Share

Bab 123: Pasak Bumi

Bab 123: Pasak Bumi

**

 “Be.., betul ini dengan Pak Menteri?” Tanyaku gugup.

Tiba-tiba, meledaklah suara tawa dari seberang telepon  sana.

“Huahahaha..! Ini aku, Fat! Aku.., Ucon!”

Kucing kurap! Makiku dalam hati. Tak urung aku tertawa juga.

Novelis jadi-jadian itu memang selalu punya ide untuk bercanda. Tidak terasa sudah empat bulan lebih aku tidak bertemu dengannya.

“Apa kabar, Ucon?” Tanyaku kemudian.

“Baik, baik, kabarku baik, Fat. Walaupun di sini makannya susah, tapi syukurlah, masih bisa makan juga.”

“Susah?” Aku penasaran.

Ucon bercerita panjang lebar tentang areal tempat dia bekerja sekarang. Sebuah hutan pedalaman yang berjarak kurag lebih 120 kilometer dari jalan lintas Sumatera.

Mengingat akses jalan yang hanya berupa rintisan, dibutuhkan paling tidak satu hari satu malam dari kampung terdekat untuk sampai ke sa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status