Share

Problematika Lucy

Radit hari ini pulang lebih cepat dari kemarin karena sudah tidak ada lagi yang berani mengerjainya seperti Tuan David. Kali ini Radit mampir ke sebuah kafe andalan Lucy untuk membelikan oleh-oleh cake dan ice cream kepada istrinya. Entah mengapa Radit menjadi kepikiran tentang bagaimana bosannya hidup Lucy yang harus menghabiskan waktunya hanya di rumah saja dan meninggalkan aktifitas yang biasa Lucy lakukan.

Dan betul saja, sesampainya ia di rumah sewaannya. Ia menemukan sang istri tengah asyik menggambar sebuah desain baju.

"Eh, kamu udah pulang, Dit!" buru-buru Lucy menyembunyikan kertas dan pensil di balik laci saat melihat Radit masuk ke kamar tidur mereka.

Radit duduk di tepi ranjang sambil menatap Lucy dengan lekat. "Kamu nggak perlu menyembunyikannya. Aku sudah lihat," ucapnya.

Lucy menunduk sebentar. Ia menyembunyikan wajah sendunya. Lalu beberapa detik kemudian mengangkat kembali wajahnya. "Aku nggak apa-apa kok. Lagi pula, sudah selesai juga. Kamu pasti capek. Kamu mau ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status