Share

Bab 153

“Maaf, aku kira ini untuk M-Mb…”

Malati tidak melanjutkan kalimatnya. Ia takut Aldino marah saat ia menyebut nama mantan kekasihnya. Gadis itu mengira jika Aldino akan memberikan buket bunga itu untuk Ana. Bukan untuk dirinya.

“Makasih, ini buatku ya,” imbuh gadis itu lagi meraih buket bunga berukuran besar dari tangan suaminya. Wajah Aldino berubah masam setelah mendengar pertanyaan Malati. Padahal sebelumnya ia antusias ingin memberikan surprise romantis pada istri kecilnya.

Melihat respon Aldino, Malati merasa bersalah.

Lantas ia menghidu aroma mawar putih dengan antusias. “Harum!” katanya namun sama sekali tidak membuat Aldino meresponnya.

Pria besar yang sensitif itu berjalan menuju ranjangnya dan duduk di sana. Ia mengabaikan gadis itu.

“Mas, makasih, bunganya. Aku suka sekali.”

Gadis itu mengambil tempat duduk kosong di sisinya.

“Mas Aldino marah?” tanya gadis itu dengan harap-harap cemas.

Aldino masih mematung tak bersuara.

Malati terkadang bingung menghadapi pria it
Piemar

Assalamu’laikum, makasih supportnya ya teman” Makasih doanya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nurul Habibatul Rosaini
Kayaknya itu anak buahnya abhizar atau pengawal yg dijirim mr. Bon diam2 aduh siapapun mereka semoga mala bisa menghadapi mereka
goodnovel comment avatar
Kamelia
mudah-mudahan Mala selamat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status