Share

Bab 11

Semua terasa seperti melihat dalam gelap.

Aku harus meraba-raba dan sesekali jatuh tersandung.

Lalu, tiba-tiba kamu ada di depanku menyodorkan segelas air.

Padahal kamu tahu yang kubutuhkan adalah secercah cahaya.

Setelah sholat subuh, aku membersihkan kamar mandi. Aku menggosok dengan keras keramik-keramik yang sebenarnya masih bersih itu dengan bahan kimia yang baunya menyengat di hidung. Aku tidak terbiasa membersihkan kamar mandi pagi-pagi begini, tapi aku perlu mengalihkan pikiranku yang kacau dengan melakukan sesuatu yang menguras tenaga. Aduh! Punggung tanganku tergores ujung keramik yang lepas dari lantai. Aku buru-buru menyiram lukaku dengan air bersih, takut terinfeksi cairan kimia pembersih keramik.

"Rajin banget sih, Mbak," Laras menyapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status