekan seperjuangannya, meskipun berbeda sekte.Cai Wenji menjelaskan bahwa orang yang berhasil membunuh siluman kelelawar, bukanlah dia, melainkan Tetua muda dan satu murid.Mendengar ucapan tersebut, walikota Gangkuo terlihat serius, karena sudah banyak para Kultivator yang harus kehilan
Perasaan kedua gadis itu menjadi berbunga-bunga saat mendapatkan pujian dari Lao Feiying, sehingga keduanya langsung menggandeng tangan Lao Feiying dari sisi kiri dan kanan. Berbeda jika pujian tersebut berasal dari orang lain, tentu keduanya langsung marah, seperti yang dialami Hu Jintao sebelumnya. Sementara itu, wajah Qiao Chan menjadi buram karena kekasihnya telah digandeng oleh kedua gadis itu. Sebagai seorang wanita, Qiao Chan juga merasa cemburu jika kekasihnya sangat dekat dengan wanita lain. Namun Qiao Chan tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu semua kesepakatan mereka dan berharap agar Lao Feiying tidak melupakan janjinya. " Feiying... Malam ini aku akan mengajarkan ilmu beladiri untukmu. Aku harap agar yang lain tidak keberatan jika beberapa hari Lao Feiying tinggal bersamaku." Qiao Chan yang tidak tahan melihat kedekatan Lao Feiying dan kedua gadis itu, kini langsung mengutarakan tujuannya.
Waktu terus berjalan, Lao Feiying dan Qiao Chan masih tinggal satu kamar, sehingga hubungan mereka semakin erat. Layaknya pasangan suami istri, Lao Feiying dan Qiao Chan tidak melewatkan kebersamaan mereka untuk menjalani rutinitas sebagai suami-istri. Namun untuk menghilangkan kecurigaan kedua Tetua dan keenam murid yang lain, sesekali Lao Feiying dan Qiao Chan keluar dari kamar untuk menyapa mereka dan menikmati pemandangan laut dari atas kapal. " Feiying... Ini makanan untukmu." Qiao Chan memberikan roti kering dan daging kering yang sudah dimasak, lalu duduk di samping pemuda itu. " Terimakasih guru." Ucap Lao Feiying, sambil menikmati terpaan angin yang berhembus di wajahnya. Melihat kedekatan keduanya, Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang saling berpandangan karena kali ini mereka seakan disingkirkan. " Guru... Kenapa kamu terus memberikan perhatian khusus kepada kak Feiying?" Pada akhirnya Lin
Hal yang mereka takutkan adalah keberadaan para generasi muda yang masih belum mampu mengalahkan para perompak Paus Biru.Sementara itu, Lao Feiying menyipitkan matanya karena jumlah anggota Paus Biru jauh lebih banyak." Boss... Saatnya kamu mempraktekkan teknik Golok Penghisap itu. Jika melahap roh beladiri mereka, maka kamu bisa mendapatkan kemampuan khusus untuk berjalan di atas air." Roh beladiri Harimau Pelahap menjelaskan bahwa semakin banyak Lao Feiying menyerap roh beladiri perompak Paus Biru, maka semakin besar peluang untuk bisa berjalan di atas air.Mendengar ucapan tersebut, Lao Feiying sedikit menaikkan alisnya, karena itu adalah kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya.Tanpa membuang waktu, Lao Feiying langsung mencabut golok yang terselip di punggungnya, seakan siap untuk bertarung.Begitupun dengan semua orang yang berada di atas kapal, kini mengambil tempat masing-masing untuk menyambut kedata